Chapter 30

2.2K 300 45
                                    

Pokoknya vote dulu yaa ;)










Di tipis senja yang berangsur gelap, Nanon berakhir duduk ditemani secangkir kopi di cafe yang tak jauh letaknya dari apartment lusuh Ohm. Di hadapannya seorang wanita bertingkah anggun, bahkan tampak elegan walau hanya menghirup aroma kopinya saja.

Ya, wanita yang sama yang ditemui Nanon tengah mondar-mandir di sekitar apartment Ohm dengan secarik alamat. Wanita yang juga ia lihat membawa Ohm pergi kala mereka ada di area kampus kemarin.

"Nanon kurang suka kopi ya?"

Ah, Nanon masih bingung mengapa si wanita tahu akan namanya.

"Suka kok Nyonya." Dengan senyum canggung, kopi di hadapan yang sedari tadi hanya diacuh kini disesap perlahan. Setidaknya memberi waktu Nanon untuk menenangkan pikirannya yang kemana-mana.

"Tapi kenapa Nyonya tau nama saya? Maaf kalau lancang."

Pertanyaan Nanon direspon tawa kecil namun menawan. "Jangan panggil Nyonya. Namaku Victoria Song. Panggil Vic saja."

"Emm, kalau Tante?" Karena menurut Nanon tak sopan jika ia hanya memanggil nama pada yang lebih tua.

"Tentu. Aku kira kamu bakal kaya Ohm yang manggil nama aja."

"Memang, ada hubungan apa antara Tante dengan Ohm? Ah, maksud saya mengapa kalian bisa saling kenal?" Nanon benar-benar berhati-hati dalam memilih kata.

Dua gelas kopi kembali terabai. Pemiliknya masing-masing lebih memilih fokus pada lawan bicaranya.

"Aku kekasih Nichkhun, Papanya Ohm."

Deg.

"Kenapa? Jangan bilang kamu ngira aku sugar mommy-nya Ohm." Tepat. Kalimat jahil yang membuat Nanon bersemu tanpa mampu menjawab.

Agaknya si lelaki manis sedikit kebingungan bagaimana harus bersikap di depan Victoria kini.

"Maaf sekali lagi, apa kemarin Tante juga yang menemui Ohm di kampus?"

Si wanita mengangguk. "Biasanya aku nggak akan ikut campur urusan mereka, Non. Tapi kemarin lagi gawat, makanya aku harus bawa Ohm ketemu Nichkhun."

"Papanya Ohm, cari Ohm?"

"Hm."

"Tapi bukannya Papanya udah nggak perhatiin Ohm lagi?"

Si wanita tersenyum mendapati Nanon yang benar-benar polos. "Ohm udah cerita semuanya ke kamu?"

Nanon mengangguk.

"Kali ini ijinin Tante cerita dari sisi Nichkhun ya?"

Mengangguk lagi.

"Nichkhun itu orang tuanya Ohm, Non. Nggak mungkin dia tega telantarin anaknya atau nggak kasih perhatian ke anaknya. Apalagi saat ini keluarga yang dia punya cuma Ohm."

Nanon masih menyimak penuh. Sangat yakin cerita Victoria akan punya lanjutan.

"Nichkhun tau Ohm bukan anak kandungnya. Tapi dia selalu perlakuin Ohm kaya anak sendiri. Contohnya masalah sama kamu."

"Saya???" Kaget Nanon. Kenapa namanya terseret juga?

"Ohm pulang ketemu Nichkhun buat mutusin ikatan semu ayah-anak antara mereka. Alasannya dua hal, pertama karena dia bilang mau fokus balapan, dan kedua karena dia mau nikah sama kamu."

"Jadi menurut kalian sumber masalah sebenarnya adalah saya?"

"Bukan, Non. Dengar, kami paham mungkin menurut Ohm berjuang berdua sama kamu dari awal akan lebih baik buat kalian. Tapi dia nggak memperkirakan juga, bakal banyak tekanan yang muncul Non. Apalagi soal ekonomi yang mau dia lepas dari Papanya."

ARES (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang