Bagian lima belas

56K 3.9K 302
                                    

Halo!!!!

Jangan lupa putar playlist❤

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Warna gelap mulai menyelimuti langit. Bulan dan bintang-bintang kecil yang cantik nan memukau turut hadir menampakkan diri guna menerangi gelapnya langit malam.

 Bulan dan bintang-bintang kecil yang cantik nan memukau turut hadir menampakkan diri guna menerangi gelapnya langit malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mewah yang dikemudikan oleh Lucius mulai memasuki kawasan rumahnya. Setelah mobilnya terparkir sempurna, Lucius pun membukakan pintu mobil untuk sang gadis tercinta.

"Terima kasih, kak Lu." Ujar Ruby ceria membuat Lucius tersenyum senang.

Lucius merangkul badan mungil Ruby seraya membubuhkan kecupan manis pada pelipis gadisnya. "Sama-sama, sayang."

Mereka berdua berjalan bersama memasuki mansion mewah milik keluarga Ocean. Lucius dan Ruby harus membersihkan diri terlebih dahulu setelah melewati hari yang melelahkan. Pagi tadi, kelas Lucius dan Ruby melakukan pelajaran olahraga yang cukup melelahkan.

Tak cukup sampai disitu, sepulang sekolah Ruby meminta untuk berjalan-jalan mengelilingi kota New York. Lucius tak pernah bisa menolak permintaan gadis mungilnya. Dia dengan senang hati menuruti permintaan Ruby. Oleh karena itulah, raut wajah kelelahan sangat terpampang nyata pada wajah keduanya.

Sesampainya di kamar, Lucius melempar tasnya begitu saja. Dia merebahkan dirinya di atas sofa empuknya.

"Kamu mandi duluan, sayang. Aku mandi di kamar Daddy." Titah Lucius yang langsung disetujui oleh Ruby.

Sebenarnya, Ruby memiliki kamarnya sendiri. Namun semenjak gadis itu berumur 12 tahun, Lucius memaksa Ruby untuk tidur bersamanya. Entahlah, Lucius hanya merasa tidak bisa berjauhan dengan Ruby. Mimpi buruk yang selalu menghantuinya sirna saat dia tidur memeluk Ruby.

Lucius dan Ruby hanya berbagi ranjang untuk tidur saja. Mereka tidak pernah melakukan hal yang belum boleh dilakukan. Lebih tepatnya, Lucius tidak akan menyentuh Ruby sebelum sang gadis resmi menjadi miliknya dalam ikatan suci pernikahan. Lucius terlalu mencintai Ruby, dia tidak akan tega merusak gadis kecilnya yang telah dia jaga sepanjang hidupnya. Tidak pernah terbesit pikiran kotor dalam otaknya. Justru saat melihat Ruby, Lucius seperti melihat malaikat penolongnya. Bagi Lucius, Ruby sangat berarti lebih dari apapun. Oleh karena itulah, Lucius akan menjaga Ruby sebaik mungkin.

Lucius beranjak dari posisi tidurnya. Dia berjalan keluar dari kamarnya. Sesampainya di depan kamar Ellard, Lucius mulai membuka pintu kamar itu. Hanya dia dan Ellard yang bisa masuk ke dalam kamar ini. Karena pintu kamar Ellard bisa terbuka hanya dengan 2 cara, yaitu sensor mata atau sidik jari milik Ellard dan Lucius.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang