37

1.1K 92 2
                                    


_HAPPY READING_

Lavender menghela napas lega, ketika suasana di kamarnya kembali hening dan tidak ada lagi keributan yang di sebabakan oleh ketiga lelaki gila itu diruangan luas ini. Ia butuh ketenangan untuk sekarang ini.

Tatapan mata lavender beralih  pada kana di sampingnya, kana sama sekali  tidak terganggu dengan keributan yang dilakukan oleh kakaknya, raymond serta Arion tadi.

" Kau tidur nyenyak sekali kana,"Lavender mengeleng kan kepalanya sambil menatap langit-langit kamar.

"Liora belum juga kembali setelah berhasil menyeret ketiga pria besar itu untuk keluar dari kamar ini, apa liora baik-baik saja." Pikir lavender khawatir bagaimana pun juga ketiga lelaki itu begitu sulit untuk ditangani.


Liora mendorong  dengan seluruh  tenaga yang ia punya  untuk  bisa mengeser tubuh  ketiga lelaki dihadapanya, namun sekali lagi usahanya sia-sia saja. Sebagai gantinya ia memandang wajah ketiga lelaki itu secara bergilir dengan lirik tajam.

"Kalian bertiga, apa kalian bisa pergi dari sini sekarang juga.? Sahabatku  saat ini sedang Beristirahat dan butuh ketenangan bukanya sebuah keribut."Ucap liora  seraya memijit pangkal  hidungnya.

Ketiga lelaki itu tidak menaggapi perkataan liora, tatapan ketiganya hanya ter fokus pada pintu kamar yang sudah tertutup rapat.

"Apa kalian bertiga mendegar ucapanku. " kata liora kesal karena ucapanya tidak digubris sedikit pun.

"..."

Liora menghembuskan napas lelah

"Kak ares, sebagai orang tertua  disini aku harap kakak menjaga sikap  terutama  kedua orang di samping mu itu."

Arsenal menggaguk, namun tetap  tatapan matanya hanya terpaku pada daun pintu berwarna coklat di hadapan nya. Seolah-olah lelaki itu ingin sekali mendobrak pintu itu secara paksa.

" hah sudahlah jika sudah bucin apa yang bisa aku katakan pada kalian lagi." Ujar liora memilih berbalik, bermaksud kembali masuk kedalam kamarnya.

"Tolong jaga adiku,  dia orang yang cengeng." Liora memberhentikan langkah kakinya ketika mendegar suara arsenal.

Badan liora setengah berbalik kebelakang,  liora memberikan sebuah senyuman tipis dan berkata.

" tentu saja, lagipula lavender tidak secengeng dulu. jadi sekarang kak ares, tolong berhenti menganggap nya seperti anak kecil lagi." 

Arsenal terkekeh  mendegarnya. Iya sifat adiknya sedikit berbuah sekarang, dia tidak semanja atau pun secengeng dulu. dia sudah menjadi wanita dewasa yang begitu kuat.

Setelahnya daun pintu kamar dengan angka 300 itu  tertutup, dan kini suasana hening menemani ketiga pria di lorong panjang itu.

Arsenal terlebih dulu memecahkan  suasana suram itu dengan mencengkram kerah baju raymond, tubuh arsenal yang terbilang sedikit  pendek dari tubuh raymond . membuat lelaki  itu harus sedikit berjinjit untuk menyamakan  tingginya.

Raymond terlihat begitu tenang meskipun arsenal mencengkram dengan begitu erat kerah kemeja hitamnya.

"Lagi-lagi ini semua karena wanita yang terobsesi padamu rey," bisik Arsenal dingin, Tatapan lelaki itu menyiratkan  rasa putus asa yang begitu dalam.

My Crazy fiance❤<(ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang