TIGASEMBBILAN

2K 239 19
                                    





Hampir satu jam Dew menunggu di dalam mobil namun boss muda kesayangan boss tua nya tak jua muncul malahan pintu gerbang di tutup oleh satpam , Dew pun turun dan berlari ke arah gerbang mencegat satpam yang hampir saja menutup rapat gerbang sekolah 

"Aakh pak masih ada anak di dalam gedung olahraga"  kata Dew 

"seperti nya nggak deh tuan ekstra berakhir setengah 6 ini sudah jam 6 yang artinya semua murid pasti sudah keluar semua nya " kata si satpam 

Dew menautkan alis nya bingung lalu dia pun membiarkan satpam itu menutup gerbang kemudian dia mengubungi boss nya beruntung panggilan langsung masuk meski dengan suara yang putus-putus karena bright sedang berada di pedalaman yang susah signal 

"Dew ? win sudah sama kamu kah? aku telpon dia nggak di angkat " ujar Bright mendahului percakapan 

"Lah justru itu Boss aku heran Boss muda udah nggak ada di sekolah nya kata si satpam sih semua anak udah keluar , lagian udah gelap juga masa iya boss muda masih di dalem sendirian nggak mungkin juga dia kan penakut " Kata Dew 

"Aku telpon bu davikah dulu apa win pulang ke sana kamu tunggu disitu nanti aku kasih kabar " 

"Siap Boss " 

5 MENIT kemudian bright mengabari Dew kalau win tidak pulang ke rumah ibu nya , Bright pun menyuruh Dew untuk masuk ke dalam area sekolah dan meminta rekaman cctv kepada satpam . dengan cepat Dew menggedor gerbang kemudian Satpam sekolah langsung membukanya dengan panik 

"Pak! boss saya belum keluar di area sekolah! tolong cek semua cctv! " Kata Dew panik 

Satpam itu langsung lari bersama dengan dew untuk memutar rekaman cctv di berbagai gedung tapi aneh kala itu cctv mati tepat jam setengah 6 sore . Dew dan satpam sekolah semakin panik 

Beberapa penjaga sekolah langsung lari ke setiap gedung menyalakan lampu di setiap ruang . di setiap gedung banyak sekali ruangan bahkan satu gedung mencapat 10 lantai 

Dew berlari ke gedung olah raga karena di gedung olahraga seharusnya menjadi tempat terakhir win di sekolah jika memang ia belum keluar 


……..



Win metawin masih terus berlari dan Mean masih terus mengejarnya , jarak mereka tidak terlalu jauh sampai akhirnya karena kesal win terus berlari Mean melempar pisau yang ia genggam ke arah win dan berhasil menancap di bagian lengan belakang win 

"AKHHH~! " win menoleh menatap lengan nya yang sudah tertancap pisau dengan darah yang mengucur dengan deras nya lalu menangis terisak tanpa bisa bersuara , tenggorokkan nya terasa begitu sakit dia ingin menarik pisau itu namun tangan nya terlalu lemas akhirnya dia pun berlari sambil memegangi lengan nya dia masuk ke sebuah ruang musik lalu bersembunyi masuk ke dalam lemari kecil yang ada di ruangan itu dia gigit bibir nya sendiri agar tak bersuara namun sebenarnya percuma karena darah yang mengucur dari lengan nya adalah petunjuk untuk Mean 


"Phi Bai aku takut tolong aku hikss tolong aku " katanya sangat pelan dengan gigi dan jemari yang bergetar hebat 

Mean berjalan masuk ke ruang musik sambil terkekeh melihat darah itu menuju ke arah lemari kecil yang ada di sudut ruang Musik 


"WIN!" 

suara Bright vachirawit dari lantai 3 terdengar sampai ke lantai 5 , Mean mendengar itu dengan jelas sementara win tidak mendengarnya karena dia berada di dalam lemari 

Sebelum Mean tertangkap oleh Bright dan anak buah nya Mean pun berlari mengurungkan niatnya untuk masuk ke ruang tersebut dia lari melalui jendela kelas turun ke halaman belakang sekolah karena posisi gelap di halaman belakang tidak ada yang mengetahui bahwa Mean kabur  ke sana 


"Boss! di lantai 5 ada darah! cepet naik " Dew berteriak dari lantai 5 ke bawah ,bright pun berlari secepat kilat ke lantai 5 menggunakan lift yang sudah menyala 

Bright mengejar dew yang sedang mengikuti kemana ujung darah segar itu berhenti otak bright sudah tidak bisa berpikir dengan waras dia takut win sudah tidak bernyawa , dada nya terasa sesak melihat bercak darah yang begitu banyak 

Sampai di pintu masuk ruang musik Bright dan dew berhenti melirik bercak darah itu sampai ke  ujung terakhir yaitu lemari kecil , tidak terdengar begitu jelas isakan win metawin tapi mereka bisa mendengar suara nafas yang menggebu namun seperti tertahan 

bright lari ke arah lemari itu kemudian membuka kasar lemari itu seketika win yang duduk meringkuk menunduk sambil menangis lebih keras karena dia pikir mean telah menemukan nya dia pikir nyawa nya akan berakhir hari itu juga 

Bright berjongkok menangkup kedua lengan win namun seketika telapak tangan nya merasa ada benda aneh yang menancap di lengan belakang win dan saat bright memegang itu win tampak menahan sakit sambil memejamkan mata nya erat erat 

"Sayang ini Aku! " 

Mendengar suara bright mata indah itu perlahan terbuka dia tidak bisa langsung mengeluarkan suara nya dia hanya menatap kekasihnya lalu bibir manis itu mencebik , suara tangis yang seperti tercekik membuat bright semakin sakit 

"Hiks! " Win mengalungkan kedua tangan nya ke leher bright 

Joss Earth dan anak buah bright yang lain sedang mengejar Mean 

"Hikss aku takut ! dia … hiks dia akan membunuh ku" 

Racaunya ketika mulutnya mulai bisa bersuara 

Bright menangkup wajah yang sudah penuh dengan keringat dan air mata iti lalu menghapusnya pelan 

"Nggak! nggak akan ada yang bisa membunuh kamu selama masih ada aku ! " Katanya memegang erat wajah itu agar win yakin 

"Hikss " 

Bright melepas kemeja hitam nya lalu melepas pelan pisau itu dari lengan win , win merintih dia terus menghindar agar bright tidak melepasnya karena itu sangat sakit 

"Hikss jangan! sakit ini sangat sakit hikss " 

"Aku akan lakukan dengan pelan " Kata bright

Dew memegangi tangan win yang satu nya agar dia tak memberontak lalu bright perlahan menarik pisau tersebut sampai akhirnya pisau itu lepas dan win memekik menahan sakit yang luar biasa dengan cepat bright membungkus lengan itu dengan ke mejanya

"Dew siapkan mobil " 

" Baik boss " 


Bright membantu win berdiri lalu dia membopong win win pun mengalungkan tangan nya ke leher bright menyembunyikan wajah lelahnya ke dada lebar sang kekasih karena sangat lelah win sampai tertidur padahal isakan nya masih terdengar jelas 

Bright berjalan ke arah lift dengan tatapan kosong dengan dada yang bergemuruh dengan amarah yang menggebu dan dengan isakan tangis yang menyedihkan , Win harus merasakan sakit karena nya dia bersumpah tidak akan pernah memaafkan mean atas kejadian sore itu 


Bright masuk ke dalam mobil yang setelah dew membuka kan pintu belakang setelah kedua boss nya masuk dew langsung melajukan mobil ke arah pulang sepanjang perjalanan dew terus melirik kaca spion di atas melihat boss nya yang terus menangis tanpa bersuara sambil mengusapi pipi pria terkasihnya yang tidur dalam pangkuan dan dekapan erat nya 

Dew sedih namun dia juga bangga karena boss nya telah berubah menjari pria yang lembut dan hangat kepada seseorang yang dia cintai 

Bright memeluk erat win sambil memekik 

"Aku janji hal ini tidak akan terulang lagi sayang! NEVER" 


NEXT▶️

The King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang