Satu Chapter yaa ..
Belum sampai jam 10 pagi ternyata tubuh win sudah ambrug setelah ia menahan dingin semalaman
Pagi itu sekitar jam 7 lebih win langsung di bawa ke kamar nya dan langsung mendapat perawatan khusus, semua di Istana Mew telah tersedia baik dokter maupun tabib jadi tidak perlu menunggu lama untuk melakukan pertolongan pertama kepada win dan orang-orang yang sakit di area istana
Mew khawatir namun ia tetap terlihat santai agar dia selalu terlihat menakut kan di mata siapapun
Mew menunggu putranya di periksa, sembari bersekedap matanya terus menatap bagian perut win yang memar akibat benturan sudut piano
Hati Mew terasa ngilu tetapi ia berusaha untuk tetap tenang.
"Aku ke mansion sebelah " kata Mew kepada davikah yang sedang menggenggam tangan win
Davikah kesal ia ingin marah kepada sang suami , bagaimana bisa ia tetap santai sementara anak nya sakit karena ulah nya. dan dia malah pergi ke mansion sebelah, untuk apa kalau bukan untuk menemui Gulf. pikiran davikah rasa nya terbagi-bagi membuat nya semakin stress
"Nyonya besar tenang saja, panas nya sudah mulai turun. biarkan dia istirahat dulu " kata Dokter Sing
"Aku ingin disini menemani putraku kalian bisa pergi" ujar Davikah
dan semua orang yang berada di dalam kamar putranya pun keluar.
Davikah menjatuhkan keningnya ke dada sang putra , sudah tak terhitung berapa airmata yang telah di runtuh kan untuk menangisi putranya
"Ibu sudah bilang kepadamu jangan tentang perintah nya hiks. kamu selalu membuat ibu khawatir sayang" Kata davikah berbicara sendiri karena win belum sadarkan diri
.......
Entah sudah berapa gelas wisky yang Pria vachirawit itu minum, bahkan tatapan mata yang tajam seperti elang kini berubah menjadi sayu. para anak buah nya di buat heran
Bagaimana bisa boss nya terlihat begitu kesal hanya karena tidak bisa melihat win di sekolah dan tidak ada kabar dari anak polos itu ?
"Boss. ada undangan penting dari Tuan Luke voyage apakah boss akan datang atau tidak?" Tanya dew sembari memberikan Undangan tersebut kepada Boss nya
"Tidak!" Jawab nya
"Tapi boss, undangan ini penting kalau boss tidak datang aku takut tuan luke akan tersinggung" kata Dew
Bright mendongak menatap tajam dew membuat bulu kuduk dew dan anak buah yang lain berdiri dan menunduk
"Suruh gigie dan namtan ke kamarku!"
Kata bright , dia pun berdiri lalu mengibaskan jass hitam nya dan pergi dari ruangan itu ke kamar yang biasa dia gunakan untuk bercinta dengan para perempuan yang memang sudah di tugaskan untuk melayani nafsu bright