CHAPTER : 49

18.8K 843 101
                                    

Aku tuh gemezz sama cerita ini. Kok bertahun-tahun belum end😗

Ya udah2 kita selesaikan yuk.

Btw jangan marah yaa...

Chapter 49 : Keputusan Shaka.

Chapter 49 : Keputusan Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••

Naira melirik seseorang yang baru saja masuk ke apartemen. Dahi Naira berkerut samar melihat wajah tidak enak dipandang Shaka yang jelas sekali di liat. Melihat itu Naira mencoba menegur sembari kembali fokus memotong cabai.

"Kenapa kamu? Mukanya gitu? Kamu habis ke rumah Rayan buat ketemu cewek itu ya? Bunda kan udah bilang supaya jangan pernah ke sana. Gak ada kerjaan banget ya kamu."

Shaka tidak menanggapi. Laki-laki itu malah terus berjalan tanpa menoleh sedikit pun. Raut wajahnya sangat dingin. Naira sampai bingung.

"Kalau diajak ngobrol itu respon Shaka. Kamu kenapa sih?"

Masih tidak ada jawaban.

"Sha-"

"Apa, Bun?!" Shaka menyahut keras. "Bisa gak Bunda gak bahas Viena? Aku gak ketemu Viena, aku nerutin perkataan Bunda selama ini! Apa itu gak cukup buat Bunda?!"

Naira mematung mendengar ucapan Shaka. Kemudian senyumnya merekah indah. "Bagus dong. Kamu memang anak Bunda. Lagian ngapain kamu pertahanin hubungan kamu dengan gadis itu. Bunda bisa cari gadis lain yang lebih baik dari dia."

Shaka tercengang. "Bun! Bunda ngerti gak sih kebahagiaan aku tuh apa?"

"Apa?"

"Viena!" seru Shaka tidak mengerti dengan pola pikir Naira.

"Sekalipun aku nurut buat gak ketemu sama Viena, tapi kebahagia aku tetap terpusat di dia! Bunda gak akan bisa nemuin sosok Viena di gadis lain."

"Shaka, harus berapa kali Bunda bilang kalau Viena itu anak-"

"Anak David Regulus. Iya? Itu kan yang Bunda pengen bilang?" Shaka mendekat pada Bundanya yang berada di dapur. "Yang jahat itu Ayahnya Bun. Jangan hukum anaknya juga!"

"Kamu ngomong apa sih?! Jadi kamu lebih pilih dia dibanding Bunda yang udah lahirin kamu ke dunia dan merawat kamu sampai tumbuh besar seperti ini?" tanya Naira marah.

Shaka mengusap wajahnya kasar. Bagaimana bisa Shaka melupakan kebaikan Naira? Wanita itu adalah Ibu kandungnya. Sosok yang telah mencurahkan segala waktu dan kasih sayangnya hanya untuknya dan Tania. Bagaimana bisa Naira bertanya seperti itu?

Wanita itu membuat pertanyaan yang sulit di jawab hingga rasanya Shaka frustasi.

"Shaka sayang Bunda... tapi Shaka cinta Viena, Bun..."

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang