Malam nya setelah Bright mandi dia langsung ke kamar yang ada win nya , win yang sedang menangis sambil duduk meringkuk bersandar di dinding ranjang pun langsung mengusap air mata nya saat pintu kamar itu terbuka menampil kan pria yang saat ini begitu jahat di mata nya. bibir nya yang bengkak akibat lumatan dan sesapan bright itu seketika mencebik kala melihat pria yang sudah tega merenggut perjaka nya itu berjalan sembari bersedekap angkuh ke arah nya
Bright melirik makanan dan buah-buah yang ada di atas nakas , lalu melirik ke arah win dengan tatapan tajam
"Kenapa tidak makan!" tanya bright dengan nada tinggi
win hanya menunduk tanpa mau menjawab ia takut
Bright meraih piring itu lalu duduk di pinggir ranjang "MAKAN!" kata Bright sembari menyodorkan piring tersebut dan win hanya menggeleng sambil menangis lirih
"MAKAN AKU BILANG!"
"Hikss aku tidak lapar" ujar nya masih tak mau mendongak .
Tranggg ...
Bright membuang piring itu kelemari kaca sampai lemari itu pun retak , dan win kaget seketika .
"IKUT AKU!"
Bright menarik paksa win dan membawa nya keluar balkon, Bright dorong win sampai dia mentok di tembok pembatas balkon. bright menekan kedua bahu win sehingga membuat tubuh win condong ke belakang dan win refleks memegangi erat kedua lengan besar Bright
"Hikss .. aku memang sudah lama ingin mati , ayo dorong aku ! aku ingin mati secepatnya agar berakhir juga semua penderitaan ku. agar tiada lagi orang yang bisa memanfaatkan aku sebagai alat balas dendam, ayo dorong tuan " kata nya dengan mata yang berkaca-kaca
"Ayo tuan hiks, dengan kematian ku anda juga akan merasa puas bukan? anda merasa bahwa anda orang paling hebat yang bisa membalas dendam kepada mew suppasit melalui putra dan putrinya? hikss dorong tuan"
Kedua tangan Bright bergetar hebat
"Ken? kata mama dulu dia ingin anak nya menjadi orang baik yang tidak pernah menyakiti siapa pun. mama bilang ke papa kalau anak pertama nya harus menjadi pria sejati yang tidak akan pernah mengotori tangan nya dengan perbuatan jahat , papa yakin ke inginan mama pasti akan kamu lakukan karena kamu kan anak yang baik "
Bright melepaskan perlahan kedua sisi bahu win dan langsung mengusap air mata nya yang jatuh tiba-tiba, rasa nya begitu sakit setiap kali pesan-pesan sang papa melintas di pikiran nya. dia pun ingin menjadi pria yang baik seperti apa yang mama dan papa nya mau akan tetapi semua berjalan tidak sesuai dengan apa yang di bayang kan
Ia di pisahkan dengan papa nya dan itu membuat hati nya seperti tertutup rasa simpatik dan mati rasa , Bright menarik paksa lagi win masuk ke dalam kamar dan mendorong nya ke kasur
"Aku akan suruh pelayan mengantarkan makanan baru, dan kau harus memakan nya sampai habis!" kata Bright dengan dingin dan dia pun keluar dari kamar itu
Win metawin kembali menangis saat pria itu pergi , pria yang sudah berhasil membuat ia patah hati namun bodoh nya dia juga tidak bisa membenci. ingin rasa nya win memeluk bright dan bertanya apa yang sebener nya terjadi sampai ia begitu dendam kepada ayah nya , win benar-benar tidak melihat kejahatan di mata Bright .
Bright seperti orang depresi yang tidak tahu harus bagaimana meluapkan rasa itu , win paham karena win juga merasa tertekan hidup dalam dunia yang fana
"aku tidak tahu apa yang membuat nya seperti itu tapi aku ingin menjadi obat pereda lara nya, hiks meskipun dia sudah sangat keterlaluan tapi aku yakin ada alasan mengapa ia melakukan ini semua" kata metawin sembari memeluk erat kaki nya sendiri