CHAPTER: 03

96.1K 5.7K 334
                                    

03: Mengenal Terluka.

"Coba lah mengenal luka agar suatu hari terdapat kebal dalam dirimu."

-

♡♡♡♡

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BESTOL.

AUTHOR YANG BUDIMAN INI NGETIK BANYAK SAMPE JEMPOL MERAH🥺

TANDAI JIKA ADA TYPO♡

♡♡♡♡

Alhasil setelah kejadian itu tangan Viena harus Shaka perban secara mandiri tanpa bantuan dokter. Shaka mengusap pergelangan tangan Viena lembut. Tatapannya naik melihat Viena.

"Shaka, aku bener-bener gak sengaja... maaf, kucingnya jadi nakal ke kamu."

"Sssttt, oke-oke. Gak masalah buat gue." potong Shaka. Baju bagian lengan Viena Shaka lipat sampai ke siku. "Gak mau ke rumah sakit?"

Viena menggeleng. "Gak usah aku gak pa-pa."

"Tapi sampe darahan gitu. Ke rumah sakit aja ya.."

Viena menggeleng lagi.

"Ya udah iya. Gue bawa snack, mau?"

"Mau!" Viena mengangguk semangat.

"Oke, gue bersihin darah lo dulu. Ntar kita makan sama-sama."

"Oke." Viena menatap Shaka yang sedang membersihkan darah Viena dengan tisu. Shaka lalu membuangnya ke tong sampah, dan mengajak Viena keluar dari kamar.

"Shaka, tadi siapa yang datang?"

"Tante gue, kenapa?"

"Gak pa-pa."

"Kenapa bisa dicakar gitu? Lo ganggu kucingnya ya??" Shaka mengintimidasi Viena lewat tatapannya. Pasalnya kucingnya yang bernama Meony adalah kucing jinak dan penurut. Pertama kali kenal teman-temannya pun Meony tidak se agresif itu.

"Enggak kok. Aku cuma mau main sama kucingnya tapi kayaknya dia gak suka sama aku."

"Mungkin baru di sini." sahut Shaka yang memberikan cemilan ringan pada Viena.

Viena menerima itu. Gadis itu memandangi Shaka yang tengah membuka cemilan punyanya sendiri. "Na, lo gak mau pulang gitu?"

"Kamu kerepotan?"

"Repot sih iya. Eh..."Shaka menutup mulut keceplosan. Cowok itu lalu terkekeh. "Canda, Cil. Gue cuman takut lo di cariin orang rumah."

"Aku juga takut... tapi aku gak tahu jalan pulang, Shaka..."

"Ck..." Shaka berdecak kecil. "Ya udah deh lo bisa tinggal di sini."

"Shaka gak pa-pa?"

"Ya mau gimana lagi? Gak mungkin gue nyerahin lo ke kantor polisi..." gumam cowok itu sangat ragu.

"Kenapa?"

"Ntar lo di apa-apain sama mereka."

"Tapi polisi kan baik,"

"Oh lo mau gue bawa lo ke polisi? Di dunia ini semua bisa terjadi. Jangan salahin gue kalau-"

Viena merengut dan langsung memotong ucapan Shaka. "Aku mau sama Shaka!"

"Nah ya udah."

♡♡♡♡

Dalam heningnya malam Viena menatap jendela kamar dengan tatapan sendu. Bagaimana keadaan keluarga sekarang? Viena yakin pesta pernikahan kakak perempuannya gagal gara-gara kabar menghilangnya si bungsu mereka.

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang