Mean Phiravich , 25 tahun adalah alumni dari padepokan Joss wayar yang arti nya dia juga tumbuh besar bersama dengan Bright vachirawit. akan tetapi kedua nya tidak berteman baik karena semasa kecil Mean lebih pendiam sedangkan Bright lebih nakal dan arogant
sifat arogant yang Bright miliki saat itu tumbuh ketika dia kehilangan papa nya, emosi nya selalu saja tinggi dan sulit untuk di redam. oleh sebab itu antara Mean dan Bright berbeda tajam dan tidak bisa untuk berteman baik
namun bukan berarti mereka saling membenci hanya saja tidak terlalu akrab
Mean juga tidak menjadi Mafia seperti teman-teman seperguruan nya , dia ingat pesan-pesan kedua orang tua nya ketika mereka belum meninggal . kedua orang tua nya juga meninggal karena di bunuh oleh mafia yang tak lain Mew suppasit
pesan terkahir sang ayah kepada Mean adalah untuk terus berbuat baik, dan tidak pernah menyimpan dendam karena dendam adalah kesakitan yang akan di bawa sampai mati jika tidak di buang jauh-jauh . seseorang yang memendam dendam maka dalam hidup nya tidak akan pernah merasakan suatu kebahagiaan karena yang ada di otak nya hanya dendam dan kejahatan
Mean bahkan tidak ingin tahu menahu soal mew dan siapa keluarga nya, bagi nya dia tidak ingin mengulang luka lama bukan berarti dia tidak marah atau tidak sayang kepada ayah dan ibu nya justru karena dia sangat sayang dan dia ingin kedua orang tua nya tenang
Mean memilih untuk mengawali karir nya dengan bisnis kecil-kecilan yang akhir nya kini berkembang pesat, dia sangat hobi memasak dan selama di padepokan dia sering kali membantu para pelayan untuk menyiapkan makanan. karena hobi nya itu dia mencoba membuka restautant di bantu oleh Joss wayar sampai akhirnya dia berhasil berdiri sendiri dan lepas dari joss wayar
Semua murid joss wayar sangat sayang kepada joss bahkan mereka selalu berkumpul untuk merayakan ulang tahun guru nya
"Sssssss" Win metawin mendesis ketika ia mulai sadar dari pingsan nya
Mean yang duduk di samping ranjang langsung memegangi tangan win
"Hei kamu sadar? akh tunggu aku ambil kan minum"
Tangan win menggenggam erat tangan Mean , Mean menoleh kala tangan lemah itu bisa memegang erat tangan nya seolah dia tidak ingin di tinggal pergi
Mean duduk dengan pelan
"mmh luka-luka di tubuh mu sangat parah apakah tidak sebaik nya kita ke rumah sakit?" tanya Mean
win menggeleng
"Oke baik kalau gitu aku suruh pembantu untuk menyiapkan makanan seperti nya kamu belum makan beberapa hari kan?"
Mean keluar sebentar menyuruh pembantu nya menyiapkan makanan untuk win , lalu kembali ke kamar tamu
win berusaha untuk duduk dan Mean langsung membantu nya
"Siapa yang membuat tubuhmu rusak seperti ini? apakah kamu ingin lapor polisi ? biar aku bantu urus laporan?"