LABIRIN

3. Nakamura family

Jika ditanya pernikahan bisnis mana yang paling berhasil? Pasti jawabannya adalah keluarga Nakamura. Pernikahan bisnis yang terjadi antara keluarga Nakamura dengan ar Kalea berhasil semakin meluaskan kekuasaan kedua keluarga itu. Keduanya semakin menguatkan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Perusahaan yang dijalankan oleh kedua keluarga hampir ke semua bidang, dari bidang properti, makanan, fashion, dan masih banyak lagi. Mereka membuat perusahaan yang di kelola menjadi besar dan laku dipasaran. Siapapun pasti mengenal dengan baik kedua keluarga itu.

Berhasil disini bukan hanya tentang uang atau kekuasaan, tapi juga berhasil dengan membuat keluarga yang harmonis.

"Apa kamu ada masalah di sekolah?"tanya seorang wanita tampak khawatir dengan keadaan putrinya.

Putri dari wanita itu hanya menggeleng sebagai jawaban. Dia mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Bukankah putri kita selalu bercerita kepada kita? Benarkan Ilene?" Souta mencoba memancing putrinya dengan sindiran halus.

"Aku sungguh tidak apa-apa  Otousan¹. Ini hanya tentang tugas sekolah ku."

"Yuki," Souta memanggil anaknya dengan lembut, "apa kamu kesulitan mengikuti pembelajaran di AIS. Otousan tidak masalah jika harus memindahkan mu dari sekolah itu. Kau tau kan ada banyak sekolah lain, yeah mungkin tidak sebagus AIS, tapi itu tak masalah. Otousan tidak ingin melihat kamu kesusahan."

Souta mencoba mengerti bagaimana situasi anaknya. Dia sangat tahu seperti apa kurikulum di AIS. Untuk masuknya saja susah. Banyak dari para rekan kerjanya yang mengeluh karena anaknya gagal masuk di AIS. Souta sangat bersyukur putrinya menjadi salah satu siswi yang lolos dalam seleksi pendaftaran, tapi itu tak ada gunanya jika putrinya merasa kesusahan dan tidak bahagia karena itu semua.

Anak yang dipanggil Yuki itu tersenyum, dia menggenggam tangan ayahnya, "tidak otousan aku masih mampu mengikuti pembelajaran AIS. Kurasa ini cukup menantang ku agar lebih semangat belajar,"jawabnya dengan ceria.

"Kau memang putri terbaikku nak," Souta merasa terharu mendengar jawaban anaknya.

"Enak saja Yuki itu anak kita, bukan hanya anakmu," Ilene merasa tak terima dengan ucapan suaminya.

Tentu saja pernikahan bisnis yang dimaksud adalah tentang mereka berdua, Souta Nakamura dan Ilene ar Kalea. Pasangan yang dijodohkan karena sebuah bisnis keluarga. Keduanya menikah saat berumur delapan belas tahun, ketika mereka baru saja menyelesaikan tingkat SMAnya. Bukankah perjodohan memang sering terjadi walau dalam usia muda?

Jika ditanya tentang perasaan, tentu saja mereka sudah merasakannya bahkan sebelum menikah. Souta dan Ilene sudah bersahabat sejak mereka memasuki bangku SMP.

Souta adalah murid pindahan dari Jepang pada saat itu. Dia hanya memiliki dua sahabat perempuan yang selalu menemaninya, dan dia menyimpan rasa kepada salah satunya, yaitu Ilene. Sedari dulu mereka memang selalu bersama tetapi belum mengenal orang tua masing-masing, tapi siapa sangka jika orang tua mereka juga menjalin persahabatan dan pada akhirnya melakukan perjodohan pada anak mereka.

Tentu saja mengetahui hal itu, Souta sangat senang dan menjadi lebih senang ketika tau bahwa Ilene juga menyimpan rasa yang sama padanya. Pernikahan akhirnya terjadi, dan mengikat mereka berdua menjadi keluarga yang bahagia.

Bukti cinta mereka sudah terlihat dari lahirnya putri kesayangannya, Yuki ar Nakamura.

"Apa Alkan menyakitimu?"tanya seorang lelaki yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.

Yuki menghela nafas perlahan, dia menatap kakak lelakinya. Sedari dulu kakaknya itu menjadi orang paling mengerti tenangnya. Dia pasti akan bertanya langsung jika merasa keanehan pada adiknya.

Tapi Yuki tidak sepenuhnya berbohong kan? Kurikulum AIS memang sangat susah, dia perlu beberapa waktu untuk memahami dan mengejar pembelajaran AIS. Meskipun yang dia pikirkan bukan tentang itu.

"Kenapa kak Marco selalu berburuk sangka kepada Al," nada bicaranya terdengar meninggi, "bukankah sudah kubilang ini hanya tentang tugas sekolah ku," tanpa sadar Yuki meluapkan kekesalannya pada kakaknya itu.

Lelaki yang bernama Marco itu hanya terdiam menerima ucapan dari adiknya. Dia semakin lekat menatap manik mata adiknya itu.

"Makan ku sudah selesai, aku kembali ke kamar,"pamit Yuki mencoba menghindar dari tatapan kakaknya.

Souta dan Ilene yang mendengar perdebatan antara kakak beradik itu tersenyum. Mereka jadi tau permasalahan apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu tidak ingin mengejar adikmu?"tanya Ilene mencoba memancing, "apa kamu ingin dia mendiamkan mu lagi selama beberapa hari."

Marco yang mendengar itu langsung bangun dari duduknya. Raut wajahnya terlihat khawatir setelah itu. Dia bisa membayangkan jika hal itu benar terjadi. Terakhir kali dia pernah dengan tidak sengaja menghilangkan kucing kesayangan adiknya, dan berakhir dengan dia didiamkan selama tiga hari berturut-turut.

Lelaki itu langsung berlari segera mengejar adiknya itu sebelum apa yang dia pikirkan kembali terjadi.

Souta dan Ilene akhirnya tertawa dengan keras setelah kepergian anak mereka.

"Keputusan kita mengangkat Marco menjadi anak memang menjadi keputusan yang benar,"ucap Ilene setelah tawanya terhenti.

Souta memeluk bahu istrinya, "Marco tumbuh menjadi anak yang kuat. Dia bahkan sangat menyayangi Yuki sebagai adiknya."

Marco memang bukan anak kandung Souta dan Ilene. Souta mengangkatnya menjadi anak saat dia berumur dua puluh dua tahun. Sebenarnya dibandingkan mengangkatnya sebagai anak, Marco lebih cocok menjadi seorang adik bagi mereka. Jarak umur mereka hanya terpaut empat belas tahun.

Tapi karena pada saat itu Yuki kecil menginginkan seorang kakak, jadi mereka mengangkat Marco menjadi anak.

Meskipun Marco bukan anak kandung dari pasangan Nakamura, tapi tetap saja marga tersemat dalam namanya, Marco ar Nakamura.

Marco bukan anak yang tak tau terimakasih. Dia sadar akan posisinya sebagai anak angkat dari pasangan Nakamura. Dari hidupnya di jalanan sampai bisa merasakan kemewahan lewat gedung-gedung pencakar langit.

Tentu saja Marco ikut andil dalam mengurus perusahaan Nakamura. Dia sudah dipercayai oleh semua anggota keluarga Nakamura. Meskipun berasal dari jalanan, bukan berarti kemampuannya bisa diremehkan.

Dia diangkat menjadi anak di keluarga Nakamura saat berusia delapan tahun. Saat itu dia langsung bersekolah di sekolah dasar, tapi siapa sangka seorang anak yang berasal dari jalanan memiliki kecerdasan yang luar biasa.

Hanya perlu tiga tahun untuk dia mencapai kelulusan di SD, dan mengambil kelas akselerasi di jenjang SMP dan SMA. Pada saat dia berumur tiga belas tahun, dia dimasukan ke dalam universitas ternama di dunia dan mendapatkan beasiswa full.

Marco menjadi salah satu anak yang masuk kedalam daftar  mahasiswa termuda di dunia. Dia mendapatkan dua gelar saat dia berusia lima belas tahun.
Setelah itu sampai sekarang, diusianya yang ke dua puluh tahun dia sudah mendirikan perusahaannya sendiri dan beberapa kali mengurus perusahaan Nakamura group.

"Kak Marco tunggu aku!"

"Sepertinya mereka sudah berbaikan," Ilena tersenyum sambil membalas pelukan suaminya.

Souta terdiam sebentar, dia tampak berfikir terlihat dari kerutan yang berada di keningnya.

"Apa yang kamu sedang pikirkan?" tanyanya sambil menyentuh kening suaminya.

Souta mengambil tangan istrinya lalu diciumnya, "aku sedang memikirkan cara apa yang dipakai Marco untuk membujuk Yuki," jawabnya kemudian tertawa bersama dengan Ilene.

Mereka mungkin bukan pasangan yang disatukan seperti kebanyakan orang, tapi seakan semesta ikut membantu agar mereka menyatu dan membentuk sebuah keluarga yang bahagia.

________________,________________
|For you Information 🍁🦋|

•Otou-san¹= Sebutan untuk ayah dalam bahasa Jepang.