CHAPTER: 46

35.7K 1.7K 113
                                    

COMEBACK 🤏🏼

Ini ada gak sih yang kangen aku?
Nanyanya Shaka Mulu deh perasaan😭 sedih aku tuh gak dicariin😭

Musuhan ye kita.

Awas aja di endingnya 😄

Chapter 46: Melepas Ego.

Cumungut ya kakak.... Eaaaa😄

 Eaaaa😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

★★★★

"Apa kita bakal gini terus, Do?" bisik Aska pada Aldo ketika matanya melihat Shaka yang tengah menyendiri di meja lain sedangkan Rayan bergabung di meja mereka.

Suasana canggung ini baru untuk mereka. Aura permusuhan terasa begitu kuat diantara mereka berdua. Dari pagi Rayan dan Shaka tidak saling bicara. Bertatap mata saja tidak pernah. Shaka nampak sudah tidak peduli lagi.

Jika Rayan, laki-laki itu sudah biasa bersikap seperti ini.

"Iya, Na, nanti gue ke sana. Oh ya mau gue bawain apa?" Suara Shaka terdengar sampai ke meja sebelah.

Sontak teman-temannya menoleh memperhatikan Shaka yang tengah mengobrol dengan seseorang lewat panggilan telpon.

"Dia ngobrol sama siapa?" tanya Jhosep membuat Aldo mengangkat bahu sekilas.

"Iya, Na, iya. Lo nanti ikut kok." Shaka lalu terkekeh kecil. "Viena, stop ngerengek. Nanti gue jemput gue gak bohong."

Pandangan Aldo mengarah ke depan dimana Rayan terlihat bergerak tidak nyaman setelah mendengar percakapan Shaka dengan Viena. Rayan tidak menunjukkan dengan jelas, tetapi Aldo tahu Rayan sedang menutupi rasa kesalnya dengan mencekram ponsel genggam di tangannya.

"Bobo siang dulu oke? Biar gak ngantuk nantinya." Shaka menyungging senyum manis mendengar suara dari telpon. "Bye, Na."

Rayan bangkit dari posisinya. Kursi sampai berdecit nyaring akibat pergerakan tiba-tiba itu.

Shaka menoleh. Alisnya terangkat satu melihat Rayan pergi dari area kantin. Sudut bibirnya terangkat satu yang mencirikan bahwa Shaka puas dengan reaksi Rayan.

"Cih... dia gak main-main ternyata," gumam Shaka mengingat ucapan Rayan yang bilang bahwa dia menyukai Viena.

"Shakaaa!!" Katrine memasuki area kantin diiringi senyum mengembang. Gadis itu memeluk Shaka dari belakang membuat teman-teman Shaka terbelalak kaget.

Sama dengan mereka reaksi Shaka pun tidak jauh beda. Shaka mencoba melepas cekalan tangan Katrine yang memeluk lehernya. Perhatian penghuni kantin mulai terfokus padanya.

"Lepas! Ngapain sih peluk-peluk gue?!"

"Pulang bareng dong!" Katrine beralih duduk di sebelah Shaka.

"Ogah!"

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang