HAPPY READING
"Apa ini memang di perbolehkan."
Lavender menatap tumpukan mayat binatang dihadapanya sambil menepuk keningnya pasrah. Apa berburu hewan yang di lindungi di dunia ini tidak termasuk pada tindakan illegal kenapa leon membuat hal semacam ini untuk dijadikan sebuah permainan. untuk kesikan kali nya lavender menghela napas lelah. Saat ia melihat betapa bersenang - senagnya kelima lelaki itu.
Di sebelah sisi lavender bisa melihat Arion serta arsenal. Sedang membelah perut beruang untuk mengeluarkan bendera kecil yang sudah di tanamkan di perutnya. Lalu di arah depan sana ia melihat Raymond, luke dan kavin tengah menumpuk sebagaian hewan buas yang telah mereka tangkap.
Sedangkan dirinya hanya berhasil menagkap rusa jantan yang itu pun sudah ia lepaskan kembali karena merasa kasihan. Lavender mendudukan dirinya sambil menguap malas. Jika tahu begini lebih baik ia tetap tinggal bersama kana di kamar vila.
"Mereka terlalu bersemangat, sepertinya aku kalah." Ucap lavender sambil meneguk air minumnya yang tersisa setengah lagi.
"Kegiatan kali ini di vila azura begitu membosankan kenapa tidak beburu manusia saja seperti tahun lalu. Ini benar- benar membosankan."
Lavender samar- samar. Mendegar keluh kesah Arion di ujung sana. Pria itu masih saja tergila- gila dengan hal semacam itu.
Arsenal yang mendengarnya mendegus malas " Daripada terus mengomel tidak jelas, lebih baik kau urus harimau di bagian sana."
Arion mendelik sinis, sebelum kemudian tersenyum kecil
"Baiklah jika kakak ipar yang memerintah, aku akan melaksanakan nya dengan baik." Kata arion sambil berlari menjauhi arsenal yang sudah melemparkan pisau yang sedang dipakai olehnya pada arion.
Arsenal berdecih kesal melihat bidikannya melesat."Aku tidak akan pernah merestui mu, dasar gila." Teriak arsenal sebal.
" huh, ini cukup melelahkan." Rayen mengusap peluh di dahinya.
" Tarik ekornya brengsek," kata luke pada kavin, yang sudah berdecih kesal karena luke terus memerintahnya ini dan ituh.
Pandangan kesal luke teralih pada rayen " Dan kau menyingkirlah dari atas tubuh singa itu sialan. " maki luke kesal terhadap rayen yang dengan santainya berdiri diatas tubuh singa besar yang sedang di tarik oleh kavin dan juga dirinya.
"Berisik." Kata rayen dingin.
sebelah alis kavin terangkat bingung terhadap sifat lelaki yang masih berdiri di atas tubuh singa itu. Dia begitu berbeda tidak seperti saat bersama dengan kak lavender yang terlihat bersikap konyol dan banyak bicara.
Saat berburu pun dia lebih banyak diam dan langsung menghabisi bintang buasa itu tanpa rasa takut sedikit pun. Sesekali ia bahkan memergoki tatapan lelaki itu yang terlihat begitu bengis seakan fokusnya hanya untuk membunuh lawannya saja.
"Turun sekarang juga brengsek, kau menghalangi pekerjaan ku." Teriak Luke geram, ia tahu menangani orang satu ini memang butuh kesabaran ekstra, raymond saja sudah cukup menyusahkan dirinya.
Melihat keributan didepan sana. Lavender dengan malas beranjak bangun dari posisi duduknya. Ia menghampiri ketiga orang itu yang sepertinya masih memperdebatkan suatu hal.
"Ada apa dengan kalian ! Kenapa bertengkar seperti itu?" Tanya lavender dengan nada malas.
Senyuman rayen tampak merekah melihat kehadiran lavender, ia segera meloncat turun dari tubuh singa besar yang ukurannya 3 kali lipat dari ukuran tubuh manusia. Sepertinya sebelum di lepaskan singa ini di urus dan di latih begitu baik, bahkan untuk membunuhnya pun ia sampai kehabisan setengah energinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy fiance❤<(ON GOING )
Fantasía"Lavender Aresya Albright".suara berat itu mengalun tepat di sebelah telinga kiri nya sangat dekat sampai ia mersa merinding mendengarnya . "kau ingin kabur",suara itu terdengar lagi tapi lebih rendah dari sebelumnya . "IYA JADI BIARKAN AKU PERGI"Te...