Happy reading 🍉🍉
Raymond menggenggam erat telapak tangan lavender yang berada dibawah meja. Mata abu-abu lelaki itu terlihat menatap datar pada orang yang duduk tepat dihadapan nya.
"Jadi kalian berdua datang kerumah sakit itu untuk urusan bisnis, namun dalam perjalan anda untuk pulang kembali tunangan anda ini menghilang."
Raymond lagi, dan lagi mengangguk sebagai tanggapan. Lavender sendiri perempuan itu terlihat tersenyum masam, melihat tanggapan raymond yang terlihat begitu santai.
"Lalu untuk nona lavender sendiri anda pergi keruangan tersembunyi itu. karena ingin menyelamatkan seorang adik perempuan dari anak kecil yang anda temui dan meminta tolong pada anda begitu."
Lavender tersenyum tipis " apa yang saya jelaskan beberapa menit yang lalu itu memang benar, kenapa anda terlihat tidak percaya pada saya."
"Bahkan saya sudah menunjukan gambar nya bukan." Ucap lavender sedikit merasa kesal. "Bahkan fira juga sudah memberikan kesaksiannya bahwa dia memiliki seorang kakak laki-laki bernama juna. "
Tomi, orang yang sedang meng investigasi kedua orang itu, tampak menghembuskan nafas lelah.
" itu memang benar, saya juga menemukan lukisan yang sama di saku seorang anak. yang meninggal beberapa minggu yang lalu."
"Tapi saya masih merasa tidak percaya mengenai hal ini."
"Begitupun dengan saya tuan tomi, tapi saya mohon tolong tangani kasus ini sebaik mungkin. Hukum berat orang - orang yang terlibat dalam hal ini. dengan begitu jiwa anak-anak yang telah meninggal karena orang-orang jahat itu di alam sana pasti akan merasakan ke tenang." Kata lavender tegas.
Lelaki paruh baya itu mengangguk membenarkan perkataan lavender barusan. Dari pada terus menyudutkan kedua orang ini, lebih baik dia lebih fokus pada kelangsungan hidup anak-anak yang telah menjadi korban dari pelelangan illegal itu.
Tomi melirik sekilas pada arloji ditangannya, ini sudah setengah jam berlalu, sepertinya dia terpaksa harus menghentikan sesi pertanyan ini.
"Baiklah, terimakasih atas waktu anda berdua."
Lelaki paruh baya itu, berdiri dari kursi yang tengah diduduki olehnya. Dengan satu tangan yang terulur untuk berjabat tangan, lavender yang melihatnya dengan cepat berdiri dan menerima uluran tangan itu.
Tangan tomi beralih pada lelaki bersurai hitam yang sedaritadi tampak seperti orang yang tengah mati kebosanan. Raymond menaikan sebelah alisnya terlihat tidak berminat untuk berjabat tangan.
Melihat tingkah laku raymond yang terlihat enggan untuk berjabat tangan lavender mendegus kesal, dengan perasaan dongkol perempuan bersurai coklat itu menarik tangan raymond sedikit kasar, dan menautakn nya pada tangan tomi yang sudah menganggur cukup lama.
"Jika begitu saya pamit, permisi."
Lavender segera melangkah pergi. meninggalkan raymond yang masih terlihat berjabat tangan di dalam ruangan itu.
🍉🍉🍉🍉
Gerutuan mulai terdengar lagi untuk kesekian kalinya dari mulut arsenal. bahkan melvin pria yang sedaritadi menyender malas pada tembok dibelakangnya, tengah berpikir jika arsenal tidak bisa berhenti mengerutu sekarang juga. bibir lelaki itu pasti akan dipenuhi oleh busa-busa karena terlalu banyaknya kata-kata umpatan yang keluar dari mulut lelaki itu.
"Ares apa kau bisa berhenti mengumpat sekarang." Kata melvin malas. Arsenal melirik sebal, sebelum menghempaskan tubuhnya pada kursi yang berada di lorong itu dengan perasaan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasy"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...