Win terdiam saat lidah bright mulai menyusuri setiap jengkal bagian sensitif nya menolak pun tidak ada gunanya
win menahan tangis sekaligus desahan nya membuat bright merasa kesal bahwa win tidak menikmati sentuhan nya malam itu bright mencengkram rahang win kuat sampai dia mendongak dan mata mereka saling bertemu bright bisa melihat genangan airmata di dalam kelopak mata win metawin
"Kau tidak senang? " Tanyanya dengan tatapan mata yang tajam seperti biasa nya. win tidak menjawab hanya air mata nya menetes bahkan suara tangis nya sudah tidak mau keluar
Bright menjilat airmata itu lalu menekan kan keningnya ke kening win, satu tangan nya mencengkram batang leher win kuat karena merasa di abaikan
"Kau benar-benar ingin mengabaikan ku!" Tanya nya dengan nada keras dan saat itulah isakan win mulai muncul lagi entah bagaimana dia harus menjelaskan rasanya lara nya
Bright baru saja mengatakan bahwa dia menyukai win namun beberapa detik kemudian dia pun memperlakukan win seperti malam itu , win trauma dengan malam itu dia benar-benar takut saat bright marah dan memperkosanya hingga lemas tak berdaya
"Kamu benar-benar menguji kesabaran ku, aku sudah berlaku baik padamu tapi begini caramu " Bright membopong tubuh bugil win masuk ke dalam kamar dan membantingnya ke ranjang
"Disini kan tempat kalian berdua tidur bersama, akh apa mean sudah membuat kamu ketagihan dengan nya sampai kamu tidak menikmati ketika dengan ku!"
Tak ada jawaban win hanya terisak membuat bright semakin murka dan berpikir bahwa win dan mean sudah sering melakukan hal itu sampai win tidak menikmati sama sekali dengan nya
Bright menyeret kedua kaki win dan melebarkan nya tanpa basa basi bright menekan satu jarinya masuk ke lubang anal win membuat mata win membelalak menahan rasa sakit yang luar biasa
Tentu saja tidak ada pemanasan lagipula sejak hari dimana bright memperkosa nya dia tidak pernah melakukan nya lagi jadi wajar kalau dia kesakitan
Mata nya membola sambil meneteskan air mata, mulut nya membuka dengan nafas yang tertahan meremat kuat sprei biru muda
"Sakit ? " Tanya bright seraya menyeringai
"Kalau kau tidak menjawab aku bahkan akan memasukan penisku sekarang juga!" katanya dengan nada peringatan
Win malah semakin merapatkan mulut nya dengan sengaja dia menahan sakit desahan dan tangisan pokoknya dia tidak mau terlihat lemah di mata bright dia tidak peduli lagi jika lubang nya di tusuk bahkan sampai mati pun dia hanya merasa sedih bahwa orang yang barusaja menyatakan perasaan bisa berbuat sekasar itu win semakin yakin bahwa bright tidak bisa mencintai seseorang dengan benar
"Akh! kau benar-benar menguji ku! "
Bright melepas celananya dan langsung mengacungkan penis nya ke lubang win win lansung memejam kan mata nya dan bersikap menahan sakit yang lebih dari sebelum nya win menghela panjang nafas nya
JLEB
"AAAAAAGH!" win tersentak seketika jantung nya terasa berhenti berdetak bright menyeringai melihat win bertahan dengan tak mendesah dan terlihat kuat menahan sakit
Bright mulai menggerakan pinggul nya dengan cepat padahal harus nya pelan karena win belum siap tapi tidak bright malah dengan sengaja mempercepat tembo sampai win menjerit kesakitan dan tangis nya memenuhi ruangan kamar
"Akhh sakit hikss aku mohon pelan"
Bibirnya mencebik memohon kali itu
Bright membungkuk kan tubuh nya menciumi leher dan dagu win dia pun memaksa mencium bibir win
"Maka mendesahlah!" ujar bright
"Hikss "
"Mendesah kataku!"
win langsung menghentikan tangis nya memeluk erat tubuh bright karena dia takut .
"Aku mohon hiks aku beneran takut" Rengek lagi
Bright dengan tatapan mata yang sayu menatap mata takut win jujur bright merasa sakit karena win begitu takut pada nya tapi bright tidak tau bagaimana dia harus memperlakukan orang yang dia sukai yang dia tau adalah win harus jd miliknya bukan mean atau siapun
Yang dia tau dia tidak peduli jika win tak memiliki rasa lagi padanya yang jelas bright tidak akan melepaskan win lagi
Bright memperpelan gerakan pinggulnya sembari menciumi leher win sampai win mulai rileks dan mulai meliukan tubuh nya dengan intens , mata itu terpejam dengan nafas yang mulai tak beraturan dan desahan kecil yang mulai terasa candu di telinga bright
"Sssssh aaah " desah win
mulut bright beralih ke bibir win dan memasukkan lidah nya ke mulut win bergerak menyapu rata rongga mulut itu win memekik kala langit-langit mulut nya di sapu suara desahan nya semakin intens dan lebih keras tangan nya mulai mengalung dengan nyaman ke leher bright
"HNNN-AHHH tuan sssh"
Bright membopong win masih dengan posisi penis yang menancap di lubang win memepetkan nya di tembok .
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu sampai kapanpun " ujar bright di tengah tengah aktifitas nya
Win tidak peduli apapun yang saat itu bright katakan karena dia sudah mulai menikmati permainan itu meski nanti setelah itu bisa saja win semakin membenci bright
Bright malam itu benar-benar klimaks berkali kali begitu juga win.
Setelah permainan itu selesai win tiduran miring memunggungi tubuh bright sambil menangis , bright menciumi tengkuknya
"Aku mohon .. biarkan phi mean tetap hidup "
"Apa kau sangat peduli padanya!" tanya bright .
win membalik tubuhnya membuat mereka kini saling bertatap muka bibir win mencebik seakan dia memohon sekali kepada bright untuk membiarkan mean hidup
"Aku sangat menyayanginya hiks aku benar-benar menyayangi ... hikss dia yang selalu ada untukku hanya dia yang tulus kepadaku aku ingin dia hidup hiks tuan aku mohon padamu tolong biarkan dia hidup" Rengekan yang justru membuat bright marah
"Apa kau pikir aku tidak bisa selalu ada untukmu?! aku bahkan bisa memberikan segalanya kepadamu!"
"Aku tidak butuh itu tuan aku hanya butuh seseorang yang tulus dan itu hanya phi mean. hiks dia satu-satunya yang aku punya saat ini , aku benar benar tidak tau jika dia pergi hiks aku harus bagaimana aku takut aku benar benar tidak mau kehilangan dia"
"STOP! "
win tersentak kaget saat suara bright mengagetkan nya .
"Dia akan tetap hidup asalkan kau tetap bersamaku!"
Malam itu mean tersadar dengan posisi tangan dan kaki yang terikat kuat di setiap ujung ranjang kamar yang asing bagi nya tentu saja itu bukan kamar nya dengan win
Mean bergerak ingin bangun tetapi malah membuat perutnya terasa begitu sakit , matanya melirik ke bagian perut yang terasa begitu sakit dia mengingat kejadian pagi itu
tangan nya mengepal kuat mengingat wajah bright rasanya dia ingin lepas dan membunuh bright
"win .. aah bagaimana dengan dia aaakhh! sialan padti bright melukai nyaaa aakh shit! win hikss maafkan phi hiksss maafkan phi "
BERSAMBUNG
