CHAPTER : ENDING

38.6K 1.2K 527
                                    

Abis baca cerita ini gak boleh ngereog ya guys. Harus sabar karena puasa.

Don't forget to vote, comment and follow akun ini.

Chapter 50 : Ending.

••••••

Bugh!

"Gue gak tahu apa masalah lo. Tapi konyol kalau lo ngambil keputusan ini." Rayan menarik Viena ke dalam pelukannya.

Bukannya marah Shaka justru tersenyum teduh. "Sorry ngerepotin lo lagi. Kali ini gue punya permintaan buat lo, Yan."

"Apa?!" bentak Rayan marah. "Sumpah lo orang terbego yang pernah gue temuin!"

Shaka mengangguk. Bisa Rayan lihat matanya memerah meskipun tengah tersenyum. "Gue sadar kok. Gue bego banget emang. Tapi, lagi-lagi ini keputusan gue. Gue cuma bisa minta tolong ke lo buat jaga Viena."

"APA-APAAN SIH?! JANGAN JADI PECUNDANG, SHAKA!" teriak Rayan.

"Dari dulu gue emang pecundang. Gue orang yang gak berani ngambil resiko kalau tentang orang yang berharga di hidup gue. Juga gue cowok yang suka banget nyakitin hati cewek."

"Kenapa gak dari dulu lo sadar? Kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang saat Viena udah terlanjur bergantung sama lo?!"

Perkataan Rayan yang satu itu sukses membuat Shaka diam tidak berkutik.

"Gue benci lo, Ka! Gue bakal inget sifat lo yang satu ini sampai seumur hidup gue. Gue pastiin lo bakal nyesel dengan keputusan bodoh lo. Dan kalau saat itu terjadi, lo udah gak punya kesempatan lagi."

"Rayan, ja-jangan biarin Shaka pergi..." Viena menangis sesenggukan dalam dekapan Rayan.

"Lo liat sendiri kan? Lo tega Ka?" Rayan menatap Shaka sendu. "Gue yakin bukan cuma alasan kuliah lo doang kan? Lo punya alasan lain yang gak bisa lo kasih tahu ke siapapun? Coba cerita, Ka.... gue dan yang lain bakal dengerin..."

"Gak perlu lo pendam sendirian... Viena yang bakal nanggung akibatnya..." bujuk Rayan mati-matian.

"Maaf. Tapi gue gak bisa." Shaka menarik napas panjang dan menatap Rayan lagi, lebih datar.

"Gue pamit pergi. Oh ya.. keberangkatan gue ke London 2 jam lagi. Gue ke sini cuma mau ngasih tahu itu aja." Shaka melirik Viena yang masih menangis.

"Na, jaga diri ya," pesan Shaka tulus.

"Brengsek! Mau kemana lo?!" Rayan mencekal kuat lengan Shaka.

"Yan, lepasin gue! Gue udah gak ada urusan lagi di sini!"

"Ini belum selesai!" desis Rayan.

Shaka menatapnya tajam. "Lepasin gue."

"Enggak! Lo selesaiin dulu masalah lo di sini!"

"Udah selesai! Gue udah putus sama Viena!" pekik Shaka.

"Lo keterlaluan. LO PIKIR SEMUANYA BAKAL SELESAI GITU AJA DENGAN KEPUTUSAN SEPIHAK LO HAH?!"

"LEPASIN ANJING!" Shaka membalasnya tak kalah keras. Dia sampai mendorong Rayan hingga terjungkal ke belakang.

Viena membekap mulutnya terkejut. Dia segera menghampiri Rayan untuk membantunya.

Melihat. Itu Shaka menatap sulit diartikan. Alisnya melenkung tajam dengan rahang mengetat. Tanpa berkata-kata lagi laki-laki itu melengos pergi dengan langkah lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang