Semua terasa begitu tak adil untuk bright semua orang memiliki seseorang yang tulus mencintai mereka mengapa dia tidak. seseorang yang dia harapkan untuk kembali memberikan kasih sayang pada nya justru mematahkan hati dan semangat nya , siapa lagi kalau bukan sang papa
dia bertahan untuk papa nya sampai sejauh ini tetapi yang dia dapati justru sakit hati , 15 tahun menunggu waktu di mana dia akan kembali bahagia hidup bersama papa nya hanyalah sia-sia belaka . sekarang dia hanya memiliki anak buah yang bertahan hanya karena dia boss yang memiliki segalanya , jika suatu saat semua yang ia miliki hilang maka hilang pula semua orang-orang yang kini berada di sisi nya
.....
Waktu berlali begitu cepat dan kini hubungan Mean dan Win semakin akrab , Win memang masih belum bisa melupakan Bright . tentu saja sangat sulit karena bagaimanapun bright adalah orang yang telah membuat kehormatan nya hilang
Dia masih memendam rasa namun dia sadar bahwa seorang bright vachirawit tidak pantas untuk di cintai karena win yakin seorang mafia tidak akan pernah mencintai dengan tulus sama seperti ayah nya yang hanya mempermainkan ibu nya
Win metawin telah mengetahui bahwa bright adalah anak dari gulf kanawut pria yang sangat ia benci , dan itu juga alasan win untuk membuang rasa nya karena dia pikir bright pasti memiliki sifat yang menjijihkan sama dengan papa nya
Mean sudah mulai beraktifitas seperti biasa dan win masih belum boleh pergi dari rumah oleh mean , dia harus tetap di rumah dan jikapun win ingin keluar dia harus di kawal agar tidak terjadi hal yang tidak di ingin kan
Siang itu win bosan dia ingin pergi ke sebuah dermaga yang letak nya tak jauh dari rumah Mean , akhir nya di temani oleh pembantu Mean dan dua orang pengawal yang baru saja bekerja dengan mean
"Kalian di mobil saja aku tidak suka di ganggu" Kata win saat ia turun dari mobil untuk masuk ke area dermaga
"Aduh tapi tuan" kata bibi nara
"Di dalam sana ada banyak orang kalau ada orang yang berniat menyakiti aku pasti akan ada banyak orang yang menolongku . lagi pula mafia itu sudah tidak pernah muncul lagi kan sekarang jadi aku aman" Kata win
Bright memang tidak pernah muncul di hadapan win akan tetapi dia terus mematau ke adaan win .
seperti siang itu dia pun sedang menatap win yang masih berdiri di depan pintu mobil sambil berbicara dengan seseorang di dalam mobil
Kemudian mobil itu pergi mencari tempat parkir dan win masuk ke area dermaga , memberikan satu tiket untuk masuk kepada petugas lalu dia masuk
"Aku yakin dia pasti sudah tidak ada waktu untuk menemui ku , yeah dia kan sibuk dia juga punya banyak wanita jadi dia tidak mungkin datang menemui aku"
Win berjalan sembari memeluk tubuh nya sendiri kala hembusan angin menerpa tubuh nya membuat tubuh nya terasa begitu segar meski agak dingin
Bright masuk setelah win masuk beberapa menit .
dia sengaja berjalan dengan jarak yang jauh dari win agar win tidak menyadari nya , saat itu dia bisa saja menculik win tapi entah mengapa dia tidak ingin win semakin takut pada nya padahal jika win takut justru itu hal yang baik jika memang tujuan awal nya bright ingin balas dendam
Win berjalan ke pinggiran untuk mencari tempat duduk yang nyaman , dia menapaki bebatuan yang tertata rapi di pinggiran air dermaga
"Hei jangan terlalu ke pinggir , aku pikir akan turun hujan sebentar lagi kalau hujan batu-batu itu akan basah kau akan sulit untuk kembali dan kau bisa terpeleset " Kata salah satu pengunjung dermaga yang duduk di pinggiran batu sementara win semakin ke tengah lebih dekat dengan area air dermaga dia tidak menghiraukan apa kata orang