8. The Angel's

1.8K 137 1
                                    

Jika 'Eight actual gods' adalah sebutan untuk para pria AIS yang memiliki ketampanan menyerupai reinkarnasi dewa. Maka 'The Angel's' adalah sebutan untuk para siswi AIS yang memiliki kecantikan menyerupai reinkarnasi dewi.

"Aku tak percaya bahwa Mrs Weasley akan benar-benar memberikan hukuman padaku," decak seorang gadis berambut panjang dan berwarna merah itu dengan kesal.

Gadis berambut gelombang dengan kancing baju yang terbuka diatasnya, tertawa dengan keras, "tentu saja dia akan memberikanmu hukuman. Memangnya guru siapa yang akan tetap diam ketika dibicarakan tentang hal jelek oleh muridnya sendiri."

"Ayolah, aku hanya berbicara jujur. Dia memang guru menyebalkan dan sangat pelit terhadap nilai," katanya dengan mimik malasnya, "padahal aku sudah berusaha dengan giat agar ulangan ku sempurna. Bahkan aku sampai meliburkan les piano dan pelajaran lainnya hanya untuk pelajaran sains," lanjutnya dengan sedih.

"Tapi bukan berarti kau bisa mengejeknya dengan sebutan musang pemarah," gadis dengan rambut sebahu menyahut, "itu tidak sopan Marsya."

Gadis berambut merah itu terdiam. Namanya Marsya Chloe. Dia dilahirkan oleh keluarga pembisnis, anak terakhir dari empat bersaudara laki-laki dan perempuan. Jika yang kalian pikirkan adalah kemanjaan yang dia terima dari saudaranya, maka kalian salah besar.

Karena pada kenyataannya justru dia dijadikan pihak paling lemah dan paling mudah untuk disingkirkan dari ahli waris. Setiap hari di dalam keluarga nya selalu ada persaingan. Dan yang bisa dia lakukan adalah mendapatkan nilai terbaik lalu masuk di universitas besar agar mampu bersaing dengan para kakaknya.

"Tapi jika sesekali itu tidak apa," balas gadis berambut gelombang dengan tawa keras.

"Ya ampun aku tak habis pikir dengan kelakuanmu. Jangan terlalu keras ketika tertawa Emily. Pantas saja guru table manner¹ mu selalu kesal ketika mengajarimu," tangan gadis berambut sebahu itu memijat pelipisnya.

"Kau tau kan? Aku memang lebih suka makan dengan caraku. Dad saja yang terlalu berlebihan memberikan ku pelajaran itu, padahal jadwal les ku saja sudah sangat banyak," katanya dengan pelan di akhir.

Namanya Emily, Emily Yovanka. Gadis berambut gelombang, yang tingkahnya paling beda dengan siswi AIS. Dia lebih memilih bersikap sesuai kenyamanan nya, dibandingkan harus bersikap seperti seorang putri raja.

Orangtuanya adalah pengusaha di bidang properti. Beberapa kali dia diundang untuk menghadiri pesta teman kerja orangtuanya, tapi sayangnya hal itu  juga yang suka membuat mereka kesal padanya.

Pernah suatu kali dia menghadiri pesta pernikahan mengenakan celana jeans dan jaket kulit, hal itu sukses membuat dia kehilangan kartu kredit dan mobil selama beberapa hari. Dan berakhir dia dimasukan kedalam beberapa kelas etika. Menjadi orang kaya sangat menyusahkan, itu pikirnya dari dulu.

"Memang susah jika berbicara dengan mu," gadis berambut sebahu itu menarik nafasnya kasar, jika seperti ini dia menyerah. Memang semua orang memiliki hak untuk menentukan kehidupannya masing-masing.

"Apa kamu akan meneruskan pendidikan mu di jurusan hukum?" Marsya bertanya.

Gadis yang ditanya membenarkan duduknya, "kemungkinan besar aku akan mengambil jurusan hukum. Orangtua ku sudah memiliki anak yang berhubungan dengan bisnis dan desain. Hanya tinggal hukum untuk mengurus perusahaan agar tertata aturan," jawabnya.

Marsya terdiam sebentar, "aku cukup kagum dengan orang yang memilih jurusan hukum. Mereka mempunyai wibawa dan kemampuan bicara yang sangat kuat hingga membuat banyak orang terpukau," katanya dengan kagum.

"Dan terkadang hukum juga terdapat banyak kegelapan yang sengaja ditutupi bagi orang bawah dan tak mengerti tentang hukum," Emily mengutarakan pendapat.

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang