CHAPTER: 06

76.6K 4.6K 156
                                    

VOTE DAN KOMEN BESTIE.
HARUS TITIK.

BANTU PROMOSIIN CERITA INI JUGA YOK.

♡♡♡♡♡

"Thanks udah izinin Viena tidur di sini." Shaka melirik Viena yang tengah tertidur dengan kepala di pangkuannya, serangan tubuhnya berada di kursi panjang.

Jhosep mengangguk kecil. "Kayak sama siapa aja lo."

"Em..." Aska berdeham kecil. "Kayaknya lo harus jelasin deh, Ka. Ngerti kan?"

Shaka mendengus. "Dia sepupu gue."

"Sejak kapan lo punya sepupu? Bukannya lo pernah bilang kalau lo gak punya siapapun lagi kecuali Nyokap, Thania dan tante lo?" tanya Jhosep.

Astaga Shaka lupa! Shaka menepuk jidat.

"Lo gak bisa bohong." sahut Rayan.

"Jujur aja sih lagian kita-kita ini bukan polisi. Gak usah takut." kata Aldo.

Mau tak mau akhirnya Shaka memberanikan  diri untuk berbicara jujur. Cowok tersebut menunduk melihat Viena yang pulas ketika tertidur. "Gue nemu dia di jalan,"

"HAH?!"

"Sssttt bego!" desis Shaka kesal. Gadis mungil ini jadi terganggu akibatnya. Jemari kecilnya meraih lengan Shaka untuk dipeluk.

Semua yang melihat tingkah Viena sontak diam.

"Jalan daerah mana? Lo serius kan gak bohong? Jangan-jangan dia pacar lo lagi? Secara lo pasti kepikiran sama tantangan Rayan." ketus Jhosep.

"Gue serius. Gue nemuin dia pas dia lagi diganggu preman. Ya gue kasian dong... Jadi gue tolong. Pas gue mau pergi dia malah ngintilin gue dan bilang dia gak tahu jalan pulang ke rumahnya."

"Demi mermaid-mermaid di lautan!"

"Ada ya orang kayak gitu? Yang gak tahu alamat rumahnya sendiri??" Aldo menggeleng dramatis.

"Ya.. Tuhan..." gumam Aska.

"Udah berapa hari dia sama lo?" Rayan menatap intens Shaka.

"3 hari." jawab cowok itu jujur.

"WHAT THE HELL! LO TINGGAL DI APARTEMEN SAMA NIH CEWEK SELAMA 3 HARI? GUE YAKIN LO PASTI NGAPA-NGAPAIN." Aska berdiri. Masih tidak percaya dengan penjelasan Shaka yang menurutnya belum jelas, padahal Shaka sudah jujur.

"Mukut lo, Asep! Gue gak sentuh dia anjir!" tangkis Shaka. "Lagian gue gak napsu sama cewek polos macam dia!"

"Parah lo, Ka."

"Pedo."

"Gak malu sana umur."

Shaka menggerutu dalam hati karena mendapatkan cibiran dari teman-temannya. "Udah woy, gue cerita ke kalian itu berharap kalian bantu gue! Gue gak bisa terus-terusan ada di samping dia. Viena juga bakalan bosen sama gue terlebih dia keliatan kayak anak orang kaya. Lah gue? Pas-pasan."

Rayan menepuk bahu Shaka. "Sabar."

"Lo pada gak kasian sama gue? Masa anak seumuran gue udah dikasih tanggung jawab ngurus bocah lagi. Gak etis banget."

"Tenang, Ka. Masih ada kita. Kita bakal bantu lo buat pulangin nih cewek ke tempat asalnya." balas Aska.

♡♡♡♡

"Shaka, aku laper..." Viena merengek kecil.

Teman-teman Shaka yang lain ikut menoleh ketika gadis itu terbangun dari tidur dan langsung meminta. Viena mengucak matanya.

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang