Kematian Mew suppasit justru membuat masyarakat kota Bangkok dan sekitar nya bergembira ria pasalnya Mafia berdarah dingin di Kota itu lenyap satu , Meski masih banyak Mafia-Mafia lain yang pasti lebih kejam dari Mew Suppasit setidaknya beban masyarakat berkurang satu
Mew suppasit langsung di kebumikan di pemakaman milik keluarga nya di sandingkan dengan makam kedua orang tua Mew , Upacara pemakaman berjalan dengan hikmat . Bright dan win juga mengikuti upacara itu
Jujur Bright merasa sangat bersalah kepada Davikah Min dan Win akan tetapi harus bagaimana lagi semua telah terjadi dalam sebuah pertarungan harus ada kalah menang , kalau bright mengalah otomatis dia yang akan mati
Tangan Bright dan win saling menggenggam erat hal itu pun di saksikan oleh Min pechaya yang berdiri di belakang mereka berdua .
Pedih rasanya melihat pria pujaan nya telah membuat hidupnya hancur dan kini malah terang-terangan memperlihatkan kepada semua orang bahwa dia dan win menjalin hubungan
Semua orang telah pelah pergi dari sana kecuali Gulf dan Bright , Bright masih berdiri memperhatikan papa nya yang masih betah memeluk makam pria terkasih nya . Bright berjalan lebih dekat hingga jarak di antara mereka tak lagi jauh
"Maafkan Aku kalau Aku membuat Anda sedih seperti ini " Ujar bright sambil menahan tangisnya
Sekecewa apapun dia kepada sang papa tetap saja hati nya sakit saat mendengar tangisan dari sang papa yang keluar akibat perbuatan nya , Gulf menoleh lalu mendongak kemudian dia pun berdiri
"Kau tidak perlu minta maaf karena jika wajtu itu kau tak menembaknya maka tangisku akan lebih pedih dari tangis ini , jika kau yang tertembak maka hidup papa akan benar-benar hancur "
Bright tersenyum menanggapi pernyataan papa nya dia merasa lucu saja kalau sang papa bilang dia akan lebih hancur jika bright yang mati padahal jelas-jelas papa nya tidak mau menerima bright saat itu
"Ken? bisakah papa memelukmu sekali saja sebelum papa pergi dari kota ini hikss papa ingin sekali memeluk mu " Kata Gulf sambil tertunduk menangis dan jujur malu untuk menyatakan hal itu
"Apa papa benar-benar berpikir bahwa ken membenci papa ?"
"Bukan kah begitu ?"
"Ken memang sakit pada saat itu ken benci dengan segala yang ken alami ken kecewa saat papa menolak untuk kembali tapi sekuat apapun ken mencoba untuk membenci papa , hati ken menolaknya "
Air mata Bright runtuh .
"Ken . .. "
"Hikss " Bright menarik sang papa ke dalam pelukan nya
Mereka pun menangis tersedu-sedu lalu dari jauh Davikah dan Win melihat pemandangan menyedihkan itu
"Ibu apa ibu membenci om Gulf? "
"Ibu tidak pernah membencinya ibuntau Gulf adalah korban Ayahmu , memang dia salah mencintai Ayah mu tapi dia bertahan demi keselamatan bright seperti ibu yang bertahan untuk kamu dan min . ibu tau apa yang Gulf lakukan tentu semua untuk anak semata wayangnya "
"Kau tau bu? tidak hanya parasmu yang cantik tapi hatimu sungguh suci , aku sangat beruntung memiliki ibu " Win memeluk erat sang Ibu sambil memperhatikan bright dan Gulf dari kejauhan .
.
.
.
Win tinggal di Istana Bright dan dia kembali bersekolah di sekolahan lama nya .