Bagian sembilan

79.7K 5.1K 436
                                    

Halo!!!!

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN TEMAN-TEMAN🙏✨

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••


"RUBY!!!!"

Sebuah suara menggelegar memenuhi mansion mewah di kediaman Ocean. Suara itu berasal dari seorang pria berparas tampan yang tak lain dan tak bukan adalah Dario de Lucius Ocean. Bocah yang dulunya sangat baik, kini telah berubah menjadi remaja yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berita tentang Kebaikan seorang Ocean mudah sekali tersebar layaknya sebuah daun yang terbawa angin. Berbagai macam kalangan telah mendengar tentang berita itu. Jika kebaikan identik dengan hal-hal yang dapat membuat orang lain tersenyum saat mendapatkannya, maka tidak dengan predikat baik yang disandang oleh Lucius dan Ellard, justru malah sebaliknya.

Ellard dan Lucius akan memberikan sebuah kebaikan kepada orang-orang yang pantas mendapatkannya. Mereka adalah orang-orang yang berani mengusik dan mengganggu ketenangan seorang Ocean. Hal baik yang akan mereka dapatkan berupa sebuah rasa sakit yang luar biasa. Dan jerit kesakitan mereka akan menjadi lolongan merdu di telinga Ellard dan Lucius.

Mata tajam Lucius menyorot ke segala penjuru untuk mencari keberadaan gadis mungilnya yang nakal.

"RUBY, WHERE ARE YOU BABY?!" Teriak Lucius untuk kedua kalinya.

Rasa kesal dan cemas mulai menghinggapi hati Lucius saat dirinya tak kunjung melihat keberadaan Ruby. Berbagai macam pemikiran buruk mulai hadir memenuhi kepalanya. Karena rasa cemas yang tak kunjung hilang, Lucius pun melempar kuat tas sekolahnya secara asal sampai-sampai membuat tas yang berisi laptop itu menghantam tembok dengan kuat. Bahkan suara hantamannya terdengar cukup jelas. Bisa dipastikan bahwa benda didalamnya telah hancur tak bersisa.

Biasanya, Ruby akan menyambut kedatangannya saat dirinya pulang sekolah. Tapi lihatlah sekarang, Ruby sama sekali tak menampakkan batang hidungnya.

Lucius melangkahkan kakinya ke arah belakang mansion, tepatnya pada taman bunga yang dia buat untuk Ruby. Gadis mungilnya sangat menyukai bunga, oleh karena itulah Lucius sengaja membuatkan taman yang berisi bunga-bunga cantik dengan harga fantastis. Semata-mata dia melakukan itu agar Ruby senang dan tidak merasa bosan.

Dan benar saja. Sesampainya di sana, Lucius melihat gadisnya tengah berjongkok seraya mengelus bunga-bunganya.

"Baby." Panggilnya.

Ruby mengalihkan perhatiannya saat mendengar suara pria yang sangat dia kenali. "Kak Lu!" Sahutnya dengan begitu semangat. Dia masih terdiam pada posisi jongkoknya. Alih-alih berdiri, Ruby justru melambaikan tangan kepada Lucius.

Lucius menghela nafas panjang, dia berjalan cepat menghampiri gadisnya yang tak kunjung beranjak. "Sini." Titah Lucius seraya merentangkan tangannya.

Ruby yang mengerti pun mulai tersenyum manis, lalu dia menerjang Lucius dengan pelukannya yang dibalas tak kalah erat oleh pria itu.

"I miss u, baby. Kenapa tadi waktu kak Lu panggil, Ruby nggak jawab?" Tanya Lucius seraya menenggelamkan wajahnya pada leher putih gadisnya. Dia menghirup aroma khas Ruby yang bisa menenangkan dirinya.

"Hehe... Maafin Ruby, tadi Ruby ndak dengar loh!!" Jawab Ruby dengan tawa kecilnya.

Lucius meregangkan pelukannya. Dia mengusap rambut gadisnya yang diikat menjadi satu, tentunya gaya rambut seperti itu berhasil membuat Ruby terlihat semakin menggemaskan.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang