Bagian sebelas

61.9K 4.4K 440
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤

•••••

Gadis mungil nan menggemaskan itu sedari tadi tak henti-hentinya tersenyum manis setelah mendengar keputusan Lucius tentang sekolahnya. Ruby merasakan rasa senang yang menggebu-gebu. Hatinya bagai diselimuti oleh bunga-bunga cantik lantaran terlalu bahagia saat Lucius kembali mengijinkannya bersekolah.

Ternyata ucapan Lucius bukanlah sebuah omong kosong belaka, buktinya sekarang dirinya dan Lucius tengah berada di pusat perbelanjaan untuk membeli segala perlengkapan yang Ruby butuhkan.

Lucius menggenggam erat tangan kiri gadisnya. Dia menghiraukan tatapan memuja dari pengunjung mall. Jangan kira Lucius hanya datang berdua saja dengan Ruby, tentu saja tidak!

Demi keamanan gadis mungilnya, Lucius membawa sekitar 10 orang pengawal untuk melindungi Ruby. Lebih tepatnya, Lucius dan Ruby kini berjalan dengan dikelilingi para pengawal Lucius. Tak ada satu orangpun yang boleh mendekati dirinya dan sang gadis! Begitulah perintah yang Lucius berikan.

"Ruby."

"Iya?" Sahut Ruby begitu ceria. Dia dengan lembut melepaskan genggaman Lucius, lalu memeluk tangan kekar pria itu.

Lucius tersenyum gemas, lalu mengecup pelipis gadisnya sekilas. "Ruby mau bawa apa ke sekolah?" Tanyanya.

Gadis mungil itu tak kunjung menjawab. Dia terlihat berpikir dengan begitu serius. "Emmmmmm..... Mau bawa apa ya?" Gumamnya pelan. Namun masih bisa didengar oleh pria disampingnya.

Lucius terdiam menanti jawaban gadisnya. Dia dengan pelan membawa Ruby menaiki escalator yang berada di dalam mall itu. Mereka menuju ke lantai 4 dimana buku-buku berada.

"COKLAT!" Pekik Ruby dengan begitu semangat setelah menemukan jawaban untuk pertanyaan Lucius.

"What?!" Ujar Lucius tak percaya.

Setelah dirinya dan Ruby menapak di lantai 4, Lucius menghentikan langkahnya membuat Ruby dan para pengawal yang mengelilinginya ikut berhenti melangkah.

Lucius membelai rambut rambut hitam gadisnya. "Ruby mau bawa apa?" Tanyanya sekali lagi untuk memastikan.

"Mau bawa coklat banyak-banyak." Sahut Ruby dengan senyuman manisnya. Jangan lupakan kedua mata bulatnya yang terlihat begitu lucu.

"Sayang, ke sekolah itu harus bawa tas yang di dalamnya berisi buku. Bukan bawa coklat." Ujar Lucius memberitahu dengan lembut.

"Iya Ruby tahu kok! Tapi Ruby juga mau bawa coklat banyak-banyak."

Helaan nafas panjang terdengar dari Lucius. Jika Ruby menginginkan begitu, maka akan dia turuti selagi hal itu membuat gadisnya merasa senang.

"Okay, kita beli buku dulu ya.

"Ndak mau." Tolak Ruby seraya menarik tangan Lucius, menghentikan langkah pria itu.

"Kok nggak mau?"

"Bukunya biar om Alonzo aja yang beli. Ruby mau beli coklat. Ayo kak Lu! Mau beli coklat....." Ajak Ruby dengan bujukannya. Gadis itu sangat tahu dengan kelemahan Lucius, yaitu tatapan mata memohonnya yang terlihat begitu menggemaskan. Ruby memberikan tatapan itu pada Lucius.

Lucius kalah telak, dia tidak bisa menghentikan kedutan pada bibirnya yang ingin tersenyum. Dia mencubit pelan kedua pipi tembam gadisnya. "Iya, kita beli coklat." Sahutnya menyetujui.

LUCIUS OCEAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang