33. Gilang dan Marco

516 58 1
                                    

"Kamu tadi kenapa minta pulang cepat-cepat Yuki?" Ratih menghampiri Yuki yang sedang melamun di jendela kamarnya.

Yuki menatap kehadiran Ranti di kamarnya. Matanya memandang sedih. Mulutnya terasa kelu untuk membuka suara. Melihat itu Ratih langsung mengelus tangannya pada rambut Yuki. Meskipun Yuki anak yang baru dia temukan dia sudah merasa sayang seperti anak kandungnya sendiri sama seperti anak panti yang lain.

"Kamu udah ibu anggap seperti anak kandung ibu sendiri. Kalau ada masalah kamu bisa cerita sama ibu," Ratih ingin anak-anaknya lebih terbuka dengan dirinya. Dia ingin menjadi tempat kelu kesah anak-anak.

Yuki merasa tak enak dengan ucapan Ratih. Bukannya dia tak ingin cerita dengan wanita paruh baya itu, tapi dia sendiri juga masih bingung terhadap yang terjadi padanya.

"Maaf ya Bu." Pada akhirnya hanya ucapan maaf yang bisa Yuki ucapkan.

Ratih tersenyum. Dia tau, mungkin sudah banyak yang terjadi dengan Yuki. Berbagai pertanyaan pasti selalu muncul di kepalanya. Tapi mau bagaimanapun dia akan selalu ada untuk gadis yang sudah dia anggap anaknya itu.

"Ibu mau buat makan malam, kamu mau ikut bantuin?" Ratih mengalihkan pembicaraan. Dan terlihat senyum Yuki mulai terbit dan mengangguk.

*****

"Aku berhasil mendapatkan lokasi keberadaan Yuki." Suara dari pria berambut hijau itu berhasil membuat pandangan semua orang teralih.

"Apa kau yakin lokasi itu benar? Kau tau kan sudah berapa lama kita mencari keberadaan Yuki? Dan sama sekali belum ada data yang tepat tentang lokasi sebenarnya keberadaan Yuki," Arthur yang pertama kali menanggapi ucapan sahabatnya itu.

Putra dari keluarga Hall itu langsung berjalan cepat menghampiri sahabatnya itu, "Kali ini percaya padaku. Data yang aku dapat sudah aku telusuri dengan baik, bahkan aku meretas CCTV yang ada di lingkungan itu. Dan kau tau? Yuki terlihat di rekaman itu," jelas Justin sambil memperlihatkan sebuah video CCTV yang menampakkan gadis berdarah jepang yang mereka kenal.

Arthur terdiam menatap video di depannya. Di rekaman itu terlihat jelas sosok Yuki yang selama ini mereka cari. Banyak pertanyaan yang muncul dipikiran Putra dari keluarga Dawson itu. Mulai dari, mengapa gadis itu di sana? Bagaimana gadis itu bisa ditemukan saat ini? Dan masih banyak pertanyaan di kepalanya.

"Bukankah kejadian ini seperti sudah direncanakan?" Justin langsung menatap Arthur dalam.

"Apa maksud mu...."

"Yeah kamu benar. Ada seseorang dibalik kejadian ini semua," jawabnya dengan cepat, "Kau tau kan? Kita semua bukan orang sembarangan. Bagaimana mungkin Yuki, bisa kita temukan sampai sebulan lebih. Dan secara tiba-tiba takdir seolah mempertemukan Yuki dan The Angel's secara tak terduga," lanjutnya mengutarakan apa yang dia pikirkan.

Justin setuju dengan pendapat sahabatnya. Bagaimanapun ini semua terjadi, seperti sudah direncanakan. Dia pun berfikir seperti itu. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah siapa orang yang berada di balik ini semua?

"Apa Alkan sudah mengetahui lokasi Yuki saat ini?" Arthur bersuara.

Galvin yang sedang menggambar, langsung menghentikan pekerjaannya. Sudut matanya mulai menatap ke arah sahabatnya, sebelum hanya terdiam memperhatikan.

"Alkan pasti sudah tau lebih awal. Dia mungkin juga akan tahu kenapa kejadian ini bisa terjadi."

*****

Marco menatap sebuah Panti di depannya. Jantungnya terasa berdetak lebih cepat. Setelah sekian lama, akhirnya pencariannya membuahkan hasil. Akhirnya dia dapat menemukan lokasi keberadaan adiknya.

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang