CHAPTER: 17

49.5K 3K 241
                                    

WARGA TIKTOK?

OR

WARGA IG?

JANGAN LUPA FOLLOW IG feyy.feyy07 DAN TIKTOK badbitch❤️❤️

★★★★

Dering telepon rumah di ruang tamu mengagetkan Alice yang sedang melamun di ruang tamu besarnya. Televisi tayangan pagi hari tidak ia tonton walaupun itu acara kesukaannya. Tetapi sering telepon rumah sukses membuatnya bergegas bangkit.

Tanpa ekspresi Alice mengangkat telponnya. "Halo? Siapa?"

"Ini dari pihak kepolisian Sinegar." kata sosok di sana.

Ekspresi wajah Alice berubah drastis. Wanita berumur itu langsung semakin menempelkan teleponnya ke telinga berupaya tidak tuli di saat-saat penting ini. "Iya saya istri David. Ada apa tentang anak saya Viena, Pak?"

"Saya telah menangkap salah satu musuh Pak David yang bernama Zhen di kediamannya. Saya juga telah mengintrogasi dan menahannya sementara di sel untuk mengorek informasi tentang putri nyonya. Pak Zhen sendiri mengaku tengah mencari sosok yang anda maksud untuk dijadikan sandera, namun dari cerita anak buahnya, mereka sama sekali tidak berhasil menangkap. Mereka hanya melihat putri nyonya di sekitaran daerah ibu kota."

"S-saya gak salah dengar kan pak? D-Daerah ibu kota?" tanya Alice gemetar. Jantungnya berdegup kencang entah bahagia atau sedih. Alice sampai meneteskan air matanya mendengar kabar ini.

Akhirnya setelah sekian lama tidak ada kabar tentang putrinya yang menghilang, hari ini pihak kepolisian memberi kabar yang sangat mengejutkan. Putrinya, Viena, masih hidup! Masih sehat!

Alice menghapus air matanya kasar. "T-tolong cari putri saya pak. Saya akan bayar anda berapapun yang anda mau. Saya juga bisa menjamin ekonomi hidup anda selamanya asalkan anda bisa menemukan putri saya!"

"Nyonya tenang saja. Dan nyonya juga tidak perlu berlebihan sampai segitunya. Saya akan berusaha keras karena saya berhutang budi dengan pak David dulu." kata pak polisi tulus.

Alice mengangguk walaupun tahu pak polisi tidak bisa melihatnya. "Iya pak, terimakasih banyak."

★★★★

Katrine merapihkan poninya dengan sangat hati-hati. Dalam sekejap senyum di bibirnya terlihat jelas, hingga dari yang berekspresi cuek kini terlihat sangat ramah. Langkah besarnya mendekat pada sosok yang tengah berada di kantin sendirian.

Kantin tampak sepi sebab ini memasuki waktu belajar. Dan seharusnya Katrine pun tak berada di tempat ini. Bisa fatal jika ada guru yang tahu. Sudah cukup dengan hukuman di masa lalu dimana ia pernah di skors 1 Minggu karena ketahuan membully orang. Tapi sosok satuini sangat membuat Katrine nekat sampai memutar balik langkahnya menuju kantin.

Saat sudah dekat Katrine duduk santai di sebelahnya. Orang itu menoleh menyadari kursi kosong di sebelahnya telah terisi.

Orang itu hendak pergi, namun Katrine lebih dulu menahan dan memberi senyum manis. "Di sini aja gak pa-pa. Gue cuma numpang duduk kok, gak enak kalau harus duduk sendiri."

"Kita belum sempat kenalan setelah insiden lo numpahin air ke seragam gue."

"Nama aku Viena. Dan aku gak numpahin air ke kamu." sarkas Viena lalu kembali bangkit.

Katrine melebarkan senyum. "Gue Katrine. Sorry, mungkin itu karena gue yang gak hati-hati."

Viena memicing. "Kenapa baru bilang sekarang?"

My Little Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang