Happy reading
"Kau sudah merasa baikan sekarang sayang" ucap wanita paruh baya di depanya ini dengan nada lembut.
"Iya." ucap lavender singkat masih merasa canggung, sebenarnya pertemua pertama kami sungguh di luar dugaan dan itu sangat terlihat memalukan, dengan keadaanya tadi yang begitu kacau.
"zevan bilang kaki mu tadi terkilir bagaimana dengan sekarang apa sudah sembuh ?" tanyanya menatap khawatir pada pergelangan kaki lavender.
"Ini sudah sembuh bibi, hanya sedikit bengkak."ucap lavender tersenyum tipis mengabaikan raut wajah wanita di depannya yang menatap dirinya terluka.
Ada apa pikir lavender bingung kenapa wanita paruh baya, di depannya ini memasang raut wajah seperti itu?
"Panggil bunda sayang, kamu,kan selalu memanggil nama bunda seperti itu." ucapnya dengan lembut tapi terdengar sangat tegas.
Apa lavender yang asli memanggil nya bunda pikirnya. pantas saja waktu ia memangil nya dengan sebutan bibi dia terlihat sangat terluka apa mereka sedekat itu dulu,? tapi di mana mereka saat lavender yang asli mati di tangan anaknya sendiri, jika mereka benar-benar menyayangi lavender. kenapa tidak mencegah raymond saat itu.?
"Lavender kau melamun apa kau benar baik-baik saja hm.?"
Lavender tersenyum tipis "Aku baik-baik saja bunda, aku hanya sedikit merasa lelah ." Jeas lavender
Lavender mengehela napas lelah, terlarut dalam alur novel. membuatnya lupa ada orang lain di kamar ini selain dirinya.
"Kalau begitu bunda akan kembali ke bawah sebelum itu kamu ganti baju dulu lalu kita makan siang bersama nanti." ujarnya mengulem senyum manis. Lavender mengangguk singkat sebagai jawaban.
"Huh, ini di luar dugaan. aku telah bertemu toko utama wanita dan ibu dari tunanganku yang gila itu dalam satu hari." ucap lavender lemas sambil membenamkan kepalanya pada bantal dan mengerang frustasi.
Tok tok tok
Suara pintu yang di ketuk itu mampu membut lavender langsung mengalihkan wajahnya pada daun pintu. yang kini sudah terbuka menyembulkan sebagian wajah seseorang yang terlihat sangat datar.
"Apa aku boleh masuk" ucapnya tanpa mendengar persetujuan lavender. Orang itu langsung melongos masuk, dan sekarang sudah berdiri tepat di sebelah sisi ranjang nya.
"Kenapa kau meminta izin, jika sebelum aku memberi persetujuan pun kau sudah masuk." Kata lavender sinis
"Itu hanya sebagai formalitas saja."ucap orang didepannya ini santai satu tanganya mengulurkan sebuah kotak kecil berwarna putih.
Formalitas dia bilang dasar gila . Batin lavender kesal.
"Apa itu?."Tanya lavender heran.
"Salep" ucap darren singkat.
"Iya aku tau tapi untuk apa?.
"Untuk mengobati wajah mu yang jelek itu, tentu saja untuk kaki mu bodoh." Sahut darren kesal.
" Aku tidak jelek ya."ucap lavender kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasy"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...