.....
Bright vachirawit menghancurkan benda apapun yang ia lihat di depan mata nya pada saat itu , sampai ruang istana yang semula rapi kini di penuhi dengan pecahan vas , guci dan meja kaca
Yah. sepulang dari pesta malam itu dia mengamuk di istana nya sendiri di saksikan oleh para anak buah nya termasuk kaki tangan yang paling ia percaya yaitu Dew
"AKHHH BANGSAT!" Bright terus menerus mengumpat seperti itu
"Boss boss udah dong!" Dew menahan bahu bright dari belakang saat bright mengangkat lagi guci besar mahal yang ia beli beberapa bulan yang lalu
Pranggg ....
Bright berhasil membanting nya lagi lalu menoleh ke belakang menatap tajam Dew dan menangkup kedua bahu Dew
dengan penuh amarah dia menggoyang kan kedua bahu Dew
"KENAPA DEW! KENAPA BOCAH ITU MALAH MILIH PERGI SAMA MEAN! KENAPA DIA MALAH TAKUT SAMA AKU! HAH BANGSAT!" Bright mendorong kasar Dew sampai dia terjatuh
Dew berdiri lagi lalu mendekat lagi ke hadapan boss nya .
"kenapa boss mempertanyakan hal itu? memangnya kenapa kalau dia bersama dengan tuan Mean? bukan kah tujuan awal boss adalah memanfaat kan dia hanya sebagai umpan agar tuan mew mau mengembalikan papa boss? tapi saat ini papa boss tidak ingin kembali dan boss juga sudah memutuskan untuk tidak berharap lagi bukan? so ? buat apa boss masih menginginkan anak itu ?"
kata dew panjang
"Ya ... ya untuk membalas dendam lah" jawab bright terbata
"Boss yakin? kalau memang untuk balas dendam mengapa tidak langsung tembak mati saja dia? jangan bertele-tele boss, sungguh ini bukan dirimu " kata dew lagi
"Hei dew! ak .. aku sungguhan hanya ingin balas dendam lewat anak itu"
"Oke kalau memang itu tujuan nya maka ayo fokus jangan malah marah-marah seperti orang yang cemburu saat seseorang yang ia sukai lebih memilih orang lain"
"Omong kosong! "
Bright mendorong kasar Dew lalu pergi ke kamar nya .
Dia lepas semua pakaian nya dan langsung merendam tubuh nya di dalam buthup besar berisikan air dingin tujuan nya agar hati nya yang panas menggebu saat itu bisa dingin tapi tidak , entah kenapa membayangkan wajah takut win kepada nya lalu mengingat lagi saat win memeluk mean erat meminta perlindungan seperti itu membuat emosi nya semakin memuncak
"AISSH BANGSAT! BANGSAT BANGSAT! ANAK SIALAN, KENAPA BISA-BISA NYA DIA MEMPERMALUKAN AKU DI DEPAN UMUM! BISA-BISA NYA DIA MEMELUK MEAN SEPERTI ITU , APA MAKSUD NYA HAH! BANGSAT KAMU BENAR-BENAR HHAAAIHS!"
tatapan mata bright tajam ke depan sembari mengepalkan kedua tangan nya
"Mean! kalau kamu berusaha melindungi nya maka kamu juga akan menjadi musuh besarku! aku benar-benar akan membunuh mu kalau sampai kamu menjadi pahlawan kesiangan! Akh bangsat! "
.....
Sementara win sepulang dari cafe itu histeris bahkan sempat takut juga kepada mean , dia terus berbicara sendiri dan memohon agar jangan membunuh nya . hal itu membuat mean bingung sebenarnya apa hubungan bright dengan win sampai win ketakutan seperti itu
Win baru bisa tenang dan tidur saat mean dengan paksa memasukan obat tidur tetes ke mulut win , saat itu mean tidak tahu harus berbuat apa karena win terus menangis bahkan mendorong mean agar menjauh dari nya. jadi jalan satu-satu nya agar win tenang dan tidak menyakiti dirinya sendiri adalah membuat ia tertidur