Annyeong!!
Part ini panjang bingittt. Part spesial dong👀 bacanya pelan-pelan biar ngena+paham.
1k VOTE LANJUT!
Ada bonus dari ayang Shaka🗿
♡♡♡♡Chapter 45: Berterus Terang.
♡♡♡♡
Ada yang membuka pintu kamar tetapi Viena tidak tahu siapa itu. Duduknya menghadap jendela kamar yang kebetulan dekat dengan ranjang. Viena jadi bisa menatap pemandangan luar hanya dengan duduk santai di atas ranjang empuknya.
Siang ini lumayan terik. Namun angin berhembus kencang karena hendak pergantian musim. Viena mendadak rindu pada keluarganya. Baru saja ia menghubungi Sean dan Ayah lalu berbohong ketika ditanyakan soal kabar.
Tentu berbohong karena Viena tidak mau membuat mereka menyesal karena telah mengirimnya kemari. Viena jamin mereka pasti akan langsung datang kemari mendengar dirinya terluka di sini.
"Kenapa boneka babinya lo gantung di lampu belajar?"
Ternyata Shaka yang masuk. Viena menjadi semakin ingin tenggelam dalam diamnya.
"Lo mau bunuh babinya?" tanya Shaka sembari melepaskan tali di leher boneka babi pemberiannya. Kesannya babi itu sedang gantung diri karena depresi. Shaka tentu tak suka.
"Kalau lo benci gue jangan lampiasin ke boneka pemberian gue." Shaka berkata santai sama dengan gerakan tubuhnya ketika duduk di pinggir ranjang, tepat di belakang Viena karena gadis itu masih terus memandang jendela.
"Gimana lukanya? Sakit banget ya?" Mata Shaka turun memperhatikan kaki Viena yang tengah selonjoran. Terlihat lebam dan ada luka gores memanjang yang tertutupi kain kasa. Shaka cemas melihatnya.
"Aku b aja."
"Udah ke dokter kan?"
"Udah."
"Gimana kata dokter? Ada yang fatal gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl [Completed]
Teen FictionPrincess dunia real? Shaka baru mengetahui hal itu. Ia kira hanya cerita dongeng. Tapi... kini princess tersebut sedang berada di apartemennya! Karena menolong gadis polos itu dari preman-preman berwajah jelek Shaka kini harus mengurusnya di apartem...