CHAPTER: 21

45.9K 3K 290
                                    

Hei gengs!!

PRINCESS-NYA SHAKA COME BACK HERE!!

Ciee makin sering update UPS🤭 LIBUR SEKOLAH SOALNYA HAHAHAHA!!

oh yea, DON'T FORGET TO COMMENT AND VOTE!

Also follow my account!

CHAPTER 21: Penculik.

★★★★

"Dingin, Na?" Viena balas dengan anggukkan atas pertanyaan bernada cemas Shaka.

Dingin di rumah ini hampir menyamai dingin di minimarket kecil. Dan bayangkan saja, mereka berada di dalam sudah lebih dari 1 jam lamanya. Namun berkat acara yang terdaftar baik membuat tamu undangan teralihkan dari rasa dinginnya. Mereka tampak bersemangat karena kapan lagi mereka party besar-besaran di rumah cowok populer di sekolah?

Jika itu mereka maka berbeda dengan Viena yang tidak kuat terlalu lama di tempat bersuhu tinggi. Jemari Viena semakin mencekam erat kemeja Shaka yang melingkar di bahunya. Viena pun tahu Shaka juga kedinginan karena hanya memakai kemeja tipis berwarna putih berlengan panjang tapi di lipat sampai siku.

"Happy birthday to you! Happy birthday to you!"

"Happy birthday to you! Happy birthday to you!"

"Yeeeeeyyy!"

"Happy birthday Rayan!" seru mereka turut bahagia dihari ulang tahun Rayan.

Mula-mula tuan rumah melangsungkan acara pertunangan Rayan dan Karin lalu dilanjut pertunjukan dansa dari keduanya dan sekarang acara potong kue Rayan.

Urut punya usut Rayan juga mengundang band terkenal dikalangan anak remaja seusianya untuk konser pribadi di rumah. Tepatnya di ruangan ini. Setelah acara potong kue ini tamu undangan akan kembali ke meja masing-masing. Di pojok ruangan juga sudah terdapat panggung kecil yang tampak mewah seperti di kafe-kafe kekinian tentu dihiasi lampu-lampu berwarna nyentrik senada dengan tema.

Sungguh sangat mewah bukan?

Semua ini memakan biaya besar dan effort tidak main-main baik untuk Rayan, kedua orang tuanya dan juga para art di rumah ini.

Kue ulang tahun yang telah dipotong Rayan bagikan pada keluarga dan teman-teman. Yang pertama cowok itu memberi potongan kue dari tangannya sendiri pada kedua orang tuanya yang telah berperan banyak, lalu Karin, disusul teman-temannya termasuk Shaka.

Tentu dengan cara disuapi.

Jhosep tertawa kencang melihat wajah Rayan belepotan karena krim. Viena ikut terkekeh. Namun ketika Rayan menatapnya dengan sepotong kue di tangan, Viena langsung diam begitu pula dengan yang lain.

"Potongan ini khusus buat bocilnya Shaka." katanya tumben-tumbenan panjang.

Shaka mendengus kecil. Sedangkan Viena senang bukan main. Gadis itu maju beberapa langkah dan mencoba menyapa tunangan Rayan. "Haloo aku Viena,"

Karin tertawa kecil bersama yang lain melihat tingkah menggemaskan Viena. Padahal gadis itu sudah cukup dikatakan remaja tapi sifatnya masih seperti anak kecil.

"Aku Karin..." Karin tersenyum manis.

"Rayan selamat ulang tahun! Ini kado dari Shaka!"

Karin menerima kadonya sedangkan mulut Viena terbuka menerima suapan dari Rayan.

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang