LIMA BELAS

2.9K 336 71
                                    




Bright menangis terisak setelah memperkosa win yang sudah tak berdaya bahkan win tampak tidak menikmati sama sekali mendesah pun tidak hanya tangisan tanpa suara kala itu

Bright duduk meringkuk di samping win yang terkapar dengan beberapa luka lebab dan bekas tamparan di bagian paha , bokong dan pipi . leher yang putih itu pun berubah merah akibat di cekik kuat mengakitban aliran darah win berhenti di bagian leher

"Hikss! papa maafin ken! ken juga nggak mau pa menjadi manusia jahat seperti mew , tapi hiks apa yang dia lakukan ke papa rasa nya keterlaluan dan setiap melihat anak ini aku ingin menyiksa nya karena aku benci kepada mew! hiks semua cita-cita ken lenyap. ken ingin jadi dokter, ken ingin menjadi manusia baik yang bisa berguna untuk banyak orang tapi sejak hari itu semua yang sudah aku impikan musnah pa! yang ada hanya rasa benci , dendam hiks! maafkan ken"

Win mengepalkan kedua tangan nya sambil melirik ke samping pria yang sedang menangis tersedu-sedu

"Suatu saat jika kamu mulai mencintai ku , aku pastikan aku tidak akan pernah membuka pintu hati dan maaf untuk mu"

........

Siang itu Bright berenang sendirian untuk membuang penat nya, jujur dia merasa sangat keterlaluan kepada win bahkan dia sampai terbawa mimpi

"BOSS!" Dew lari terbirit ks arah kolam renang sampai dia hampir saja terpeleset

"Ada apa?" tanya bright berenang ke tepian

"Boss si win keadaan nya parah banget! gimana dong? sumpah dia nggak buka mata sama sekali terus badan nya dingin banget ! takut dia mati boss"

Bright langsung keluar dari kolam renang dan memakai robe putih yang ada di kursi panjang dekat kolam, dengan cepat ia lari ke kamar win

Para pelayan dikamar itu sudah panik mereka takut kalau sampai win mati maka perang antara mew dan bright sudah dipastikan bertumpah darah

Bright melangkah dengan cepat ke arah ranjang lalu membopong win

"Siapkan mobil kita ke rumah sakit"

Kata bright kepada dew, dew pun langsung lari dari kamar itu untuk menyiapkan mobil di luar


Sampai di rumah sakit win langsung mendapatkan perawatan vip.

Bright berjalan mondar mandir di depan ruangan win masih memakai robe dengan rambut yang masih basah, dia terus berjalan seperti setrikaan sambil menggigiti jari-jari nya

"Boss , nih ganti baju" Dew memberikan celana dan kemeja untuk boss nya

Bright masih terus berjalan tidak menggubris dew

"Boss apa kau sangat khawatir kepada nya? tunggu kau khawatir atau takut mew akan marah ?" tanya dew

"Omong kosong "

"Boss kau tidak pernah seperti ini sebelum nya, jangan-jangan ..."

"Apa kau sudah gila! aku tidak mungkin menyukai nya" kata bright dengan nada tinggi

"Memang nya aku bilang bahwa boss menyukai nya?" dew nyengir

"MCKH!" bright meraih pakaian nya dari tangan dew dan pergi ke toilet .

Dew pun menggeleng sambil tersenyum menatap punggung boss nya

"Boss, boss . kau ini benar-benar hah apa kau pikir kau bisa menyembunyikan rasa itu dari ku ?"

Malam nya bright menunggu di dalam ruangan dan win benar-benar belum sadar membuat bright sangat khawatir

"Boss apa boss mau pulang biar aku dan yang lain menunggu bocah ini?" tanya dew

"Tidak kalian tunggu di luar saja biar aku menunggu disini"

"Ouh baik lah kalau begitu"

Dew dan yang lain keluar

"Dasar lemah! ini sebelum seberapa dan kenapa kau harus seperti ini ? payah!"

Bright menggerutu kepada win. Lalu setelah menunggu win tak jua sadar rasa kantuk mulai bright rasakan, dia pun tidur di sofa panjang yang ada di sudut ruangan

Win sadar sekitar jam dua pagi dia melirik ke segala arah sampai akhir nya dia sadar bahwa dia ada di rumah sakit, mata nya juga menangkap pria jahat yang sudah tertidur dengan pulas nya

win perlahan duduk sejenak sampai akhirnya dia berpikir untuk kabur karena hanya saat itu lah kesempatan satu-satu nya , di rumah sakit tidak mungkin anak buah bright berkumpul semua bukan?

Win bergerak dengan pelan lalu turun dan berjalan ke arah pintu keluar, win  melirik dew dan beberapa teman nya sudah tertidur pulas . win pun berjalan dengan sangat pelan agar tidak ada yang mendengar tapak kaki nya

Sampai di depan gerbang keluar seorang satpam menahan nya

"Aku adalah anak mew suppasit apa kamu mau aku adukan kepada ayah ku" kata win dengan wajah dingin tanpa ekspresi

Satpam itu pun takut lalu membuka pintu gerbang agar win keluar .

Win berlari sebisa nya dia untuk segera menjauh dari rumah sakit itu , meski seluruh tubuh nya terasa seperti remuk di harus tetap berlari bahkan meski akhir nya nafas nya pun akan habis

ia berlari sudah sangat jauh bahkan sudah sekitar 1 jam setengah , win melirik pria tinggi yang tampak sedang memeriksa mesin mobil nya . win berlari ke arah pria itu sampai akhirnya tangan lemas nya mampu meraih pundak pria itu .

Pria itu pun kaget dan refleks berbalik saat ia berbalik win menjatuhkan tubuh nya dan pria itu refleks menangkap nya

"Hei! apa kau tidak apa-apa?"

Pria itu menepuk kedua pipi win agar tetap sadar

"Kau pasien rumah sakit biar aku antar kau ke rumah sakit"

Win menggenggam erat tangan pria itu sambil menangis " tolong hiks bawa aku pergi hiks"

"Tapi ..? akh beri aku nomor telpon orang tuamu aku akan membawa mu pulang "

win menggeleng " hiks bawa aku pergi aku tidak mau pulang tolong ... "

Win akhir nya pingsan dan mau tidak mau pria itu pun memasukkan tubuh win ke mobil nya lalu memeriksa lagi .
mesin mobil nya sampai mesin itu menyala


Win di bawa pulang ke rumah pria asing tersebut .

NEXT


The King Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang