Chapter 17

2.3K 384 107
                                    

Acara lelang amal yang disertai bazar berbagai macam barang dan makanan di pusat kampus sudah berlangsung semenjak pagi. Hingga ini siang hampir menjelang, yang jadi pusat perhatian terbesar tetap satu orang.

"Permisi.." dua gadis remaja meminta atensi Pp dan Nanon yang sedang berjalan santai menyusur stan demi stan makanan dengan masing-masing gelas boba di tangan.

"Iya, ada apa?" Yang menanggapi Pp tentu saja, Nanon terlalu pemalu dengan orang asing.

"Kalau mau ketemu Ohm Pawat di mana ya? Dari tadi kami muter belum ketemu juga." Tanya salah satu gadis.

"Oh, dia di bagian kesehatan lagi istirahat. Cari aja di sana."

"Terima kasih banyak, Kak."

"Hm."

Nanon menatap tajam pada Pp yang dihadiahi kekehan karena demi apapun, tatapan tajam Nanon tampak sangat menggemaskan. "Kenapa?"

"Ohm kan lagi di lapangan basket, Pi. Kenapa kamu bilang ke anak-anak tadi Ohm lagi di bagian kesehatan??" Dengus Nanon kesal.

"Ck, biarin lah. Anak-anak itu cuma fans dadakan Ohm setelah dia muncul di majalah otomotif gara-gara tanding di Jepang kemarin. Dari tadi juga udah banyak."

"........" Dan diamnya Nanon menyimpan ragu. Ragu atas posisinya dan Ohm saat ini. Ia sadar diri, bukan dia yang harusnya ada di sisi.







....






Seperti yang Nanon katakan, Ohm ada di lapangan basket. Bersama Luke dan Billkin ketiganya mengikuti lomba memasukkan bola ke dalam ring dengan hadiah besar, termasuk PS5 yang dipertaruhkan.

"Yaahhhh, apaan masa cuma 3 bola???" Ujar Luke saat Billkin mendekat setelah hanya bisa memasukkan 3 dari 6 bola yang disediakan panitia.

"Auw! Sakit njing!!" Aduh Luke setelah Billkin memukul kepalanya main-main.

"Mending gue dong dari pada elu, masa cuma 2 doang yang masuk. Cih." Sanggah Billkin.

"Heh udah-udah, giliran gue nih. Tebak gue bakal dapet berapa?"

"6 dan kita main PS bareng habis ini, yeayy!!" Luke semangat.

"2 kata gue mah." Billkin.

"Let see.."

Pria dengan hoodie ungu muda itu maju mengambil bola. Memantulnya berkali sebelum menatap ring penuh bidik dan melemparnya tepat pada sasaran.

"Yeaiiii.."

Bola pertama masuk.

Berlajut sampai bola kedua, ketiga dan keempat. Semuanya sempurna masuk ring tanpa perlawanan. Sorak penonton sudah riuh menyaksikan bagaimana jemari Ohm memutar bola selayaknya pemain profesional.

Ini bola ke lima, dan Ohm meyakinkan hati jika ia harus bisa. Salah satu hadiah yang berderet jadi sasaran.

1, 2, 3. Bola kembali di lempar, dan sesuai harapan. Masuk.

Kembali tepuk tangan mengiringi. Makin heboh saja semua yang menyaksikan.

"Ayo Ohm satu lagi biar dapet PS-nya!!" Luke memberi semangat sembari menyalurkan keinginan pribadi bermain PS5-nya.

Sedang Billkin sudah bersedakep menatap tegap, ikut sombong atas kemampuan sejawatnya.

Lalu Ohm? Sedang mempersiapkan hujatan. Hujatan? Kalian tak salah baca. Hujatan. Niat Ohm untuk mendapatkan hadiah yang ada di samping kardus PS5 itu, hanya membutuhkan 5 bola. Jadi bagaimanapun ia harus melewatkan bola ke 6 ini jika mau mendapatkannya.

ARES (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang