14. Latihan

27 6 0
                                    

Esok hari selepas bangun, mandi dan sarapan. Aku menyiapkan bekal, peralatan dan perlengkapan lainnya untuk latihan. Arfi malah membawa banyak sekali buku. Dia kira ini mau sekolah gitu. Entah apa yang terlintas di benak pemuda berkacamata ini. Selang beberapa menit, kami berdua keluar dari kamar.

Di luar sudah ada Mirla menunggu bersama Griffer danjuga Ifa yang katanya ingin bergabung sebentar, lantas pergi ke rumah perawatan yang sejalur dengan tujuan kami. Gadis Elf itu ingin mengecek kembali kondisi Ayahnya dan Paman Ref. Meskipun sudah ada perawat di sana.

Avara si kuda Pegasus itu sudah membaik sejak tadi malam. Sekarang pegasus kecil itu berada di samping Arfi, bergerak riang dan sehat, sesekali meringkik pelan, cari perhatian dengan Arfi—mirip seperti pertama kalinya Griffer bertemu dengan Mirla. Aku jadi terngiang dengan perkataan Arfi yang seolah-olah mengerti ucapan Avara. Apa sahabatku ini akan bernasip sepertiku, menjadi Partner Magis?

Ifa segera pamit begitu sampai di tempat tujuan. Danemon, Avara dan Griffer ikut bersama kami, itu pun Master Windu yang menyuruh. Entah kenapa?

Pagoda tempat Master Windu juga sudah tidak jauh di depan sana. Begitu kami memasukinya, suasana tidak berbeda jauh dari kemarin. Banyak orang sedang berlatih di lapangan, maupun di padepokan. Memanah, berpedang, dan melempar tombak. Tanpa banyak menoleh, kami bergegas menuju tempat Master Windu. Ketika sampai di depan ruangannya.Seorang penjaga berjubah cokelat itu menghampiri kami. Ekspersinya tidak berbeda jauh dari kemarin.

"Master Windu sudah menunggu kalian. Ikutlah aku," ucap pria itu dengan intonasi tegas.

Kami mengikuti Pria itu dari belakang, berjalan melintasi lorong dengan pilar-pilar di sepanjang kiri dan kanan jalan. Terdapat beberapa pintu yang menghubungkan antar ruangan. Termasuk ruangan tempat kemarin kami bertemu Master Windu. Tapi kali ini kami tidak menuju ruang itu.

Pria itu membuka pintu paling ujung. Ruangan luas menyambut kedatangan kami, tidak ada pilar ataupun tiang. Berganti lapang dan benda-benda antik di setiap sudut. Tepat di tengah tempat ini Master Windu berdiri anggun dengan kedua tangan mengatup ke belakang, pandangannya tertuju ke depan, membelakangi kami bertiga.

"Mereka bertiga sudah datang Master," kata si Penjaga.

Master Windu mengangguk anggun, berbalik menatap kami.

"Ini adalah ruangan tempat para pengenal Magna untuk mengerti kekuatan apa yang dia miliki," jelas Master Windu, tanpa sapaan, tanpa pembukaan.

Aku menatap ke depan, lambang dua naga saling menyerang terukir tepat di depan Master Windu. Lambang Laspragram itu berada di atas kolam jernih. Sesekali beriakseakan ada tetesan air dari atas?

"Energi Magna memiliki delapan jenis kekuatan, seseorang bisa memiliki satu jenis ataupun lebih. Kedelapan jenis itu terdiri dari teleportasion, pengendali unsur alam, pembaca pikiran, telekinesis, pengubahan bentuk, pengendali hewan dan manipulasi waktu. Kedelapan jenis Magna itu akan kalian ketahui begitu menyentuh air jernih ini."

Master Windu menunjuk kolam di depan. Jika diteliti terdapat delapan warna di dasar kolam itu, setiap warna memiliki lambang tersendiri. Master Windu menyuruh Mirla maju. Gadis itu terlihat ragu, berdiri di depan kolam.

"Kamu sentuh air kolam itu. Jika salah warna di dasar kolam itu ada yang menyala. Itu akan menunjukkan jenis kekuatan Magna yang kamu miliki."

Mirla mengangguk. Tangannya terjulur menyentuh permukaan air. Lengang sesaat, tidak ada tanda-tanda apa-apa. Mirla meneguk ludah, seperti tidak yakin dirinya memiliki kekuatan.

Namun pikiran itu tertepis begitu dasar kolam terlihat ada yang bersinar. Warna merah dengan lambang kepala Garuda menyala, di susul warna putih dengan lambang spiral, tapi nyalanya tidak begitu terang.

THE DRAGON ELEMENT (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang