Halo!!!!
SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️•••••
"Where is she going?"
Pertanyaan sederhana namun penuh penekanan kembali terlontar dari mulut Lucius. Mata tajamnya menghunus pada Sergio yang telah terkapar tak berdaya di bawah kakinya.
Wajah pria itu berlumuran darah. Dahinya yang terluka membuat darah mengalir membasahi pipinya, nafasnya tersengal-sengal lantaran merasakan sakit yang mulai menggerogoti tubuhnya. Namun meskipun begitu, Sergio sama sekali tak ada niatan untuk memberitahu keberadaan Sofia.
Melihat Sergio yang hanya terdiam membuat amarah dalam diri Lucius berkobar. "Answer my question!" Desisnya menyeramkan.
Sergio membalas tatapan membunuh Lucius dengan wajah lesunya, dia menggeleng pelan, pertanda bahwa dia enggan untuk menjawab pertanyaan Lucius. Sedetik kemudian, injakan kuat yang terasa begitu menyakitkan menghujam perutnya berulang kali membuat darah segar keluar dari mulutnya, Sergio terbatuk darah.
Lucius berjalan menjauh dari Sergio, dia mengambil sebuah kapak yang terdapat dalam ruangan itu.
"You make a big mistake, Sergio," ujarnya seraya menyeret kapaknya.
Sedangkan Sergio tengah memejamkan mata, dia pasrah dengan hidupnya. Setidaknya dia bisa berguna untuk orang yang dia cintai, meskipun nyawanya menjadi taruhannya, namun Sergio sama sekali tak memperdulikannya. Justru dia akan menyesal jika tidak menyelamatkan Sofia secepat mungkin, karena Lucius tidak akan pernah mengampuni orang yang telah mengusik hidupnya.
Sama dengan Sergio sekarang, pria itu telah menggagalkan upaya Lucius untuk melenyapkan orang-orang yang berusaha untuk menghancurkan hidupnya, dan inilah konsekuensi yang harus dia dapatkan, kematian.
Mengusik seorang Ocean sama dengan mati.
Seringai mengerikan yang terpatri pada wajah Lucius semakin menambah aura menyeramkan dalam ruangan itu.
"Lucius apa nggak sebaiknya—," belum selesai kalimat yang akan Hans lontarkan, Lucius sudah memotongnya terlebih dulu.
"Kau mau menggantikannya?" Tanya Lucius dengan senyumannya.
Hans menelan ludah gugup saat melihat aura mengerikan yang tengah menyelimuti Lucius. Pria itu terlihat lebih menyeramkan berkali-kali lipat dari sebelumnya. Entah kemana hilangnya kalimat yang telah tersusun rapi dalam otaknya, Hans hanya mampu berdiam diri.
"Bukan gitu—"
Arsenio yang berada di sebelah kiri Hans menahan dada pria itu agar berhenti berbicara. "Stop it! Ini bukan waktu yang tepat, Hans," ucapnya memperingati.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIUS OCEAN [TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!!] [PART TIDAK LENGKAP] [DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT!!!!] Peraturan penting yang harus kalian ingat adalah jangan menyentuh gadis milik seorang Dario De Lucius Ocean. Jika sampai kalian melanggar, maka kematian yang akan k...