26.1

2.2K 173 5
                                    


Happy reading

"Alan, apa kau melihat kakak mu raymond."tanya pria paruh baya, itu memandang anak ketiganya.

Alan tersenyum kecil " saya tidak tau dia pergi kemana ayah, tapi  saya melihatnya meninggalkan aula pesta ini beberapa menit yang lalu."

Mendengar jawaban anak ketiganya.  Pria paruh baya itu mengerang kesal.

"Raymond,anak itu." Desis pria paruh baya itu. Seraya memijat keningnya dengan perasan dongkol.

"Semua orang tengah memperhatikan ayah," kata alan pelan "Apa  saya  bisa mengantikan kaka untuk memulai pesta  pembukaan ini."sambungnya tersenyum tipis.

Pria paruh baya itu. Mengeleng pelan

"Tidak Alan, hanya penerus keluarga yang boleh memulai pembukaan acara ini. dan hanya raymond yang berhak. " Jawabnya tanpa menatap wajah alan yang sudah mengeras mendengar penuturan  ayahnya sendiri.

Alan tersenyum ramah,mencoba menyembunyikan amarah yang  tersulut dalam dirinya.

"Baiklah jika ayah berkata seperti itu"

"Saya akan mencari kakak," lanjutnya tanpa melihat tanggapan ayahnya, alan berbalik dan melangkah pergi dengan kedua tangan yang mengepal erat.

"Kau tidak akan menyapa saudara mu?" Darren bertanya sambil melirik kearah seorang pria berambut hitam legam, dengan manik berwarna violet yang  tengah melangkah pergi di sela-sela kerumunan banyak orang.

Zevan melirik sekilas tanpa minat.

"Aku tidak memiliki urusan dengannya,Untuk apa menyapa."Jawab zevan, memilih menyibukan dirinya sendiri dengan kudapan Di atas meja yang tersaji rapih.

"Hey,jangan berkata seperti itu. lagipula. dia saudara kembarmu,"darren berucap santai, sambil tersenyum lebar menatap ke arah zevan. Ia merasa senang mengusik adik laki-lakinya yang selalu terlihat tenang ini.

"Yah meskipun wajah  kalian berdua tidak mirip satu sama lain."Lanjutnya tertawa keras.

"Berhenti menganggu ku. Sialan." zevan sudah ingin melayangkan sebuah piring kecil berisi kue dihadapanya.kepada kepala darren yang penuh dengan wanita itu.

Namun ia urungkan ketika tangan darren sudah terangkat menghalau serangan darinya.

Darren dengan senyuman bodohnya meletakan kembali piring kecil itu keatas meja

"Baiklah,baiklah aku akan berhenti."

Zevan menatap sinis

"Aku pergi, nikmati pesta mu."Darren melambai  kan satu tangannya dan mulai melangkah pergi.

Zevan menatap malas  kepergian darren. Namun Tatapan malas itu berganti dengan kilatan mata yang berubah kejam.

" lagi pula kami hanya berbagi rahim yang sama," gumam zevan lirih " tapi tidak  hidup  dengan ibu yang sama." Sambungnya terkekeh sinis.

****

Lavender, dengan susah payah menyeret tubuh arion disampingnya.
Hal ini dikarenakan saat  ia berniat untuk beranjak pergi dari lorong tubuh arion tiba-tiba saja ambruk ke arah lantai padahal ia baru saja berjalan satu langkah kedepan untuk menuju aula.

My Crazy fiance❤<(ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang