CHAPTER: 08

65.1K 4.3K 217
                                    

Heloo~~~
Btw kalau lupa sama part yang lalu bisa baca ulang koks.

Jangan lupa Follow akun Instagram ku yaw: FEYY.FEYY07 dan akun tiktok ku: BADBITCH, BADANGGEL🥰

VOTE 400 AUTO LANJUT HARI ITU JUGA💘

♡♡♡♡

Berputar-putar di sekolahan untuk mencari Viena ternyata gadis itu berada di area belakang sekolah sendirian. Gadis itu tengah melamun menatap langit yang cerah. Celana training jumbo hampir menutupi punggung kakinya. Viena merapatkan pahan kemudian menghela napas untuk yang kesekian kalinya.

Jemari Viena terangkat ketika satu lembar daun dari pohon mangga di samping kursi yang ia duduki jatuh menabrak kepala. Viena mengambilnya dan berbicara, "Kenapa kamu gak protes waktu dipisahin dari mama kamu, Daun?"

"Padahal jauh dari keluarga itu gak enak loh... kamu sodara nya banyak, pasti sedih kalau jauh dari mereka." Viena menunjuk ribuan daun dengan wajah polos.

"Iya kan?"

"Enggak lah. Kan jatohnya di tangkap lo. Jadi gak sedih." celetuk Shaka membuat Viena langsung terdiam.

Shaka berjalan mendekat. Ia tersenyum lebar ketika duduk di sebelahnya.

"Kenapa ke sini?" tanya Viena tak suka.

"Suka-suka gue dong. Kan gue sekolah di sini. Emangnya lo,"

Viena diam menatap daun.

"Kenapa diem?"

"Suka-suka aku dong. Kan aku yang punya mulut."

Shaka mendengus kasar. Kali ini emang salah gue.

"Bajunya basah?" gumam Shaka melihat baju depan Viena basah sekali.

Viena membuang muka. Merujuk.

"Kenapa? Kok bisa basah gini? Lo bisa masuk angin tahu."

"Ooh gara-gara nabrak tadi.."

"Aku gak nabrak Shaka... orang tadi yang sengaja numpahin minumnya..." Pelan-pelan Viena mencoba menjelaskan.

"Orang-orang kantin udah ngasih tahu yang sebenernya. Mau ngelak gimana lagi? Gue kan udah bilang supaya jangan cari masalah... Lo gak ngerti?"

"Ngerti..."

"Perlu gue jelasin lagi?"

Viena menggigit bibir.

"Gue udah cukup kerepotan ngurus lo, Na. Jangan nambah beban gue lagi." ujarnya membuat Viena terpaku.

"Iya, Shaka, maaf..."

"Shaka jangan marah ya... Aku sayang Shaka. Maafin aku." Viena menatap berkaca-kaca Shaka yang kini mulai luluh kembali.

Shaka mengangguk kecil. "Pake hoodie gue. Nanti lo masuk angin."

Setelah itu Shaka melepas hoodie nya untuk Viena. Dengan senang hati Viena memakai, tidak bisa ia tolak sebab alasan terbesar ia menyukai pakaian Shaka adalah karena wangi nya.

Shaka harum seperti lavender.

Memabukkan. Dan buat ketagihan.

••••

Siang tadi Shaka telah menyusun berbagai rencana untuk memulangkan Viena pada tempat asalnya. Teman-teman Shaka telah setuju untuk membantunya. Lagi pula jarang-jarang Shaka meminta tolong seperti ini. Shaka adalah orang tertutup namun diam-diam menyimpan banyak rahasia.

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang