Dew dan min bercinta sepanjang malam itu, min telah menerima perasaan dew kepadanya setelah dew menerima syarat yang di ajukan oleh min, syarat nya adalah dew harus membuat hubungan bright win hancur bahkan membuat kedua orang tersebut menderita
Awalnya dew menolak karena bagaimana pun bright adalah satu-satunya orang yang peduli saat ia dalam masalah besar, bright juga yang memfasilitasi semua yang di butuhkan oleh dew selama itu. Dew merasa sangat berat untuk menghianati boss yang sudah dia anggap sebagai kakak nya sendiri
Akan tetapi anak yang ada di dalam kandungan min menjadi alasan kuat untuk dia menerima syarat itu , karena min mengancam akan membunuh anak itu kalau dew tidak mau menerima syarat tersebut
Hati seorang ayah tidak akan rela kehilangan anaknya yang bahkan belum ia lihat. Sehingga pada akhirnya ia pun pasrah jika memang ia harus menghianati bright dan menerima resiko yang akan dia hadapi kelak jika bright tau dirinya telah membuat kesalahan besar
.....
Jam 10 pagi , min masih berada di dalam dekapan hangat dew. Kedua nya masih telanjang tanpa busana
Min membalik tubuhnya menjadikan mereka kini saling berhadapan, dew tersenyum dengan cerah lalu mengusap pipi cantik min. Min jauh lebih cantik saat ia natural dan dew sangat mengagumi kecantikan min
"Aku harus kembali ke mansion, aku yakin boss pasti sedang mencariku" ujar dew
Min tersenyum manis "okey, jangan lupakan syarat yang semalam sudah kita sepakati"
"Yeah aku mengerti sayang"
Mereka berciuman sebentar lalu dew bangun bersiap siap untuk pergi meninggalkan min di kamar hotel
"Aku bisa menggunakan dew untuk menghancur kan bright dan win, sorry win! Aku memang sangat menyayangimu tapi itu dulu, kamu telah membuat aku muak dengan semua ini" kata min dalam hati sembari meremat bantal yang dia tindih
.
.
.
"Ehemmm" Bright berjalan pelan menghampiri dew yang hampir menyentuh gagang pintu kamar nya, dew pun menarik kembali tangan nya lalu berpaling menghadap Bright
"Boss" bright membungkuk satu kali untuk menghormati boss nya
Bright bisa melihat betapa gugupnya dew pagi itu tidak seperti biasanya
"Dari mana saja?!" Tanya bright dengan nada pelan tapi dengan tatapan sinis
Dew menggerakkan jari tangannya agar membuat nya lebih rileks dan bright yang memperhatikannya semakin curiga
"Eumhh aku ada urusan boss dan mhhh nggak ijin karena aku pikir boss pasti sedang sibuk dengan win"
"Lalu apa gunanya ponsel? Apa tidak bisa memberi pesan lewat ponsel? Bahkan satupun pesanku tidak kamu baca" tanya bright sembari bersedekap
Pria metawin dengan pajamas merah nya keluar kamar mencari keberadaan kekasihnya lalu ia pun menemukan bright di depan pintu kamar dew , win berjalan ke arah bright kemudian memeluknya dari belakang
"Phi , aku nyariin" ujarnya manja.
Bright menoleh sedikit kesal sih karena kedatangan win membuat ia tak bisa mengintrogasi dew lebih lanjut , bright gamau win tau masalah yang sedang ia selidiki
"Aku belum selesai berbicara dengan mu lain kali kita lanjut lagi" ujar bright kepada dew dan menyuruh dew masuk ke kamarnya
Sementara itu bright merangkul win untuk kembali ke kamar mereka , sembari mengusak rambut hitam win mereka pun masuk kembali ke kamar
"Ada masalah apa antara phi dan phi dew? Kenapa kalian terlihat canggung?" Ujar win
Ia duduk dengan pelan di pinggiran ranjang, pria vachirawit pun ikut duduk di sebelahnya lalu menangkup wajah putih metawin yang masih natural belum cuci muka
"Nggak ada apa-apa, kamu nggak perlu tau masalah apapun karena disini tugas kamu hanya patuh padaku maka kamu tidak akan mengalami hal yang tidak kamu inginkan, aku akan menjaga kamu sebaik baiknya"
Win terdiam dengan bibir manyun dia pun mengalihkan kedua tangan bright dari pipinya
"Apa karena dimatamu aku masih kecil?"
Tanya win kecewa.
"Iya. Kamu masih belum boleh berada di zona yang tidak aman, kamu berkali kali mengalami kesulitan jadi aku tidak akan membiarkan hal itu terulang lagi"
Win menyandarkan kepalanya di bahu bright lalu tersenyum , antara bahagia atau sedih win juga nggak bisa menjelaskan. Yang jelas dia merasa bright amat sangat berubah dan dia yakin kalau kini bright benar benar sudah mencintainya
Bukan hanya karena sex tapi memang karena dia ingin menjaga win karena cinta, bright memperhatikan bibir win yang diam diam terus mengulas senyum membuat bright pun ikut tersenyum
"Kamu kenapa?"
"Ahhh , enggak" win mengangkat kepalanya
"Imut banget" bright tersenyum
Pipi win berubah merah tomat
.
.
.
Mean kini menjalani hidupnya sendirian di apartement yang dia sewa , tidak ada siapapun.
Dia masih terus memikirkan cara agar win kembali kepadanya jika tidak sungguh mean lebih baik membunuh win dan mati bersama nya daripada win harus menjadi milik bright
Tidak ada yang salah , begitulah cinta.
Mean membuka hati nya untuk win tapi saat dia sudah benar benar mencintai win , win pergi melupakan dia begitu saja. Sakit hati tentu saja!
Jika bukan win , mean tidak akan pernah membuka hatinya.
Mean duduk di lantai bersandar ke pinggiran ranjang sambil menikmati sepuntung rokok , bungkus rokok dan kaleng bir bercecer di mana mana tidak ada hal yang dia lakukan selain menyiksa dirinya sendiri
Mata merah itu dengan wajah malangnya kembali meneteskan airmata kala mengingat bagaimana kehidupannya dengan win masa itu
Win yang manja, win yang tidak bisa dia tinggalkan , win yang selalu bergantung padanya
Dimana sekarang win membuang rasa itu untuknya? Mean merasa tidak berguna untuk hidup jika tanpa win metawin
"Kenapa nong? Kenapa setelah apa yang aku lakukan kepadamu malah kamu memilih pria brengsek yang sudah jelas jelas menyakitimu?! Hikss kenapa? Sekarang aku disini sendirian hanya aku yang sakit dan kamu bersenang senang dengan pria yang telah membuat keluargamu hancur. Jika kau hidup dengan ku lagi aku bersumpah kau akan bahagia nong! Kau tidak pantas untuk pria brengsek itu , kau tidak pantas nong! Lalu jika kau tidak bisa aku miliki maka pria brengsek itu pun tidak boleh"
Next
Dikit aja lah ya . ...
Gatau baliknya kapan , byeee
