MAAF GENGS BARU UP. BARU ADA KUOTA WKWK.
Sebelum baca alangkah baiknya follow dulu😁💜
By the way don't forget to comment and vote! Gak akan bosen aku ingetin itu.
Oke cus baca!
CHAPTER; Viena, Kenapa?
★★★★
Shaka meraih handuk kecil yang menggantung di kapstok kamar mandi. Rambut hitam yang mulai panjang meneteskan air sangat banyak, sudah lama ia tidak pergi ke barbershop karena sibuk memikirkan tentang kehadiran sosok gadis di apartemennya. Shaka kemudian keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada, hanya memakai celana sekolah.
Handuk yang diraihnya ia letakkan di atas kepala sembari melangkah pelan menuju ranjang. Jalan Shaka yang awalnya santai kini semakin lambat. Kedua netra tajamnya menangkap seorang gadis bertubuh mungil yang tengah tertidur pulas, posisinya meringkuk seperti janin dalam kandungan ibu.
Sesaat Shaka dibuat mematung karena wajah polosnya yang nampak tenang.
Silau cahaya matahari yang semakin panas menembus kaca membuat gadis itu menggeliat terganggu. Dahinya berkerut samar. Sebelum melakukan aktivitas mandinya, Shaka memang sengaja membuka gorden. Tetapi tidak tahu bahwa Viena akan perasa seperti ini. Sontak Shaka melangkah lagi hingga cahaya redup sebab terhalang tubuhnya yang kekar.
Gadis itu bisa kembali tidur dengan nyenyak seperti sebelumnya.
Akhirnya Shaka kembali menutup gorden. Membiarkan Viena tidur sampai sebangunnya.
Sedangkan Shaka memilih keluar dari kamar ini.
Rencananya Shaka akan membuat nasi goreng sebelum berangkat sekolah. Dan yeah, dengan bertelanjang dada!
Hidup jauh dari orang tua memang berhasil membuat Shaka menjadi lelaki mandiri. Bukan hanya tinggal sendiri dan kemana-mana sendiri, tetapi mandiri sampai urusan rumah dan makan pun ia biasa lakukan sendirian.
Sebenarnya ada Tante Ranti. Bisa saja Shaka datang kerumahnya dan numpang makan di sana tanpa rasa malu. Namun sampai kapan? Shaka akan berusaha jika itu masih bisa diusahakan.
★★★★
Jam menunjukkan pukul 06.20. Viena masih belum menunjukkan tanda-tanda telah bangun. Shaka mendengus kecil. Nasi goreng sudah jadi sejak beberapa menit yang lalu, tentu dengan dua porsi berbeda. Untuk Viena tidak ia campur dengan bubuk cabai. Sedangkan punyanya tentu dengan bubuk cabai.
Bisa-bisa Viena menangis karena kepedasan.
Shaka memilih kembali masuk ke dalam kamar. Namun di ranjang sudah tidak ada Viena. Hanya ada selimut yang berantakan dan bantal tidak pada posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl [Completed]
Teen FictionPrincess dunia real? Shaka baru mengetahui hal itu. Ia kira hanya cerita dongeng. Tapi... kini princess tersebut sedang berada di apartemennya! Karena menolong gadis polos itu dari preman-preman berwajah jelek Shaka kini harus mengurusnya di apartem...