Bab 50 - Sebuah Gamis

370 24 0
                                    

Sholat magrib yang Naya dan Oma kerjakan telah selesai, mereka berdua merapihkan alat sholat menaruhnya di laci nakas khusus tempat perlengkapan sholat. Oma dan Naya keluar dari tempat sholat, kembali menuju ruang televisi. Sampai saat ini belum nampak Rayhan dan Haidar pulang.

"Rayhan itu kebiasaan jam segini belum pulang" gerutu Oma

"Memangnya Pak Rayhan sama Haidar kemana Bu?" tanya Naya

"Katanya si mau ke minimarket tapi jam segini belum pulang" jawab Oma

Raut wajah Oma nampak khawatir sekaligus cemas Oma berjalan menuju ruang tamu.

"Bu duduk dulu ya" suru Naya, Oma pun duduk di sofa tamu sambil menenangkan khawatirnya.

Suara mesin mobil mulai terdengar memasuki halaman rumah, seutas senyum mulai tergambar di wajah Oma yang sedang menunggu kepulangan Rayhan dan Haidar.

"Itu sepertinya Pak Rayhan dan Haidar pulang, Bu" kata Naya

Oma lantas berdiri menyambut kepulangan Rayhan dan Haidar, Oma terkadang suka khawatir meskipun jarak tujuan Rayhan itu dekat hanya ke supermarket dan membeli makanan di luar, apa lagi Rayhan yang membawa Haidar.

"Assalamu'alaikum...." ucap salam Rayhan dan Haidar

"Waalaikummsalam," jawab Oma dan Naya

"Oma, tante Naya" seru Haidar berlari menuju Oma dan Naya

Haidar menunjukkan sebuah mainan kepada Oma dan Naya, mainan anak-anak yang Rayhan beli di supermarket karena ke inginkan Haidar.

"Oma, tante Naya mainan nya bisa berubah warna tau" kata Haidar

Oma dan Naya begitu senang karena melihat Haidar begitu antusias dengan mainannya.

"Masya Allah... Kiandra" gumam Rayhan melihat kearah Naya dengan tatapan berbinar

Tatapan Rayhan itu serius berfokus dengan Naya gadis yang sedang berdiri di samping Ibunya dengan wajah senang karena tingkah Haidar. Gadis yang sekarang Rayhan perhatikan itu benar nampak anggun dengan gamis bermotif bunga dan kerudung coklat susu, gamis itu sama dengan gamis yang dulu sering di pakai dengan gadis yang sekarang masih berada di hati Rayhan.

"Rayhan..." Panggil Cut Tary

Rayhan tersentak kaget, Ia mengusap wajah dengan telapak tangan. Bibirnya terus beristighfar, dirinya harus sadar bahwa Naya itu bukanlah Kiandra.

"Astagfirullahaladzim...Rayhan itu Naya bukan Kiandra, jangan samakan gadis lain dengan Kiandra"

"Gamis itu hanya gamis yang sama namun dengan orang yang berbeda"

Batin Rayhan terus berbicara, tanpa sadar bahwa dirinya kembali terdiam diri tepat di depan pintu.

"Rayhan...!!!" Panggil Cut Tary suara Ia naiki sedikit

Rayhan kali ini benar tersadar dari lamunannya.

"Astagfirullahaladzim...maaf" kata Rayhan, melangkah menuju sofa.

"Kenapa sih kamu, Ray" tanya Cut Tary

"Nggak papa, Bu" jawab Rayhan

Marry A MujahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang