HAPPY READING
Semua orang tampak berkumpul diarea perbatasan hutan dibelakang vila. lavender yang Baru saja datang di ikuti oleh Kavin dibelakangnya sesekali menjawab pertanyaan pria muda itu.
"Kenapa kakak tidak datang berkunjung ke rumah Desainer itu."
Lavender menghentikan langkah kakinya saat mendapatkan pertanyaan itu, lalu ia berbalik kebelakang.
" Maaf untuk itu, akhir - akhir ini aku begitu sibuk." Jawab lavender merasa tidak enak, karena saat itu ia malah menyuruh Austin untuk menemui Desainer itu mewakili dirinya.
Kavin tersenyum tipis " tidak papa, tapi lain kali kakak harus pergi ke rumahnya dia mengundang kakak untuk bertamu. "
"Kenapa dia mengudang ku." Ucap Lavender tidak mengerti.
"Itu Rahasia kakak harus datang, dan mencari tahu sendiri nanti." Jawab kavin penuh teka teki.
"Dear ternyata kau di sini"
Belum sempat lavender menjawab ucapan kavin, suara rendah dari belakang tubuhnya membuat Lavender menolehkan kepalanya ke belakang ia juga bisa merasakan hembusan napas hangat di belakang tengkuknya saat ini. Lagi- lagi raymond memeluk tubuhnya secara tiba - tiba.
"Berhenti menempel seperti cicak pada adik ku brengsek." Teriak Arsenal marah.
Dengan kasar arsenal menarik kerah baju belakang rayen, sehingga rayen berdiri tegak kembali.
Rayen meghela napas jengah, lagi-lagi arsenal. Dasar pengganggu ingin sekali ia untuk membunuh kakak ipar tercintanya ini. Jika bukan karena suatu hal ia tidak akan menahan diri lagi.
"Ah, aku bisa gila jika terus mendegar perdebatan kalian." Lavender dengan kasar berjalan terlebih dulu melewati kedua orang yang masih berpandangan sengit.
Melihat lavender berjalan pergi, kavin berniat untuk mengikutinya namun sebelum itu sebuah tangan sudah menghalangi nya untuk pergi.
" untuk apa kau mengikuti nya." Ucap arsenal dingin.
"Benar kata arsenal untuk apa kau mengikuti dear ku." Timpal rayen datar.
Arsenal menoleh pada rayen dengan kesal " Kenapa kau juga ikut - ikutan."
"Tentu saja karena dia dear ku," jawab rayen santai.
" Dear ku, Dear ku panggil nama adik ku dengan benar." Teriak Arsenal tidak terima.
Sedangkan kavin meghela napas jengah melihat pertengkaran yang tidak akan ada habisnya itu. Dengan santai nya kavin menundukan kepalanya melewati tangan arsenal dan mulai berjalan menjauhi kedua orang yang sudah kembali berdebat.
" Sudahlah lagi pula anak itu juga sudah pergi, jadi selamat tinggal arsenal ."
Arsenal mendegus kesal menyadari anak itu tidak ada didepanya.
*****
Brak
"Argghh... sialaan siapa orang yang sudah berani macam-macam padaku." Teriak Kristal kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasi"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...