20. Malaikat pencabut nyawa

1.4K 133 19
                                    

Lagi-lagi ada berita yang muncul, hingga membuat suasana pagi di AIS heboh. Jika diibaratkan sebuah peringkat, berita ini mengalahkan berita tentang Alkan dan Yuki yang menjadi sepasang kekasih. Berita terbaru yang langsung jadi nomor 1, sebagai berita terpopuler di AIS.

'Kecelakaan sekelompok siswi AIS'

Yang membuat berita ini tambah heboh adalah, karena tidak ada satupun yang selamat dari kecelakaan itu. Kecelakaan mobil yang langsung menewaskan kumpulan siswi dari kelas D dan B.

Entah bagaimana ceritanya mereka bisa bersama. Kedua kelas itu ditemukan tewas dalam satu mobil yang sama. Tentu saja ada banyak tanggapan mengenai kejadian ini. Terlebih lagi kecelakaan terjadi di arah menuju sebuah club.

"Aku tidak menyangka bahwa mereka sebenarnya gadis seperti itu."

"Aku tidak yakin mereka masih gadis, mungkin saja mereka sudah menjual kegadisan mereka."

"Kau benar, apalagi Jianying dan Ginny sangat gila belanjaan."

"Hahaha, bukankah kita terlalu kejam membicarakannya orang yang sudah mati."

"Entah mengapa jika mereka yang mati aku malah senang. Ranking ku bisa naik, dari sebelumnya di bawah mereka."

Ayolah jangan terlalu naif. Siapa yang tak senang jika orang kita benci mati? Jujur saja, ketika kita sudah mulai marah, akan ada sedikit atau banyak keinginan agar orang yang kita benci itu mati. Tak peduli tentang apapun, jika memang sudah benci, akan tetap benci.

Jangan bersikap seolah mempunyai rasa kemanusiaan. Setiap orang mempunyai sisi jahat dalam diri mereka, dan orang baik adalah orang yang menyembunyikan sisi jahat mereka. Bukankah sangat menyenangkan melihat kematian orang yang kita benci?

Putri dari keluarga Belinda itu, masih terpaku menatap berita di ponselnya. Raut wajahnya datar, tak menunjukkan ekspresi.

"Kau tak apa Priska?" tanya Faulia khawatir.

"Sepertinya aku tidak baik-baik saja," balasnya dengan raut wajah sedih, "Mengapa aku merasa bahagia dengan kematian Jianying?" raut wajahnya berubah.

Faulia menatap sahabatnya dengan heran, "Apa maksudmu?"

"Aku sangat senang dengan kematian mereka. Apa kau tau? Karena Jianying kita semua sering kehilangan barang-barang kita," ucapnya dengan emosi, "Gadis itu Kleptomania¹ Fau," lanjutnya pelan.

"Bukankah kita sangat beruntung karena tidak ikut mereka?" Nisa memulai pembicaraan.

Priska mengangguk dengan tersenyum, "Andai saja kita ikut mereka, pasti saat ini kita sudah menjadi mayat yang dibicarakan oleh semua orang," matanya fokus pada foto mobil yang telah hancur dari handphonenya.

"Tapi kita juga sangat jahat, jika bahagia karena kematian mereka," lirih Faulia.

Nisa menatap sinis pada gadis itu, "Kita tidak jahat, hanya saja kita tidak munafik. Jika merasa bahagia mengapa harus di tahan?" katanya dengan datar, "Kau jangan terlalu naif Fau. Bukankah kau juga senang atas kematian Beatrix? Peringkat mu hampir turun karenanya," lanjutnya sambil menepuk bahu Faulia sebelum pergi.

Gadis itu terdiam. Dia masih memikirkan perkataan sahabatnya. Faulia akui karena adanya Beatrix peringkatnya turun. Tapi dia tak benar-benar ingin  teman sekelasnya itu mati. Apa dia termasuk orang yang naif?

*****

"Aku sangat merindukanmu," lirih Alkan sambil memeluk tubuh gadisnya.

Yuki menahan tubuh kekasihnya agar tidak terlalu erat memeluk tubuhnya, "Alkan jangan seperti ini, nanti orang lain lihat," katanya pelan.

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang