"Akhhh! akhir nya bisa rebahan juga, sial gara-gara dia aku musti capek-capek dateng ke sini dan meninggalkan urusan di Thailand . brengsek banget, sumpah nanti kalau udah ketemu lihat aja win"
Bright meremas bantal sambil mengingat wajah win.
Terkadang ia pun merasa aneh mengapa harus repot-repot mengejar win kalau hanya untuk balas dendam kepada mew padahal dengan hamil nya Min saja sebenar nya sudah pasti membuat mew marah besar dan itu pun sudah di sebut berhasil membalas dendam nya bukan?
Sejujur nya bright sendiri merasa sangat bodoh karena win tapi dia masih tetap dengan pendirian nya bahwa ia tidak menyukai win metawin dan tidak akan
Apapun yang dia lakukan adalah atas dasar benci dan hanya balas dendam tidak lebih dan tidak akan pernah lebih
Bright pergi ke Amsterdam sendiri tanpa anak buah nya , Bright menyuruh Dew untuk menghandle semua urusan nya sementara dia masih di amsterdam
.....
ini hari pertama win masuk di sekolah baru nya tentu saja di antar oleh pacar nya sampai di depan gerbang sekolah .
setelah berpamitan dengan Mean win pun masuk ke dalam area sekolah dan Mean pulang , Mean juga banyak yang harus di kerjakan . dia harus mengecek beberapa data laporan dari Resto dan cafe-cafe nya
Iya memang itu terasa merepot kan tapi Mean tidak peduli karena tidak ada pilihan untuk membuat win bahagia hanya dengan cara meninggalkan Thailand
Sementara hari itu juga adalah hari pertama Bright mencari keberadaan Mean dan Win Bright yakin bahwa dia pasti akan segera menemukan win dan saat dia bertemu dengan win jangan harap win bisa lepas dari nya bahkan jika Mean menghalangi dia tidak segan untuk menembak. kali ini Bright rasa tidak ada ampun untuk win dan mean
Bright mengemudian mobil sembari melirik ke segala arah barang kali batang hidung Mean dan win akan terlihat
Hari itu Bright berkeliling sesekali berjalan untuk bertanya kepada orang-orang asing di sana siapa tau ada yang melihat Mean dan Win tapi sayang nya sampai sore pun Bright masih belum menemukan win metawin
....
sore itu win menunggu jemputan Mean di depan gerbang sekolah sebenar nya ada bus jurusan menuju ke apartemen win tapi mean tidak memperbolehkan win sendirian naik bus . entah lah mean sangat protektif kepada first love nya itu maklum saja mean baru pernah jatuh cinta apalagi yang di cintai nya itu bocah berumur 17 tahun
Mean berlari ke arah win kala melihat win berdiri manyun dengan tubuh yang terus di goyang kan seperti orang yang kelelahan menunggu
"Sayang maaf ya"
Win menoleh kala suara sang kekasih berada tepat di samping nya dengan menampilkan bibir manyun dan tangan yang bersedekap dia menatap Mean kesal
"Phi! aku nunggu lama loh"
"Iya maaf mobil nya mogok ada di bengkel naik taxi aja yuk "
"Hmm nggak mau aku mau naik bus"
"Panas " kata Mean
"Yaudah si kalau nggak mau aku sendirian aja " Metawin lari ke arah halte bus dan di kejar oleh Mean .
Mean merangkul sang kekasih dan win menoleh sambil tersenyum manis lalu mereka tertawa bersama
"Mean , win ?" Bright menghentikan mobil nya saat melihat mean dan win sedang asik bercanda satu sama lain menunggu bus
saat bright turun dari mobil pas sekali bus yang mereka tunggu datang dan mereka pun naik
"HEI MEAN! WIN!" teriakan keras itu sia-sia karena bus sudah melaju dan bright langsung masuk ke dalam mobil lagi mengejar bus itu
sampai akhirnya mean dan win turun di sebuah halte kemudian berjalan menuju ke apartemen nya yang hanya sekitar 10 menit dari halte , bright turun dari mobil mengikuti mereka berdua berjalan melewati beberapa gang-gang ruko dan cafe-cafe
Sampai akhirnya mean dan win tiba di area apartemen nya masuk ke dalam area tersebut karena bright tidak mempunyai resident card otomatis dia nggak bisa masuk ke dalam area apartemen itu tapi tidak masalah itu sudah menjadi jalan bagi bright mendapat nya bocah ingusan itu kembali
Bright menyeringai "Kalian pikir kalian sedang berurusan dengan siapa? bahkan ke lubang semut pun aku pasti akan menemukan nya heh! aaih aku tidak sabar untuk segera meniduri anak itu dan membuat nya menangis sepanjang malam . SHAT!"
Tapi setelah itu wajah bright berubah murung mengingat mean dan win semakin akrab layaknya sepasang kekasih saling merangkul bahkan mean mencubit pipi win dan mencium nya
kesal ingin sekali marah tapi kenapa ?
"Akh ! tidak bright tidak mungkin kau menyukai nya!! Ya sumpah ini tidak mungkin aku hanya sedang terobsesi untuk mendapat dia dan menyiksa nya ya betul " bright berjalan kembali menuju ke mobil nya sambil terus ngoceh meyakin kan diri nya sendiri kalau dia nggak suka sama win
.
.
.
Malam itu terasa lebih dingin dan kebetulan Mean menyetok beberapa minuman ber alkohol , niat nya dia mau minum sendirian tapi win pengen nyobain meskipun mean nggak ngebolehin win maksa banget sampai nggak sadar dia habis beberapa botol
Mereka berdua mabok berat
Win dengan mata sayu nya menatap wajah mean tapi bukan wajah mean yang dia lihat adalah wajah bright
Matanya langsung berair menahan tangis dengan bibir yang mencebik mean memang mabok tapi mean masih sadar dan bisa melihat win yang menangis
mean menangkup wajah sayu itu
"Aku mencintaimu win" kata mean
Masih yang win lihat itu bright
Mean semakin mendekatkan bibir nya ke bibir win sampai mereka akhirnya berciuman yang awalnya lembut menjadi panas
Mean terbawa suasana apalagi saat win mendesah membuat gairah laki-laki mean bertambah mean melepaskan satu persatu kancing pajamas win dan mulai mengusap bagian dada nya
"Mmmhhh " win mengalungkan tangan nya ke leher mean dia memang benci dengan bright tapi mengapa gairah nya memuncak kala melihat bright yang mencumbu nya
Mean mengangkat tubuh win ke sofa dan membaringkan nya kemudian dia mengukung tubuh win menyesapi bagian leher win dan win terus melenguh
Sampai tiba tiba aktifitas mereka terhenti kala ponsel mean berdering terus menerus
"Akhh shit" Mean berjalan terhuyung ke arah ranjang untuk mematikan ponsel nya tapi karena dia juga sudah mabok berat dia malah jatuh ke ranjang dan nggak bangun lagi sampai tidur
dan adegan ngewe itu tidak terlaksa malam itu tapi bekas cupang di leher win begitu banyak
BERSAMBUNG