Mean menampil kan wajah murung nya setelah mendapat kabar dari pembantu nya bahwa satpam rumah di tembak oleh anak buah bright. ingin rasa nya dia marah tapi kepada siapa jika win tau bahwa dia dalam kondisi yang tidak baik maka win akan merasa sedih , ini hari pertama mereka di Amsterdam dan mean tidak ingin merusak mood win apalagi jika membahas soal bright yang pasti nya akan membuat hati win sakit
"Gimana kamu suka dengan tempat ini?" tanya mean sembari memeluk win dari belakang. Mereka sedang berada di balkon
Mean menyewa kamar apartement mahal untuk mereka berdua tinggal Mean dahulu pernah tinggal di Amsterdam hanya saja beda apartement itu saat diri nya masih kuliah
"Tentu saja aku suka phi cuaca disini bener-bener nyaman banget dan pasti nya aku akan merasa lebih disini aku tidak akan merasa takut lagi karena aku yakin pria jahat itu tidak akan datang kesini " Ujar win masih tetap dengan pandangan lurus ke atas menatap langit hitam malam itu
Tapi Mean tidak yakin bahwa bright tidak akan mengganggu mereka bagaimana pun mean paham betul bagaimana sifat bright mustahil jika bright tidak mengejar sesuatu yang dia ingin kan
"Tapi kita harus tetap waspada " bisik Mean
Win perlahan membalik tubuh nya lalu mengalungkan tangan nya ke leher mean , mean memegangi kedua sisi pinggang kekasih nya sembari tersenyum
Kekasih? YA .
Win sudah menerima Mean sebagai kekasih nya meski sejujur nya win masih memendam perasaan itu untuk pria vachirawit tapi win ingin membuang rasa itu sejauh mungkin sampai tak berbekas lagi di hati nya
Pikir nya dia tidak akan bisa menemui pria sebaik Mean oleh sebab itu dia memutus kan untuk menerima Mean apalagi dia sangat yakin bahwa Mean pasti akan menjaga nya dengan baik
Cup
Metawin yang memulai ciuman lembut terlebih dahulu membuat Mean tersenyum lalu menyatukan lagi bibir mereka sampai Mean melumat nya sejenak. Mereka menyatukan kening satu sama lain sambil terus menatap ke indahan wajah masing-masing
Mean yang memang baru berani memulai hubungan dengan seseorang berjanji bahwa dia akan menjaga win apapun resiko nya , dan win yang tidak ingin mematahkan hati Mean pun berjanji untuk segera membalas rasa mean kepada nya
"Ayo masuk besok aku akan ajak kamu keliling kota ini " Mean mengusak pelan surai win dan mereka masuk ke dalam kamar
.....
Ke esokan hari nya Bright di bantu oleh para pelayan nya mempacking barang yang akan dia bawa ke Amsterdam sore itu
Suara tangisan seorang perempuan dan kebisingan di lantai utama membuat bright penasaran dan pergi turun ke lantai utama
Min , yah perempuan yang sedang menangis sembari memanggil terus nama Bright vachirawit .
"Phi bright. hiks" Min berlari ke arah Bright setelah Bright turun dari tangga
dia langsung memeluk tubuh bright sembari menangis tersedu-sedu sementara para anak buah Bright hanya terdiam melihat itu . bright mendorong pelan Min sampai pelukan nya lepas
"Hiks phi kenapa beberapa bulan ini phi menghindari ku memblokir akses komunikasi hiks dan melarang aku untuk datang kesini? Phi aku hamil dan kamu harus bertanggung jawab"
Min menggoyangkan lengan bright
"Haha . bagaimana aku harus bertanggung jawab kalau aku saja tidak menghamili mu?"
"Phi .. hiks kita melakukan nya sore itu!" Teriak Min sambil menangis dengan tatapan tajam dan marah
Bright hanya terkekeh sembari menggelengkan kepalanya .
"Ikut aku"
Bright menarik tangan Min ke sebuah ruangan kemudian bright menyuruh dew untuk memutar rekaman cctv di sore itu , disitu terlihat jelas bahwa bukan bright yang bercinta dengan nya tetapi dew
Bibir min mencebik dan tak percaya dengan apa yang dia lihat bahwa saat itu dia di jebak
"Phi hiks kenapa kamu melakukan ini kepadaku!" Teriak Min semakin histeris
"Karena kau adalah sampah seperti ayahmu! Dew usir dia "
Bright berjalan angkuh lagi menuju kamar nya sementara min di cegat oleh anak buah bright saat dia mengejar bright
Dew membopong Min paksa sampai keluar gerbang "Pergilah jangan sampai boss marah dan menembak mu"
Kata dew dengan nada yang berat .
Min menatap dew dengan tatapan sedih mengetahui bahwa dew pastilah ayah dari anak yang dia kandung
"Apa kau puas telah melakukan ini demi bossmu? HAH! APA KAU PUAS" Min mencengkram kuat kerah jas Dew
"Aku hanya menjalan tugas " Jawab dew
"Hikss kalian benar-benar bedebah! hikss "
"Gugurkan anak itu aku akan membantu mu mencari tempat yang bagus untuk aborsi " Celetukan dew membuat hati min semakin sakit
"Aku tidak butuh pertanggung jawaban mu dan aku akan tetap mempertahakan anakku bahkan jikapun ayah akan membunuhku!hikss kalian benar benar tidak punya perasaan " Min mendorong kasar Dew lalu lari meninggal kan dew sendirian
Dew mengusap dada nya yang terasa sakit, membunuh orang adalah hal yang biasa baginya tapi barusaja dia menyuruh Min untuk membunuh darah daging nya sendiri rasa nya hati dew sakit saat itu
"Dew!" Panggil Bright keras
"Akh boss "
"Antar aku ke bandara "
"baik boss "
.......
"AKHHHHHHHHH! " Min berdiri dia atas tebing untuk segera lompat dari sana
dia bingung takut untuk menjelaskan kepada ayah dan ibu nya , ibu nya sedang sakit parah karena memikirkan win yang tak kunjung ada kabar sementara ayah nya sedang sibuk dengan persiapan pernikahan
"Hikss win! phi takut . kalau saja ada kamu disini phi pasti bisa mencurahkan segala nya kan kamu akan selalu menjadi pendengar setia phi hikss win! phi kangen, kalau phi mati lalu bagaimana dengan ibu! pulang win hiks phi nggak bisa tanpa kamu phi butuh kamu hikss. hikss benar kata ibu bahwa cinta menyakitkan hiks benar bahwa salah mencintai seseorang adalah sebuah kesakitan hiks . Win! i miss you"
sementara sore itu win metawin bersama dengan mean sedang kencan romantis , mereka mengelilingi amsterdam
Sembari bergandengan tangan hanya ada tawa di sore itu tawa yang belum pernah win rasakan sebelum nya
Win Pov
Melupakan nya adalah hal yang sulit tapi mengingat nya membuat nya sakit , Aku bersama kepingan rasa yang telah hancur ingin membuang semua rasa ini untuk pria yang tidak pernah mengenal arti cinta itu membuka lembaran baru dengan Pria tulus yang selalu ada di sampingku
Patah hati , Goodbye
BERSAMBUNG