EMPAT DUA

2.2K 211 32
                                    





Bimbang , begitulah kini perasaan dew saat itu ia tidak ingin menghianati boss nya akan tetapi dia pun tidak mungkin membiarkan min dan anak yang di kandung min dalam bahaya dew merasa jahat jika ia membiarkan min ditangkap oleh bright dan di saat yang bersamaan pula dew merasa sebagai penghianat 

Hari itu pikiran nya kacau dia menyendiri di dalam kamar memikirkan cara supaya min bisa terhindar dari masalah . 

Malam nya dew pergi diam-diam dari istana bright ke istana besar mew suppasit , menyelusup masuk kedalam kamar min dan membungkam mulut min saat min ingin berteriak 

     "Ais lepaskan kenapa kau ada disini!" bentak Min kepada dew 

    "Jangan keras-keras!" Bisik dew kepada wanita cantik itu 

        "Mau apa!" 

   "Kita harus menghilangkan barang bukti besok kamarmu akan di geledah oleh anak buah bright jadi aku ingin mengambil semua barang bukti itu dan memindahkan nya ke kamar boun" 

       "Ke kamar boun? maksud kamu boun yang akan di jadikan kambing hitam?" Tanya min bingung 

   "Siapa lagi? ini cara satu-satu nya agar kamu terhindar dari hukuman boss ku"

Min terdiam bingung disisi lain dia takut mengorbankan orang lain apalagi boun adalah salah satu orang paling setia kepada keluarga nya tapi disisi lain dia juga takut di tangkap oleh anak buah bright 

Dew menangkup wajah min dengan pelan 

     "Percaya padaku aku melakukan ini untuk kamu dan anak kita tidak ada cara lain" 

     "Bagaimana kalau boun di bunuh?" 

  " Tidak penting yang terpenting adalah kau dan anakku"  ujar dew dengan tatapan lembut nya 

    "Oke " ujar min dengan berat hati 

Min memberikan beberapa barang yang dia bawa saat ke kamar bright kecuali pisau karena sang ibu sudah melihat pisau tersebut, setelah mendapatkan barang itu dew pamit kepada min namun sebelum ia pergi dia meminta ijin untuk mencium perut min , min pun memperbolehkan nya setelah itu dew pergi menuju ke rumah yang di tempati boun 

Dew menyogok salah satu teman satu kamar boun untuk memasukkan barang barang itu ke kamar boun dan penghianat itu pun menerima perintah dew .

……..


Setelah Win tidur malam itu Bright turun  ke kamar Dew karena ada hal penting yang ingin dia bicarakan tetapi saat Bright masuk ke kamar Dew malah tak ada , Bright keluar dari kamar itu dan Dew muncul dengan gelagat yang aneh . Bright menautkan kedua alis nya menatap Dew 

      "Jam segini dari mana saja " Bright menoleh ke belakang menatap jam dinding yang ada di kamar Dew lalu kembali fokus kepada Dew , malam itu gelagat nya sangat aneh membuat Bright curiga . 

         "Akh maaf boss tidak memberitahu mu kalau aku keluar mencari udara segar , Aku pikir boss tidak mau di ganggu karena sedang menemani win " Jawab nya 

Bright memainkan lidahnya didalam mulut kedua tangan nya bersedekap lalu berputar mengelilingi dew dan berhenti lagi di depan dew 

      "Kau tidak menyembunyikan sesuatu kan?" 

     "Ti .. tidak boss tentu saja tidak " 

Bright memanyunkan bibirnya seraya mengangguk anggukan kepala se akan dia percaya kepada Dew . 

     "Oke. ikut ke ruanganku ada hal penting yang ingin aku bahas " 

      "Baik boss " 

The King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang