23. Sudut pandang Yuki

792 62 0
                                    

Apa arti mencintai dan dicintai dalam hidupmu?

Mungkin banyak orang yang akan menjawab, bahwa cinta adalah ketika kamu menerima kekurangan dan kelebihan dari seseorang yang kau cintai.

Dulu aku juga sempat berpikir bahwa cinta seperti itu, tapi sekarang setelah aku merasakannya sendiri. Cinta ternyata tidak sesimpel itu, bagaimana kita menerima semua kekurangan lalu hidup bahagia. Apa kau pernah berpikir bagaimana jika ada pemisah yang jelas karena kekurangan itu?

Dunia ini tak seindah negeri dongeng, dimana seorang pangeran mencintai rakyat jelata tanpa memperhatikan darimana dia berasal. Pada kenyataannya kalangan atas selalu memperhatikan latar belakang seseorang yang akan menjadi pasangannya. Tapi bagaimana jika alur dongeng itu terjadi pada dunia nyata.

Mungkin pasanganmu bisa menerima mu, tapi bagaimana dengan keluarganya? Bagaimana tanggapan dari banyak orang tentang itu? Ada juga yang membuat pernyataan seperti 'Jangan pedulikan omongan orang, hidup ini kita yang menjalankan.' Memang ucapan itu tak salah, tapi juga tak benar. Pada kenyataannya semua omongan orang akan terus berputar pada pikiran kita, walau sekuat apa kita berusaha untuk tak memperdulikannya.

Jadi mari bangun! Jangan terlalu banyak bermimpi seolah kamu pemeran utama dalam sebuah dongeng. Jika kamu memang menginginkan seorang pangeran yang menjadi pasanganmu, kamu juga harus membuat dirimu menjadi seorang putri.

Tak ada pangeran berkuda putih yang akan datang menyelamatkan seorang rakyat jelata lalu membawanya ke istana. Jika pun ada maka kamu harus mempersiapkan kehidupan mu yang akan seperti neraka.

*****

"Jauhkan Alkan, Yuki!" Suara Kak Marco langsung menyadarkan lamunanku. Aku menatap Kak Marco penuh tanya.

"Kakak sudah tau apa yang terjadi pada sekolahmu. Kecelakaan itu, pembunuhan itu. Semua korbannya adalah siswi yang mengejek mu, Yuki. Alkan yang berada dibalik semua kejadian ini." Sudah beberapa kali Kak Marco menginginkan aku putus dengan Alkan. Tapi bukankah menuduh semua kejadian ini karena ulah Alkan itu sudah keterlaluan?

Aku menatap Kak Marco dengan datar, "Aku tau Kakak membenci Alkan. Tapi bukankah sangat keterlaluan jika menuduh Alkan yang menjadi dalang ini semua." Percayalah saat ini aku sudah sangat pusing karena memikirkan kejadian di AIS, apalagi sekarang Nisa dikeluarkan dari AIS. Dan Sekarang ucapan Kak Marco malah membuat kepalaku semakin pusing.

Kak Marco menyentuh bahuku, lalu membalas tatapanku dengan dalam. "Kakak mohon kali ini kamu percaya sama Kakak. Alkan adalah orang yang sangat berbahaya untuk menjadi kekasih mu."

"Aku yang lebih mengenal Alkan dibanding Kakak," jawabku menanggapi ucapan Kak Marco.

"Tidak Yuki, kau sama sekali tak mengenal Alkan." Balasnya yang terus meyakinkanku, "Kau tak tau seperti apa latar belakang keluarga Anderson yang sebenarnya. Mereka keluarga yang sangat berbahaya."

Aku cukup ragu ketika mendengar ucapan Kak Marco. Baru kali ini aku melihat wajahnya yang terlihat khawatir, bahkan dia terus mengucapkan kalimat panjang, tidak seperti biasanya.

"Dengarkan ucapan kakak mu Yuki." Suara Otousan tiba-tiba memasuki kamarku. "Dia bukan pria yang baik untuk menjadi kekasihmu. Otousan sudah mengecek bagaimana keluarga Anderson. Alkan itu putra Andrew, Yuki."

"Memangnya kenapa kalau Alkan putra Padre?" Aku mulai meninggikan suaraku.

"Percayalah Yuki mereka tidak sebaik yang kamu pikir." Lagi-lagi aku tak percaya pada ucapan otousan dan kakak ku. Apalagi Otousan, padahal dia dulu sangat mendukung hubunganku dengan Alkan. Tapi mengapa sekarang dia malah menyuruhku menjauh dari Alkan.

LABIRINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang