Bagian tiga puluh empat

33.5K 2.8K 151
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••


Lucius mengarahkan ujung pistolnya pada Sofia. Sedangkan gadis itu tengah memejamkan mata, mulai pasrah akan takdirnya. Mungkin dengan begini, Sofia bisa menebus dosa-dosanya kepada Ruby.

Dalam hitungan detik, sebuah suara letupan pistol terdengar nyaring memekakkan telinga. Mereka semua memejamkan mata lantaran tak kuasa untuk melihat kejadian mengerikan itu.

"SHIT!!! WHAT ARE YOU DOING?!!"

Suara bentakan Lucius yang terdengar begitu keras membuat mereka membuka mata. Mereka melihat sosok pria bertubuh tegap tengah bersimpuh tepat di hadapan Lucius. Tak hanya itu, bahkan kedua tangan pria tersebut memegang senjata api yang Lucius todongkan.

"You wanna die?" Desis Lucius menyeramkan. Urat-urat tangannya terlihat berusaha untuk menahan diri agar tak menekan pelatuk pistol itu dan menghancurkan kepala orang di depannya.

Pria yang berada di bawah Lucius adalah Sergio Rodriguez. Dengan nafas memburunya dia membalas tatapan Lucius.

"Tuan Lucius Ocean, saya Sergio Rodriguez selaku kaki tangan anda, memohon ampun atas kesalahan yang telah dilakukan oleh Sofia Aranda O'Conner," ujarnya dengan penuh rasa segan. Setelah itu, kepala Sergio menunduk dalam.

Lucius menarik pistolnya lalu dia melemparnya dengan kuat ke arah Sergio, membuat dahi pria itu terluka. "Twice you lowered yourself just for that girl!!" Tukasnya tajam. (Dua kali kau merendahkan dirimu sendiri hanya untuk gadis itu!!)

Sergio tak menanggapi ucapan Lucius. Dia tetap pada posisi bersimpuhnya seraya menunduk dalam. Hal itu menandakan bahwa dirinya tak main-main atas permohonannya kepada Lucius agar melepaskan Sofia untuk kesekian kalinya.

Lucius berdecak sinis, sulit dipercaya saat melihat temannya yang terkenal akan kebrutalannya dalam menghadapi musuh kini tengah bersimpuh di hadapannya. Ini bukanlah pertama kalinya Sergio menggagalkan rencananya untuk membunuh keluarga O'Conner. Selain karena Ruby, Sergio juga menjadi alasan untuk dirinya berpikir 2 kali sebelum membunuh Sofia. Pria itu sangat mencintai Sofia.

"Sergio —"

"Saya mohon, Tuan. Untuk yang terakhir kalinya. Tolong maafkan Sofia, saya berjanji hal seperti ini tidak akan terjadi lagi," ujarnya kembali memohon.

Kedua tangan Lucius mengepal erat. Dalam hitungan detik, leher Sergio telah berada dalam cengkeramannya. Dia menarik Sergio untuk berdiri di hadapannya. Tatapan tajamnya menghunus pria itu. Ingin sekali rasanya dia menghancurkan semua orang di dalam ruangan ini. Tapi Lucius harus menahan diri, sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Lucius terkekeh kecil saat melihat wajah memerah Sergio. Urat-urat pada pelipisnya terlihat begitu indah menghiasi wajah tampannya yang nampak kehabisan nafas. "Once again something like this happens, I will behead Sofia in front of your eyes," ancamnya penuh kesungguhan. (Sekali lagi hal seperti ini terjadi, aku akan memenggal kepala Sofia di depan matamu)

Setelah itu, Lucius melempar kuat tubuh Sergio. Dia pergi begitu saja tanpa memperdulikan keadaan temannya yang tengah batuk keras sembari berusaha menghirup udara segar.

Sofia berlari tanpa memperdulikan lukanya, dia menghampiri Sergio yang tengah terbaring di lantai. Sofia menempatkan kepala pria itu di atas pengakuannya. "Sergio." Panggilnya seraya menepuk pelan pipi Sergio.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang