Happy reading" kau pergi kemana rey,! dan kenapa kau mengurungku didalam mobil ini.?"Tanya lavender setelah melihat raymond telah datang kembali dengan membawa sebuah paper bag kecil ditanganya.
"Bawa ini."kata raymond sambil menyerahkan paper bag itu pada wanita disampingnya.
Lavender tidak bertanya lebih lanjut dan mulai melihat hal apa yang membuat lelaki itu, harus pergi tanpa memberi tau dirinya terlebih dulu.
Sebuah topeng kera,? Apa ini serius pria ini pergi hanya untuk membelikannya sebuah topeng berbentuk kera. Lavender menatap tajam pada raymond yang masih saja bersikap acuh tak acuh padanya.
"Apa ini semua.?"
" sebuah topeng" raymond menjawab dengan mata yang terfokus pada ponselnya.
Setelah Selesai Mengetik balas pada pesan di dalam ponselnya, raymond menoleh melihat ekspresi jengkel diwajah tunangannya. Dalam hati raymond terkekeh geli ia memang tidak bermaksud untuk membelikan perempuan disampingnya ini sebuah topeng berbentuk kera. namun Itu di karenakan stok topeng yang tersisa hanyalah topeng berbentuk kera ditoko yang ia kunjungi tadi.
Mata lavender mendelik kesal mendengarnya " Aku tau ini topeng tapi untuk apa."
"Kau akan tau nanti, cepat pakai kita harus segera bergegas." Kata raymond seraya memakai topeng berwarna emas yang menutupi sebagian wajah pria itu.
Ini tidak adil, kenapa topeng yang dikenakan raymond lebih bagus daripada miliknya.
Masih dengan perasan dongkol lavender memakai topeng kera itu dengan setengah hati. Sebelum turun dari dalam mobil lavender menyempatkan diri untuk merapihkan blazer hitam yang dikenakan olehnya.
Setelah selesai ia mulai turun dari dalam mobil dan mengikuti langkah lebar raymond yang sudah berjalan lebih dulu didepanya.
Pandangan mata lavender menyelusuri seluruh area rumah sakit ini. Lalu pandangannya berhenti pada raymond yang tengah berjalan tenang didepanya tanpa terganggu sedikit pun dengan Aura yang tidak mengenakan disekitar sini.
Langkah lavender terhenti saat melihat sebuah papan usang disamping kiri pintu masuk rumah sakit ini. Matanya menyipit mencoba untuk lebih jelas lagi membaca sebuah tulisan yang sudah sedikit mengabur.
"Rumah sakit camelia." Gumam lavender lirih. " bukankah itu nama rumah sakit.tempat dimana ibu Luke dirawat." Ia terus meneliti papan nama usang didepanya ini. tidak ada hal aneh selain nama rumah sakit dan nama dokter yang tertera disana.
"Sedang apa." Suara raymond mengalun tepat didekat telinga kiri Lavender.
Lavender segera menyingkir kearah samping, saat Merasakan hembusan nafas hangat raymond didekat tengkuknya, ia menatap lekat pria yang mengenakan kaos hitam pendek yang dipadukan dengan celah hitam panjang yang begitu kontras dengan kulit putih pria itu.
Tidak mendapatkan jawaban apapun dari perempuan disampingnya, raymond kembali berucap "Kenapa kau berdiri disini, seperti anak ayam yang kehilangan induknya lave,"
"Siapa yang kau sebut anak ayam, aku hanya melihat-lihat rumah sakit ini." Sungut lavender kesal.dan ditanggapi oleh anggukan singkat raymond.
"Ray, kenapa kau datang ke kota ini. apa ini karena urusan pekerjaan mu dengan ayah krisytal," tanya lavender. saat mengingat percakapan waktu itu tentang pembangunan ulang yang akan dilakukan didaerah ini.
"Tidak," alis lavender berkerut heran dengan jawaban raymond,lalu untuk apa lelaki ini datang kemari.
"Lave ikuti aku, dan jangan banyak bertanya lagi." Ucap raymond dari suaranya terdengar tidak ingin dibantah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasy"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...