Dan benar malam itu sebelum pulang dari istana Mew, Bright meminta ijin kepada Mew untuk mengajari win bermain gitar. karena memang Mew pikir itu untuk menambah nilai win jadi Mew memperbolehkan.
Sore itu win berdiri di depan gerbang menunggu para bodyguard nya, biasa nya para bodyguard itu standby di dekat gerbang sekolah tetapi sore itu tidak
jujur win juga menunggu pria tampan vachirawit namun dia pikir seperti nya mustahil seorang mafia kelas kakap meluangkan waktu untuk seorang anak Sma seperti nya
Tak lama mobil hitam yang tak asing berhenti di depan gerbang sekolah lalu keluarlah pria tampan yang sebenarnya dia tunggu , seketika jantung win berdegup dengan cepat saat pria gagah turun memakai kacamata hitam dan pakaian serba formal. sumpah demi apapun seperti di film-film mafia yang pernah dia tonton
Win gugup kala Bright sudah ada di depan mata nya kemudian Bright menutupi kepala win dengan kedua telapak tangan nya "Kenapa kamu panas-panasan disini kulit putih mu bisa terbakar " ujar Bright
Sumpah demi apapun jantung win berdegup dengan sangat cepat bahkan ingin segera meletus, Bright benar-benar tampak sangat keren di mata nya
"Hei malah bengong"
"Mmh tu .. tuan kenapa bisa kesini"
Tanya nya gugup untuk membuang ke canggungan
"Bukan nya semalam sudah aku katakan bahwa aku akan menjemput mu?"
Katanya dengan tatapan mata yang mematikan bagi siapapun yang di tatap oleh pria vachirawit.
"agh aku pikir tuan bercanda"
"Tidak ayo masuk"
Bright menggenggam tangan putih win mendekat ke mobil lalu membuka pintu mobil dan mempersilahkan win masuk
......
Sepanjang perjalanan win terus melirik pria tampan di samping nya, dia tak tahu harus mendeskripsikan ketampanan bright seperti apa , yang jelas win sadar bahwa hatinya mulai bergetar saat dia ada disamping pria yang usia nya jauh lebih tua dari nya
"Lalu kita akan kemana?" tanya win yang belum tahu akan di bawa kemana
"Ke mansion ku" jawab Bright
Win mengangguk dengan bibir imut yang sedikit manyun tetapi bukan karena dia kesal
Sampai di mansion bright mengajak win untuk makan sore dulu sebelum masuk ke ruang musik milik nya, ada banyak pengawal di mansion itu dan win tidak suka
"Kalian boleh keluar aku ingin menikmati makan dengan win" kata Bright kepada para pelayan dan pengawal nya , tanpa diminta dua kali mereka pun pergi melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing
Bright meraih satu paha ayam dan menaruh nya di piring win, seketika win menoleh
"Ayah mu bilang kamu jarang makan jadi makan lah yang banyak disini" ujar bright dengan lembut membuat hati win semakin bergetar tak karuan, ini kali pertama ia merasakan hal yang aneh
Tiba-tiba nafas win sesak, tentu saja dia memiliki asma yang parah dan sejak tadi dia menahan nafas nya agar berhembus dengan normal , win mengusap dada nya pelan lalu meremat kuat satu tangan nya yang memegang sendok pun menjatuh kan sendok itu "Agh"
"Hei kenapa?" Tanya bright
"Mmh tidak hanya sesak biasa " kata win
Lalu tiba-tiba dengan lancang nya bright memberi nafas buatan lewat mulut win dari mulut nya, mata win membola kala bright melakukan hal itu