CHAPTER: 27

42K 3K 160
                                    

Fyi: mungkin kalian baca cerita PnS ini santai gitu ye kan? Tapi serius deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fyi: mungkin kalian baca cerita PnS ini santai gitu ye kan? Tapi serius deh. Aku nyari konfliknya sampai ke dimensi lain🗿 dan filler PnS itu nyarinya lumayan sulit. Biar gak CRINGE😭

900 VOTE NEXT.

SPAM KOMEN. Seneng bet klo ada yg komen serius.

Kyk.. aku tahu tulisan ku itu pantas dibaca atau enggak. Vote doang gak bisa buat aku menganalisis ceritaku sendiri.

Mangats bacanyea.

♡♡♡♡

CHAPTER 27: Siapa Dalangnya?

♡♡♡♡

Rumah megah keluarga Regulus Zon kini menghadirkan beberapa teman bisnis yang bertamu atas undangan yang disarankan sekertaris David. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama mereka atas banyak proyek kerja sama yang akan mendatang. Jamuan ini sekaligus mempererat silahturahmi.

Tanpa memperindah tampilan, rumah David sudah sangat mewah dan rapih. Siapapun tamu yang datang tentu akan betah berlama-lama terlebih banyak makanan yang dihidangkan.

Biarpun ada acara di dalam kediamannya. David sama sekali tidak melepas penjagaan. Apapun bisa terjadi termasuk adanya musuh dalam selimut. Itu yang selalu ada di benak David.

"Bagaimana keadaan keluargamu, Dav?"

"Benar. Kami penasaran, bahkan sangat. Ah, ya, kapan anak gadis mu melangsungkan pernikahan yang sempat tertunda itu?"

"Keluargaku baik-baik saja." sahut David tentu saja berbohong. David ingat jelas ketidakadaan putri bungsunya di sini, namun bukankah membahas Viena adalah hal sensitif? Dan lagi David masih menyembunyikan status Viena pada mereka. David hanya takut Viena semakin banyak diincar. Takut-takut ia mempunyai musuh dalam selimut.

"Untuk putriku. Pernikahan tidak lama lagi akan terlaksana." Tentu setelah Viena dapat mereka temukan.

"Ah begitu... Saya rasa putrimu akan menjadi penerus ibunya yang hebat." ujar salah satu dari mereka.

David hanya tersenyum. "Dia tidak tertarik dalam dunia fashion. Dia menyukai hal yang berbau entertainment. Yeah, mungkin itu perpaduan yang sanga pas, aku menyukai bisnisku, istriku menyukai fashion. Dan anak kami menyukai dunia entertainment."

"Aku merasa iri..." Yang lain tertawa dengan anggukkan.

"Baiklah lebih baik kita membahas tentang proyek saja." sahut David membuat yang lain menyetujuinya.

Dilain sisi Ilora datang ke kamar Rania yang tidak lain adalah Ibunya. "Mama," gadis itu memanggil pelan. Langkahnya tidak berhenti sebelum sampai di meja rias mewah milik Rania.

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang