Setelah bertemu Dean malam itu, lavender sebisa mungkin selalu menghindari interakasinya dengan Raymond. Di Setiap ada kesempatan yang melibatkan tunangan nya itu ia selalu menghindar, Seperti saat ini juga melihat raymond yang tengah menyender malas di bawah pohon rindang ditemani oleh asisten pribadinya itu, membuatnya berpikir ulang untuk berjalan kearah taman ia lebih baik berbalik kembali kekamar villa.
"Lagipula ini masih sangat pagi dan sangat jarang ada orang lain ditempat ini, akan sulit jika raymond nanti melihatku, aku tidak bisa bersembunyi di tengah keramaian untuk menghindari raymond." ucap lavender pelan.
Baru saja lavender akan berbalik untuk kembali kekamarnya, namun perempuan itu dikejutkan oleh suara seseorang yang memanggil namanya.
Itu suara Raymond, "sialan kenapa aku bisa ketahuan secepat ini."Runtuk lavender kesal.
Tanpa memperdulikan teriakan raymond yang memanggil- manggil namanya, lavender berjalan kembali bahkan lebih cepat dari sebelumnya, karena raymond dibelakang nya sudah mengejarnya.
Ia tidak peduli lagi dengan rasa sakit pada bahunya. dan untung saja ia memakai celana hari ini dan itu memudahkannya untuk berlari.
"Lavender tunggu sebentar." lagi teriakan raymond membuat lavender sedikit menoleh kebelakang.
"Sial kenapa lari pria itu begitu kencang sekali, jika begini aku akan segera tertangkap." Pekik lavender tertahan.
Lavender terus beralari kencang, begitu pun dengan raymond, dan juga Kai yang mengejar atasanya yang tiba -tiba saja berlari sangat kencang ketika menyadari ada seseorang yang tengah menguping pembicaraannya.
"Tuan kenapa pagi- pagi anda sudah mengajak saya berlari seperti ini."Ucap kai disela-sela larinya, tuanya itu berlari seperti mengejar buruanya saja saat berburu dihutan.
Lavender mengatur pernapasannya yang memburu, perempuan itu sedikit menoleh kebelakang melihat apa ada tanda-tanda raymond yang muncul.
"Tidak ada." Gumam lavender lega sambil menyenderkan setengah kepalanya pada tembok disisi tubuhnya.
"Dasar gila, kenapa dia terus mengejar ku seperti itu." Gerutu lavender keras, ia tidak tau apa yang menyebabkan raymond mengejarnya Seperti orang yang tidak ingin rahasia pentingnya terbongkar.
" padahal aku tidak mendengar pembicaraannya itu." Ucap lavender terdengar kesal.
Lavender melirik sekilas pada kaos putih yang dikenakannya, disana ada sedikit noda darah. Ia berdecak kesal karena sepertinya lukanya kembali terbuka karena terlalu banyak bergerak.
" Dasar menyusahkan." Dengus lavender pelan.
"Aku menemukan mu lave." Ucap suara rendah sirat akan kemenangan.
Tubuh Lavender menegang kaku mendegar suara rendah dan begitu dingin itu, tatapan matanya terpaku pada sebuah tangan kekar dengan arloji mahal di pergelangan tangannya yang kini memeluk pinggang rampingnya begitu erat dari belakang.
"Lavender Aresya Albright,"
suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kirinya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya .
"kau ingin kabur." suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya .
Lavender meneguk salivanya, susah payah ia berlari untuk menghindari raymond apa ia akan tertangkap juga sekarang.
'Tidak bisa, sebelum ingatan ku kembali sepenuhnya akan lebih baik jika aku terus menghindari raymond .' Monolog lavender.
"IYA JADI BIARKAN AKU PERGI."Teriak lavender sambil menyikut perut orang di belakang nya dan berlari terbirit- birit seperti di kejar hantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasy"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...