24

2.5K 233 4
                                    

Happy reading


"Hei wanita jelek ," darren berteriak kesal saat wanita di depan nya berhenti  berjalan,sehingga badan besar nya harus menabrak tubuh kecil penuh tulang di depan nya ini.

"Kenapa kau berhenti berjalan heh." lavender hanya melirik sekilas pada darren tanpa niat untuk bicara.

"Apa kau berubah pikiran......, !" Tanya darren terjeda "...Atau kau takut menghadapi teman lama mu itu" ucap  darren melanjutkan dengan senyuman penuh provokasinya.

Lavender Menghembuskan nafas kesal sebelum kemudian tersenyum sinis kearah darren. " Aku sedang berpikir tentang melemparkan babon raksasa, untuk  wanita yang sangat suka menggoda laki-laki yang sudah memiliki pasangan" jawab lavender tersenyum  kecil seraya menatap tajam pada objek yang berada tepat di depan nya sekarang.

Darren mengerinyit bingung babon raksasa bahkan untuk mengangkut karung beras pun ia pikir wanita kurus penuh tulang di depannya ini tidak akan bisa mengangkat nya, darren mengelengkan kepala nya pelan. sebelum melihat kearah depan.

" Bukankah itu raymond"

" Mereka terlihat akrab sekali bukan" ucap lavender terdengar sinis.

Darren mengeleng pelan. tidak setuju akan perkataan lavender barusan, yang dilihat oleh nya sekarang adalah raut wajah raymond yang tengah menahan kesal dan bisa dia lihat sekarang aura membunuh di sekeliling  raymond  telah menguar.

Tanpa membuang waktu lagi lavender segera melangkah mendekat pada dua sejoli yang tengah bercengkraman di ruang keluarga itu, di ikuti oleh darren yang lagi-lagi mengutuk dirinya dalam hati, karena mau-mau saja ikut kedalam permainan yang akan dilakukan oleh wanita jelek di depan nya.

Lavender tersenyum tipis penuh siasat  lalu menyapa kristal dengan suara yang cukup keras

" Hai teman, wah sudah cukup lama kita tidak bertemu, bagaimana kabarmu sekarang hm." ? lavender menghujani kristal dengan pertanyaan beruntun, seraya memeluk  tubuh kristal dengan begitu erat.

Lavender  tersenyuman lebar saat dirasa perempuan di pelukan nya ini memberontak minta dilepaskan.  Mungkin kristal merasa sesak dengan pelukan yang ia berikan, Tapi itulah yang ia inginkan sekarang pelukan maut yang mematikan. batin  Lavender tertawa jahat.

Dirasa cukup lavender melepaskan pelukan itu masih dengan senyuman lebar yang terpampang jelas, di wajah nya ia melihat wajah kristal yang tengah menatap nya dengan raut marah yang di samarkan.

"Ah,lavender iya sudah lama ya" jawab kristal tersenyum tipis.

Hm.masih bisa berakting ya baiklah ia sekarang akan memerankan, sahabat yang baik untuk wanita ular di depan nya ini.

" Kau terlihat berbeda sekarang" kristal terus menelisik penampilan lavender dari atas sampai bawah.

Tidak ada lagi make up tebal,lalu aksesoris mahal dan gaun ketat. Kemana semua itu pergi. Pikir kristal geram karena wajah dan penampilan lavender berkalilipat lebih menarik di bandingkan dulu.

"Mana mungkin aku masih lavender yang dulu, benarkan darren" darren mendelik kesal saat dirinya dibawa- bawa dalam siasat lidah antara dua wanita itu.

Darren kemudian menyeringai kecil memikirkan suatu hal" iya kau memang tidak pernah berbuah tetap wanita jelek yang dulu aku kenal" jawab darren dengan senyuman liciknya.

Lavender tersenyum manis tapi tidak dengan hatinya 'sialan  dasar buaya jadi-jadian'  batin lavender kesal.

"Lave" lavender mengalihkan pandagan nya terhadap raymond yang tengah bersedekap dada. Dengan pose malas di ujung sofa tempat nya berdiri sekarang.

My Crazy fiance❤<(ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang