Bagian tiga puluh tiga

32.5K 2.9K 423
                                    

Halo!!!!

TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN⚠️ HARAP BIJAK DALAM MEMBACA

JANGAN DITIRU!!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

"Gimana seandainya keluarga Ruby masih ada?"

Pergerakan tangan Lucius terhenti seketika. Genggaman pada gagang kutek yang dipegangnya menguat hingga membuatnya patah. Tatapan matanya menajam, terlihat begitu bengis. Ruangan yang awalnya terasa hangat kini telah berubah menjadi begitu mencekam.

"What do you mean, baby?" Desisnya menyeramkan.

Ruby terlihat gelisah, dia berusaha menghindari tatapan mengintimidasi yang Lucius berikan.

"My baby Ruby," panggil Lucius lembut namun penuh ancaman didalamnya.

Tak ada sahutan apa pun dari gadis bertubuh mungil itu. Dia tetap mengalihkan pandangannya.

"I'm asking you, baby. Answer my question!" Sambungnya menuntut.

Dengan penuh keraguan Ruby menjawab. "R-ruby cuma tanya aja, kak Lu. Ruby nggak bermaksud, maaf."

"Aku nggak suka dengernya, sayang."

Entah mendapat keberanian darimana, saat ini Ruby telah membalas tatapan bengis Lucius. "Kenapa nggak suka? Bukannya kemungkinan seperti itu bisa aja terjadi?"

Lucius terdiam tak menjawab. Dia tidak ingin berdebat lebih dari ini, karena dirinya tak yakin bisa mengendalikan amarahnya. Oleh karena itulah, dia kembali memusatkan perhatiannya pada kuku-kuku cantik gadisnya.

"Kenapa kak Lu nggak jawab?!"

Alih-alih menyahuti pertanyaan Ruby, tangan kekar Lucius justru terulur untuk mengambil kutek bening yang tergeletak di atas meja. Dia mengaplikasikan kutek bening itu ke atas kuku Ruby yang telah dia beri warna sesuai permintaan gadisnya.

"Kak Lu, Jawab Ruby!!" Pinta Ruby dengan suaranya yang sedikit bergetar. Dia hampir menangis lantaran rasa kesal dan penasaran sedang membelenggu hatinya.

"Jangan gerak, sayang. Nanti warnanya rusak," ujar Lucius sembari menghentikan gerakan Ruby yang berusaha menarik tangannya.

"Biarin aja rusak!!" Teriaknya keras diiringi dengan isak tangisnya. Tangan kirinya yang tak dipegang Lucius dengan sigap menghapus air matanya. Ruby tidak mau menangis, dia tidak mau terlihat lemah. Ruby harus bisa melawan rasa takutnya.

"Ruby masih punya keluarga, kan? Pasti mereka nyari Ruby dan nunggu Ruby pulang, iya kan?"

Lagi-lagi tak ada jawaban dari Lucius, pria itu tetap bungkam

Namun Ruby tak pantang menyerah. Dia harus memperjelas semuanya. "Sofia bilang kalau kak Lu tahu tentang keluarga Ruby."

Dapat Ruby lihat, saat dirinya melontarkan pernyataan tersebut, Lucius benar-benar terdiam di tempatnya. Tanpa penuh perhitungan, Ruby pun kembali melontarkan sebuah pertanyaan yang semakin menyulut amarah Lucius.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang