PASTI BANYAK DARI KALIAN BELUM BACA PART 34.
BACA PART 34 DULU GIH.
Tembus 1k vote lanjut. Moga bisa selesai sebelum lebaran wkwkwk.
Jangan lupa vote dan comment ❤️😾
Don't judge!!!😾
♡♡♡♡
Chapter 35: Break Promises again.
♡♡♡♡
DORR!!
"Na, nunduk!!"
Viena menurut. Gadis itu menunduk ketakutan seraya menutup telinga, karena baginya suara tadi adalah suara paling menakutkan seumur hidupnya.
"Kenapa mereka bisa nyusul?! Brengsek!" Shaka mengumpat kasar. Laki-laki itu mencoba menjalankan mesin mobil, tetapi, tidak stabil sebab salah satu ban sudah bocor.
"Shaka aku takut! Shaka ini gimana? Nanti mereka... mereka—"
"Na, lo tenang jangan panik!"
"Gak bisa Shaka! Mereka kejam hiks!"
Shaka memejamkan mata sekilas mendengar Viena terisak. Laki-laki itu melihat ke arah spion, tubuhnya terpaku melihat beberapa mobil Jeep hitam mendekat ke arah mereka.
"Astaga... gue harus apa??" lirih Shaka frustasi.
Tiba-tiba mobil mereka di tabrak dari arah belakang yang membuat Viena maupun Shaka terlonjak kaget. Shaka cepat-cepat membuka laci dasboard dan mengambil pisau di sana.
Brak! Brak!
Pintu kaca di samping Viena di ketuk keras. Siluet orang-orang berpakaian hitam terlihat sangat menyeramkan. Viena semakin gemetar. Air mata gadis itu tidak berhenti turun. Shaka sontak menarik paksa tangan Viena agar gadis itu menjauh dari jendela mobil. Shaka cepat-cepat membuka pintu di sebelahnya, kemudian menarik Viena keluar lalu segera ia sembunyikan di belakang tubuh dan mengambil jarak mundur yang lumayan jauh dari mereka.
Orang-orang berpakaian hitam itu lantas mendekat. Jumlahnya kian membanyak kala Shaka keluar dari mobil.
Mungkin ada sekitar enam orang yang mengepung mereka.
"Jangan mendekat!" Shaka berancang-ancang sembari menodongkan pisau ke arah mereka.
Laki-laki itu melihat ke sekitar. Jalanan nampak sangat lenggang siang ini.
"Serahkan gadis itu pada kami!"
Shaka tertawa kecil. "Lo pikir semudah itu? Enggak!"
"Serahkan maka kamu akan kami bebaskan," katanya berusaha membuat Shaka luluh.
"Shaka... jangan... aku takut..." Tentu Shaka akan mendengarkan suara Viena dibanding suara orang-orang itu.
"One by one bisa gak?! Kalau gue kalah lo bawa dia."
"Heh bocah! Tidak usah membuang waktu!!"
Shaka mendengus dingin. "Lo yang buang waktu gue sialan!"
"Cepat serahkan dia!!" bentak salah satu dari mereka.
"Gak gak akan gue biarin kalian ngambil Viena!"
"Artinya sudah tahu resikonya bocah?"
Shaka menyungging senyum sinis. "Gue udah siap dari dulu, Tua Bangka."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl [Completed]
Teen FictionPrincess dunia real? Shaka baru mengetahui hal itu. Ia kira hanya cerita dongeng. Tapi... kini princess tersebut sedang berada di apartemennya! Karena menolong gadis polos itu dari preman-preman berwajah jelek Shaka kini harus mengurusnya di apartem...